BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan dunia ekonomi di
Indonesia telah mengalami kemajuan
yang pesat begitu pula dengan perkembangan
teknologi saat ini semakin meningkat. Komputer merupakan salah satu
alat bantu yang
mampu meningkatkan kecepatan perkembangan ilmu teknologi dunia dan dengan adanya
komputer dapat memberikan jalan
keluar terhadap masalah
yang dihadapi
oleh dunia usaha di segala bidang.
Seiring
dengan perkembangan sebuah perusahaan, maka dibutuhkan
suatu
sistem
perencanaan
dan pengendalian yang baik
untuk menunjang kinerja dan proses
yang berlangsung diperusahaan
agar semua proses
yang ada dapat berjalan dengan baik. Toko Bangunan Nadi Asih bergerak
dalam bidang
penjualan barang-barang
bangunan atau
matrial. Toko bangunan Nadi Asih berlokasi
tepatnya di Jln I Gusti Ngurah
Rai,
Banjar Delod
Bale Agung,Mengwi-Badung. Usaha
ini
dimiliki oleh I Kadek
Wirajaya dan
sudah
berdiri
kurang lebih
sekitar
15
tahun yang
lalu. Pada saat ini sistem penjualan pada Toko
Bangunan Nadi Asih masih
dilakukan
secara manual sehingga
kinerjanya belum
efektif, terjadi
penumpukan arsip yang tidak teratur
dan belum tersedianya tempat penyimpanan
arsip, sehingga keamanan
dari datanya kurang
terjamin.
Selain
dari
waktu yang
banyak
terbuang dari proses pencarian data pun mengalami kesulitan dan sering
terjadi kesalahan dalam pengolahan data penjualan dan
pembelian.
Oleh
karena itu,
penulis bermaksud agar Toko Bangunan Nadi Asih mengkomputerisasikan sistem bagian
penjualan dan pembelian untuk memaksimalkan kinerjanya. Diharapkan
setelah system penjualan yang
terkomputerarisasi, maka pengumpulan,
penyimpanan, dan pengolahan
data transaksi
dapat dilakukan
secara akurat dan
cepat.
Dalam melakukan pengelolaan data
penjualan barang pembuatan
laporan hanya
dibuatkan secara garis
besar yaitu berapa jumlah uang
didapat setiap harinya. Selain itu juga ada
masalah-masalah lain yang
sering muncul seperti hilangnya faktur-faktur
penjualan dan pembelian yang
merupakan bukti-bukti dari transaksi-transaksi yang
dilakukan serta
data-data akan hutang/bon yang dimiliki konsumen
tidak terorganisir.
Untuk itu perlu dibangun sebuah
sistem informasi dan sebuah database yang
dapat menampung data dalam jumlah banyak
sehingga apabila dilakukan pengaksesan terhadap
suatu data akan lebih mudah untuk mendapatkannya dan juga memudahkan
untuk
melakukan perhitungan dalam jumlah banyak
sehingga informasi yang
diperoleh lebih
baik dan cepat.
Bertolak dari uraian diatas
maka diangkatlah judul “Analisa
Perancangan
Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian
Barang
Pada Toko Bangunan Nadi Asih”
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana
perancangan system informasi penjualan dan
pembelian pada toko Bangunan Nadi Asih?
2) Bagaimana sistem informasi
transaksi penjualan barang
saat ini yang sedang berjalan di Toko
Bangunan Nadi
Asih?
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan
tidak
meluas,
maka dibuatlah batasan masalah sebagai
berikut :
1. Sistem Informasi yang dirancang
hanya sebatas untuk pengelolaan data,
penjualan barang, pencatatan
hutang/bon pada
toko “Nadi
Asih” yang dilakukan secara komputerisasi.
2. Sistem
ini
dirancang
berdiri sendiri
(Stand
Alone)
karena tidak terhubung
dengan jaringan komputer
yang
ada pada
ruangan lain perusahaan.
