ads head

Advertisement

Kamis, 05 April 2018

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA TOKO BANGUNAN NADI ASIH



BAB I PENDAHULUAN





1.1       Latar Belakang


Perkembangan dunia ekonomi di Indonesia telah mengalami kemajuan yang pesat begitu pula dengan perkembangan teknologi saat ini semakin meningkat. Komputer merupakan salah satu alat bantu yang mampu meningkatkan kecepatan perkembangan ilmu teknologi dunia dan dengan  adanya  komputer  dapat memberikan jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi oleh dunia usaha di segala bidang.

Seiring dengan perkembangan sebuah perusahaan, maka dibutuhkan suatu sistem perencanaan   dan   pengendalian   yang   baik untuk menunjang kinerja dan proses yang berlangsung diperusahaan agar semua proses yang ada  dapat  berjalan dengan  baik. Toko Bangunan Nadi Asih bergerak dalam bidang penjualan barang-barang bangunan atau matrial. Toko bangunan Nadi Asih berlokasi tepatnya di Jln I Gusti Ngurah Rai, Banjar Delod  Bale  Agung,Mengwi-Badung.  Usaha ini dimiliki oleh I Kadek Wirajaya dan sudah berdiri  kurang  lebih  sekitar  15  tahun  yang lalu. Pada saat ini sistem penjualan pada Toko

Bangunan Nadi Asih masih dilakukan secara manual sehingga kinerjanya belum efektif, terjadi  penumpukan arsip  yang tidak  teratur dan belum tersedianya tempat penyimpanan arsip, sehingga keamanan dari datanya kurang terjamin. Selain dari waktu yang banyak terbuang dari proses pencarian data pun mengalami kesulitan dan sering terjadi kesalahan dalam pengolahan data penjualan dan pembelian. Oleh karena itu, penulis bermaksud agar   Toko Bangunan Nadi Asih mengkomputerisasikan  sistem  bagian penjualan dan pembelian untuk memaksimalkan kinerjanya. Diharapkan setelah system penjualan yang terkomputerarisasi, maka pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan data transaksi dapat dilakukan secara akurat dan cepat.

Dalam melakukan pengelolaan data penjualan barang pembuatan laporan hanya dibuatkan secara garis besar yaitu berapa jumlah uang didapat setiap harinya. Selain itu juga ada




masalah-masalah lain yang sering muncul seperti hilangnya faktur-faktur penjualan   dan pembelian yang merupakan bukti-bukti    dari    transaksi-transaksi    yang

dilakukan  serta  data-data  akan  hutang/bon yang dimiliki konsumen tidak terorganisir.

Untuk   itu   perlu   dibangun   sebuah sistem informasi dan sebuah database yang dapat menampung data dalam jumlah banyak sehingga apabila dilakukan pengaksesan terhadap suatu data akan lebih mudah untuk mendapatkannya dan juga memudahkan untuk melakukan perhitungan dalam jumlah banyak sehingga informasi yang diperoleh lebih baik dan cepat.

Bertolak dari uraian diatas maka diangkatlah judul Analisa Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Barang Pada Toko Bangunan Nadi Asih”





1.2       Rumusan Masalah

1) Bagaimana     perancangan     system informasi penjualan dan pembelian pada toko Bangunan Nadi Asih?
2)  Bagaimana sistem informasi transaksi penjualan barang saat ini yang sedang berjalan   di   Toko   Bangunan   Nadi Asih?




1.3       Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas, maka dibuatlah batasan masalah sebagai berikut :
1.   Sistem    Informasi    yang    dirancang hanya sebatas untuk pengelolaan data, penjualan barang, pencatatan hutang/bon  pada  toko  Nadi  Asih” yang dilakukan secara komputerisasi.


2.   Sistem  ini  dirancang  berdiri  sendiri

(Stand Alone) karena tidak  terhubung

dengan  jaringan  komputer  yang  ada  pada ruangan lain perusahaan.





1.4      Analisa Kebutuhan

Karena system penjualan yang dilakukan toko Nadi Asih masih dapat dikatakan masih manual ,maka disarankan untuk merubah/mengganti system penjualan yang masih tradisional tersebut dengan system yang  lebih  modern  yaitu  penggunaan  alat bantu yang lebih akurat seperti (computer/laptop) ditambah dengan software jual beli. Selain itu beberapa hal yang diperlukan adalah :


1.   Input Data

Data yang dibutuhkan berupa:

Data Customer seperti : Nama, No. Telepon, , dan  Alamat

Data Barang seperti : Nama barang , Harga  barang,   Satuan   Barang,  dan Stok                            barang.
2. Proses Transaksi

Proses transaksi berupa : proses penginputan data customer, dan proses penginputan barang yang akan dipesan customer.




1.5       Manfaat

Manfaat dari Perancangan Sistem Informasi Penjualan barang bagi Toko Bangunan Nadi Asih antara lain :
1) Dengan system baru ini nantinya diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja dalam proses penjualan alat maupun bahan bangunan pada toko