1.4 Analisa Kebutuhan
Karena system penjualan
yang dilakukan toko Nadi Asih masih dapat dikatakan masih manual
,maka disarankan untuk
merubah/mengganti system penjualan
yang masih tradisional tersebut dengan system
yang lebih
modern
yaitu
penggunaan alat
bantu yang lebih akurat seperti
(computer/laptop) ditambah dengan
software
jual beli. Selain itu beberapa hal
yang diperlukan adalah
:
1. Input Data
Data yang dibutuhkan berupa:
Data Customer seperti : Nama, No. Telepon, , dan Alamat
Data Barang seperti : Nama barang , Harga barang, Satuan Barang, dan
Stok barang.
2. Proses Transaksi
Proses transaksi berupa : proses
penginputan data
customer, dan proses
penginputan barang yang
akan dipesan customer.
1.5 Manfaat
Manfaat dari Perancangan
Sistem
Informasi Penjualan barang
bagi Toko
Bangunan Nadi Asih
antara lain
:
1) Dengan system baru ini nantinya diharapkan dapat mengoptimalkan
kinerja dalam proses penjualan alat
maupun bahan bangunan pada
toko Nadi Asih.
2) Menghemat waktu dan tenaga dalam
memproses transaksi.
3) Menghindari kesalahan-kesalahan
kecil dalam bertransaksi.
1.6 Tujuan penulisan
1) Untuk melengkapi tugas Analisa dan
Desain Sstem Informasi (ADSI).
2) Untuk mengetahui sistem informasi
transaksi pembelian dan penjualan
barang yang sedang berjalan di Toko Bangunan
Nadi Asih
3) Untuk merancang
dan
membuat sistem informasi yang dapat menghasilkan
laporan-laporan
secara terperinci yang
memudahkan dalam mencari informasi
apabila ada pengkoreksian terhadap data barang
di Toko Bangunan Nadi
Asih
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Definisi secara luas dari
sistem
adalah kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau sub-sub
sistem yang
saling berhubungan membentuk suatu
kesatuan
hingga tujuan atau
sasaran tersebut tercapai.
Menurut Jerry
Fitz Gerald, Arda
F. Fitz
Gerald dan Waren D. Stallings, Jr
yang dikutip dalam buku ’Analisa Desain dan Sistem
Informasi’,
Jogiyanto H.M,
MBA,
Akt , ph.D (2005,1),
mendefinisikan
sebagai berikut :
“Suatu
Sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur
yang
saling
berhubungan, berkumpul bersama –
sama untuk
melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan
suatu sasaran
yang tertentu“
Menurut Mc.Leod (1995) yang
dikutip
dalam
buku ’Analisis dan perancangan Sistem
Informasi’, Hanif Al Fatta, (2007,4) mendefinisikan sebagai berikut :
“Sistem sebagai sekelompok elemen – elemen yang terintegritas
dengan maksud
yang sama untuk
mencapai
suatu tujuan.”
2.1.1 Elemen System
1. Tujuan
Tujuan
dari sistem sangat
menentukan masukan
yang
dibutuhkan sistem.
2. Batasan
Dalam mencapi suatu tujuan dari sistem dibutuhkan
batasanbatasan suatu system dengan sistem yang
lainnya atau lingkungan
luarnya. Batasan suatu system menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Kontrol
Kontrol merupakan pengawasan
dari
pelaksanaan
pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa
asal
,masukan, frekuensi, masukan data dan
jenis masukan.
4. Input
Input merupakan bagian dari sistem
yang bertugas untuk menerima data
dapat berupa asal masukan,
frekuensi masukan data dan jenis
masukan data.
5. Proses
Proses merupakan bagian yang
mengolah data menjadi
informasi sesuai dengan keinginan pemakai.
6. Output
Output merupakan keluaran atau tujuan
dari sistem yang
didapat dari
input dan proses yang dilakukan.
7. Umpan Balik
Dalam suatu sistem yang baik
dibutuhkan adanya umpan
balik yang tujuannya sebagai perbaikan
dan pemeliharaan.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Sistem mempunyai
beberapa macam karakteristik,
yaitu :
1. Mempunyai
komponen
(
components )
Komponen
sistem adalah
segala sesuatu yang menjadi bagian
penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa
benda nyata ataupun abstrak.
2. Mempunyai batas ( boundary )
Batas sistem diperlukan untuk membedakan
satu
sistem dengan
sistem yang
lain.
Tanpa adanya
batas sistem, maka sangat sulit untuk
menjelaskan suatu
sistem.
3. Mempunyai
lingkungan (
environments )
Lingkungan sistem adalah
segala
sesuatu yang
berada di luar sistem. Lingkungan
sistem dapat menguntungkan ataupun
merugikan.
Umumnya, lingkungan
yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga
keberlangsungan system
4. Mempunyai penghubung /antar muka ( interface )
Antar komponen penghubung /antar
muka
merupakan komponen
sistem,
yaitu segala sesuatu yang bertugas
menjembatani
hubungan antar komponen dalam sistem.
5. Mempunyai masukan ( input ) Masukan merupakan komponen
sistem,
yaitu
segala
sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem
sebagai bahan yang
akan
diolah lebih lanjut untuk menghasilkan
keluaran yang berguna.
6. Mempunyai
pengolahan
(
processing )
Pengolah merupakan komponen
sistem
yang mempunyai peran utama
mengolah masukan agar
menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya.
7. Mempunyai keluaran ( output ) Keluaran merupakan komponen
sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan
oleh komponen pengolahan.
8. Mempunyai sasaran
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja
sama dengan
harapan
agar mampu
mencapai sasaran dan
tujuan
sistem.
9. Mempunyai kendali ( control )
back )
Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga
agar tetap
bekerja sesuai dengan peran dan
fungsinya masing-masing.
10. Mempunyai umpan balik (
feed
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali ( control ) system
untuk mengecek
terjadinya penyimpangan proses dalam system dan
mengembalikannya ke dalam
kondisi normal.
saja yang
membutuhkan. Para ahli memiliki banyak arti lain
tentang
informasi.
Pengertian
Informasi menurut Jogiyanto yang
dikutip dalam
buku ‘Analisis
dan desain sistem informasi’ mendefinisikan sebagai berikut :
“Informasi diartikan
sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya” .
(Jogiyanto,2005; 8).
2.1.3. Klasifikasi Sistem
1) Sebagai sistem abstrak (abstract
system)
2) Sebagai sistem alamiah (natural system)
3) Sebagai sistem
tertentu (determinate system) dan
sistem tak
tentu (probabilistic system)
4) Sebagai sistem tertutup (closed
system) dan sistem terbuka (open
system).
2.2 Pengertian Informasi
Informasi
adalah
data-data yang telah
diolah sehingga dapat berguna bagi siapa
Menurut Gordon B. davis yang disadur oleh Drs. Moekijat yang dikutip
dalam buku Administrasi kepegawaian negara (
1991 : 6
) mendefinisikan sebagai berikut:
“Informasi adalah data
yang
telah diolah menjadi suatu bentuk
yang
penting bagi si penerima
dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan
sekarang atau
keputusan-keputusan
yang akan datang“.
2.2.1 Pengertian Sistem Informasi
Pengertian
sistem
informasi
menurut
para
ahli diantaranya :
Informasi diperoleh dari sistem informasi ( information system )
atau processing system. Robert A. Leitch dan K.
Roscoe
Davis
yang dikutip dalam Buku Accounting Information System ( New
Jersey ;
Prentice-Hall, 1983 : 6 ) disadur oleh Jogiyanto, mendefinisikan sistem
informasi sebagai :
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung
operasi,
bersifat
manajerial
dan kegiatan strategi
dari
suatu organisasi dan
menyediakan pihak
luar tertentu
dengan
laporan-laporan yang diperlukan“.
Sistem Informasi menurut Liang
Gie
diterjemahkan dalam Buku yang berjudul
”Sistem
Keterangan” yang mendefinisikan
sebagai :
“Rangkaian tata cara, pola
kerja
dan tata
tertib yang menangani
suatu kegiatan
yang lengkap
keterangan-keterangan sejak
pengumpulan mengenai
penggunaan
dan
penyimpanan
sampai penyingkirannya untuk membantu tercapainya suatu
tujuan organisasi“. ( Drs. Moekijat, 1991 :
10
)
Dalam sistem informasi mempunyai
komponen-komponen yang saling berhubungan,
antara lain:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Merupakan kompoenen fisik
berupa peraltan
input, peralatan
proses, dan peralatan output.
2. Perangkat Lunak (Software)
Merupakan instruksi yang membuat komputer melakukan pekerjaan tertentu.
3. SDM (Brainware)
Sebagai user atau
pengoperasi sistem.
2.3 Pengertian DataBase / Basis Data
Database atau basis data
adalah kumpulan data yang disimpan secara
sistematis di dalam komputer dan dapat diolah
atau dimanipulasi menggunakan
perangkat
lunak (program aplikasi) untuk
menghasilkan
informasi. Pendefinisian basis
data
meliputi
spesifikasi berupa tipe data, struktur, dan
juga
batasan-batasan data yang akan disimpan. Beberapa pendapat dari para ahli tentang pengertian database diantaranya :
Pengertian
Basis Data menurut
Ramakrishnan
dan Gehrke
yang dikutip dalam Buku Sistem Basis
Data
(2003) mendefenisikan sebagai berikut:
DataBase/basisdata
sebagai kumpulan data,
umumnya
mendeskripsikan
aktivitas satu
organisasi atau lebih yang berhubungan. Misalnya, basisdata
universitas mungkin berisi informasi mengenai hal berikut:
§ Entitas seperti
mahasiswa, fakultas,
mata kuliah, dan
ruang kuliah.
§ Hubungan antar entitas seperti
registrasi mahasiswa dalam
mata kuliah, dan penggunaan ruang
untuk kuliah.
2.3.1 Sistem Manajemen
Basisdata
(DBMS)
Pengertian
Sistem Manajemen
Basisdata (DBMS) menurut Kadir
(2003:17) yang dikutip dalam buku’ Sistem Basis Data’ mendifinisikan:
” Suatu program komputer
yang
digunakan
untuk memasukkan, mengubah
, menghapus,memanipulasi dan
memperoleh data/informasi dengan
praktis dan efisien”.
A. Keuntungan
DBMS
DBMS memungkin perusahaan maupun pengguna individu untuk:
a) Mengurangi pengulangan
data
Apabila dibandingkan
dengan file-file
yang disimpan terpisah di setiap
aplikasi
komputer,
DBMS mengurangi jumlah
total file dengan menghapus data yang
terduplikasi di berbagai file. Data terduplikasi selebihnya dapat
ditempatkan
dalam satu
file.
b) Mencapai independensi data
Spesifikasi
data disimpan dalam skema pada tiap
program aplikasi. Perubahan dapat dibuat pada struktur data
tanpa mempengarahui program yang mengakses data.
c) Mengintegrasikan
data
beberapa file
Saat file
dibentuk
sehingga menyediakan kaitan logis, maka
organisasi fisik bukan merupakan
kendala. Organisasi logis, pandangan pengguna, dan program aplikasi tidak harus tercermin
pada
media penyimpanan fisik.
d) Mengambil data dan informasi dengan cepat
Hubungan-hubungan
logis, bahasa
manpulasi data, serta bahasa query
memungkinkan pengguna mengambil data dalam hitungan
detik atau
menit.
e)
Meningkatkan
keamanan
DBMS mainframe maupun komputer mikro
dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi
(password),
direktori pemakai, dan
bahasa sandi (encryption)
sehingga data yang dikelola akan lebih
aman.
B. Kerugian
DBMS
Keputusan menggunakan
DBMS
mengikat perusahaan
untuk:
a) Memproleh perangkat lunak yang
mahal
DBMS mainframe masih sangat mahal. Walaupun harga DBMS berbasis komputer
mikro lebih murah,
tetapi tetap merupakan pengeluaran
besar bagi satu
organisasi kecil.
b) Memproleh
konfigurasi perangkat keras yang besar
DBMS sering memerlukan kapasitas penyimpannan dan memori
lebih
besar daripada program aplikasi lain.
c) Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA
DBMS memerlukan pengetahuan
khusus agar dapat memanfaatkan kemampuannya secara
penuh. Pengetahuan khusus ini disediakan
paling baik oleh pengelola basisdata (DBA).
2.3.2 Entity Relationship Diagram
(ERD)
a) Model-model Data
Struktur yang
mendasari
suatu basisdata
adalah model data
yang merupakan kumpulan alat-alat konseptual
untuk mendeskripsikan data, relasi data,
semantic, dan
batasan konsistensi.
Untuk
mengilustrasikan konsep model data, berikut disajikan
dua model data,
yaitu:
Ø
Entity Relationship Model
Entity Relationship
(ER) data model didasarkan pada persepsi terhadap pada
dunia nyata yang tersusun atas
kumpulan objek-objek
dasar yang
disebut entitas dan
hubungan antar objek. Entitas
adalah sesuatu
atau
objek
dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek
lain.
Contoh, masing-masing
mahasiswa adalah entitas dan
mata kuliah dapat
pula
dianggap sebagai entitas. Relasi adalah hubungan antara
beberapa entitas. Contoh, relasi
menghubungkan
mahasiswa dengan
mata
kuliah yang diambilnya.
Ø Model Relasional
Model relasional menggunakan sekumpulan
table untuk
menyajikan, baik data maupun relasi, di antara
data-data. Masing-masing
table
mempunyai sejumlah kolom dan
masing-masing
kolom mempunyai nama unik.
b) Batasan
Skema ER bisa menentukan
batasan tertentu dimana
isi
basisdata
harus sesuai denganya.
Pemetaan kardinalitas
Pemetaan kardinalitas menyatakan jumlah entitas
dimana entitas lain dapat
dihubungan ke entitas
tersebut
melalui sebuah himpunan
realasi.
Pemetaan kardinalitas sangat berguna dalam menentukan
himpunan relasi biner meskipun
pemetaan
dapat berperan
dalam deskripsi
hinpunan relasi
yang melibatkan lebih dari dua
himpunan entitas.
Untuk suatu himpunan relasi
biner
R antara himpunan entitas
A dan B, pemetaan kardinalitas
yang harus satu dari berikut:
a) On–to-On, sebuah entitas pada
A berhubungan dengan paling
banyak satu
entitas pada B dan sebuah
entitas pada B berhubungan
denag
paling banyak satu
entitas pada A.
b) On-to-Many, sebuah
entitas pada A berhubungan
dengan nol atau lebih entitas pada B. Sebuah
entitas pada B dapat dihubungkan
dengan paling
banyak
satu
entitas pada A.
c) Many-to-One,
sebuah
entitas pada A berhubungan
dengan paling banyak satu entitas pada B. Sebuah
entitas pada B dapat dihubungkan
dengan nol atau
lebih entitas pada A.
d) Many-to-Many, sebuah entitas pada A
berhubungan dengan nol atau lebih entitas pada B
dan
sebuah entitas pada B dapat dihubungkan
nol atau lebih entitas A.
2.3.3 Normalisasi
Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel
kedalam beberapa tabel. Normalisasi
biasa dipakai oleh perancang database
untuk melakukan
verifikasi terhadap tabel-tabel yang telah dibuat sehingga
tidak
menimbulkan
masalah saat data
diperbaharui maupun
saat dihapus. Suatu tabel dikatakan
normal jika memenuhi kondisi-kondisi tertentu.
Bentuk
normalisasi yang dirancang
pada
sistem informasi
penjualan dan
pembelian ini adalah :
1) Bentuk tidak normal (unnormal) Bentuk ini merupakan kumpulan
data yang akan direkam,
tidak ada
keharusan
mengikuti suatu format
tertentu,
dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi.
2) Bentuk Normalisasi Pertama
Suatu relasi
dikatakan
mempunyai bentuk normal form pertama bila semua domain adalah sederhana. Artinya setiap
atribut mempunyai domain
tunggal.
3) Bentuk
Normalisasi Kedua
Tahap normalisasi kedua adalah menentukan
kunci dari normalisasi pertama yang
digunakan sebagai
primary key pada tabel, membentuk tabel berdasarkan primary key
dan mengelompokkan data pada tabel –tabel
yang sudah
dibentuk.
4) Bentuk Normalisasi Ketiga Bentuk
tahap
ketiga terpenuhi
jika pada sebuah tabel,
semua atribut yang tidak termasuk pada
primary key memiliki ketergantungan
fungsional primary key secara utuh, adapun
perbedaan
dari
normalisasi kedua
dan ketiga adalah pada
normalisasi kedua tidak
terdapat
field – field yang dijadikan kunci
tamu
dan kunci primer
tiap-
tiap tabel sedangkan pada
normalisasi ketiga
sudah
ditentukan field-field mana saja yang dijadikan kunci tamu
dan kunci primer pada tiap tabel sebagai relasi/penghubung
tabel satu
ke tabel yang lain.
2.3.4 Tabel
Tabel adalah unit penyimpanan fisik
utama untuk
data dalam
basisdata. Ketika mengakses
basisdata, pengguna mengacu table untuk data
yang diinginkan. Basisdata bisa terdiri
atas
banyak table
sehingga
harus terdapat
relasi
antar
table. Karena menyimpan
data, table membutuhkan
penyimpanan fisik
pada
host komputer untuk
basisdata.
Ada empat macam table yaitu:
a) Table data berfungsi
menyimpan
sebagain besar data yang ditmukan pada basisdata.
b) Join table adalah table yang digunakan untuk membentuk
relasi antar dua table.
c) Subset table mengandung
bagian data suatu table data.
d) Table validasi, kadang
disebut table kode,
digunakan
untuk membuat valid data yang dimasukan pada table lainnya.
2.3.5 Kolom
Kolom atau field adalah
kategori informasi yang
terdapat dalam
table. Kolom pada table bagi atribut bagi entitas.
Dengan
kata
lain, ketika model bisnis menjadi model basisdata, entitas menjadi
table dan atribut menjadi kolom. Kolom adalah
struktus penyimpanan logis dalam
sebuah basisdata.
Masing-masing kolom
dalam
table
memilki tipe data.
Tipe
data menentukan
tipe nilai yang
dapat mengisi sebuah
kolom.
Jika kolom
divisualisasikan, sebuah kolom adalah struktur vertical
pada abel dan mengandung
nilai pada setiap
baris data yang berhubungan dengan
kolom tertentu.
2.3.6 Baris
Satu baris data adalah kumpulan semua kolom yang
berhubungan dengan kejadian tunggal. Dengan kata lain,
satu baris
data
adalah satu record
dalam table.
Sebagai contoh,
jika
ada 25.000 judul buku,
aka nada m25.000 record atau
baris
data
dalam table judul buku.
Jumlah baris pada table akan berubah ketika judul buku ditambah atau
dikurangi.
2.3.7 Tipe data
Tipe data menentukan tipe data
yang dapat disimpan dalam kolom table. Meskipun ada banyak tipe data,
hanya tiga tipe data yang umum
digunakan, yaitu:
v
Alfanumerik
v
Numeric
v
Tanggal dan Waktu
Tipe data alfanumerik digunakan
untuk menyimpan
karakter,
karakter khusus, atau
hampir semua kombinasi.
Jika nilai numerik
disimpan
dalam field
alfanumerik, nilai dilakukan sebagai
karakter bukan angka. Dengan kata lain, anda tidak boleh
melakukan
fungsi
aritmatika pada
nilai numerik
yang
disimpan pada field
alfanumerik. Tipe data numerik digunakan hanya
untuk
menyimpan nilai numerik.
Tipe
data tanggal dan waktu
digunakan menyimpan nilai tanggal
dan waktu.
2.4 Perancangan Sistem
2.4.1 Statement Of
Purposeem
Pengertian Statement
Of Purpose menurut
Husni
Iskandar Pohan dan Kusnassriyanto Saiful Bahri yang dikutip dalam Buku “Pengantar Perancangan
system, 1997,14”
mendefinisikan Statement of perpose berisikan tentang
deskripsi tekstual fungsi system.Hal
ini berguna bagi
hampir semua level antara
lain
level puncak,
level pemakai, dan
level lain
yang secara tidak langsung dalam
pengembangan
sistem.
2.4.2 Event List
Pengertian
Event List menurut
Husni Iskandar
Pohan dan Kusnassriyanto
Saiful Bahri yang
dikutip dalam
Buku “Pengantar
Perancangan
system, 1997,14”
mendifinisikan pengertian
event list ialah
: “
Daftar narasi stimulasi (Daftar kejadian) yang terjadi dalam lingkungan dan mempunyai hubungan
dengan responden yang diberikan oleh
system”.
2.4.3 Data
Flow
Diagram Context
Level (Context Diagram)
Pengertian Context Diagram
menurut Husni Iskandar Pohan dan Kusnassriyanto Saiful Bahri yang dikutip dalam
Buku “Pengantar Perancangan
system, 1997,14” pengertian
context diagram yaitu “
Kasus
khusus DFD ( bagian dari DFD yang
berfungsi memetakan model lingkungan ), yang
dipresentasikan
dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan
system.”
Context diagram yang meyoroti sejumlah
karakteristik penting system yaitu
- Terminator
- Data masuk
- Penyimpanan data
- Batasan
system
2.4.4 Data
Flow Diagram Levelled
Pengertian Data Flow
Diagram
Levelled
menurut Husni Iskandar Pohan dan
Kusnassrisyanto Saiful
Bahri yang dikutip dalam
Buku
“Pengantar
Perqancangan system,
1997,14” model ini menggambarkan system sebagai jaringan kerja antar
fungsi
yang berhubungan
satu
sama
lain dengan
aliran dan
penyimpanan
data (selanjutnya
kita sebut dengan DFD).Sebagai perangkat analisis,
model
ini
hanya mampu memodelkan
system dari sudut pandang
yaitu sudut
pandang
fungsi. Pada sejumlah kasus, model ini biasanya dinamakan
berbeda seperti bubble chart, bubble diagram,
process model,
work flow
diagram, dan function model.
Pertama kali digunakan
pada
rekayasa perangkat lunak
sebagai notasi untuk mempelajari desain system, dengan
menggunakan notasi graph theory
yang selanjutnya menjadi notasi yang
mengimplementasikan model
kebutuhan pemakaian system. Karena itu, model ini tidak hanya dapat
digunakan pemodelan
system
pemrosesan informasi tetapi
bisa
juga
sebagai jalan
untuk memodelkan keseliruhan organisasi,
sebagai perencana kerja
dan perencana
strrategi. Pada sejumlah kasus,
model
ini
digunakan juga untuk memodelkan
real-time
system dan menggunakan notasi tambahan yang tidak diperlukan
pada system yang
business-oriented,
tetapi lebih kepada scientific dan
engineering system.
Ada empat
komponen
dalam model
yaitu:
a) Proses
Proses
menunjukan transformasi dari masukkan
menjadi keluaran,
dalam hal
ini
sejumlah
masukkan dapat menjadi satu keluaran ataupun sebaliknya. Proses
direpresentasikan dalam bentuk
lingkaran (bisa juga oval, atau bujur
sangkar
dengan sudut melengkung). Proses
umumnya didefinisikan dengan
kata
tunggal, atau kalimat sederhana.
b) Aliran
Komponen
ini
direpresentasikan
dengan mengggunakan panah yang menuju ke/dari proses.
Digunakan untuk
menggambarkan gerakan paket data
atau informasi dari satu
bagian kebagian lain
dari
system dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan
data.
c)
Penyimpanan
Komponen
ini
digunakan untuk memodelkan kumpulan
data
. Notasi yang digunakan adalah gari sejajar,segiempat dengan sudut
melengkung atau persegi panjang
d) Terminator
Komponen
berikut dalam odel ini
dirpresentasikan
megunakan
pesegi
panjang yang mewakili entity luar dimana system
berkomunikasi. Biasanya notasi melambangkan orang
atau
kelompo orang
misalnya organisasi
di luar system, grup,
departemen, perusahaan pemerintah, dan berada di luar control system yang dimodelkan.
Pada sejumlah kasus dapat
merupakan system lain, sebagai contoh, system
computer yang berkomunikasi dengan
system yang dimodelkan.
3.5 Proses Spesification
Kamus Data :
Data Barang (Kode Barang, Nama Barang, Harga,
Satuan, Stok)
Kamus Data :
Data Konsumen (Kode Konsumen, Nama
Konsumen, Cari, No
Telepon, Alamat)
Kamus Data :
Data Pesanan
(Tanggal, Kode Barang, Nama
Barang, Harga,
Satuan, Jumlah)
Kamus Data :
Data Transaksi (Tanggal, Kode Transaksi,
Cari Transaksi, Total, Dibayar, Kembali, Bon)
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari
hasil penelitian dan
pembahasan
yang telah dilakukan pada bab sebelumnya
dapat diambil kesimpulan-kesimpulan
sebagai
berikut :
1. Dalam penelitian ini dibangun sebuah Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan pada toko
bangunan nadi asih yang
berfungsi untuk membantu
pengelolan
transaksi pembelian,
penjualan,pencatatan bon
dan manajemen persediaan
barang
yang dapat meningkatkan produktifitas
dalam bekerja.
2. Terjadi peningkatan dari segi
kinerja
yaitu dalam waktu 10 menit sistem ini
mampu malayani 15 item barang
dalam satu pelanggan
yang sebelumnya hanya 10 item barang.
Kemudian
response time
sistem
ini
juga mengalami peningkatan hanya
dalam waktu
3 menit sistem ini dapat menampilkan sekaligus
mencetak data laporan dari
penjualan yang
sebelumnya memerlukan waktu
30 menit.
3. Peningkatan dari segi informasi juga tercapai seperti
pada
saat
memerlukan laporan data display barang, penjualan, pembelian dan
data pengguna,
informasi yang dihasilkan lebih
relevan dan
jauh
dari
kesalahan.
4.2 Saran
Agar pemilik toko bangunan Nadi Asih mengaplikasikan sistem
informasi ini
untuk memudahkan
karyawan atau
pemilik
toko
bangunan nadi asih dalam
pencatatan
bon dan penyimpanan data barang, dan
juga
dapat menghemat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif.
2007. Analisis dan
Perancangan
Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan
dan Organisasi Modern, Andi Offset; Yogyakarta.
Arief,
M. Rudyanto.
2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan
Microsoft SQL Server 2000, Andi Offset; Yogyakarta.
Jogiyanto H.
M. 1997. Analisis dan Desain Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset; Yogyakarta.
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan
dan Pengelolaan
Basis Data,
Andi Offset;
Yogyakarta.
Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan
Visual Basic dan Microsoft
Tidak ada komentar:
Posting Komentar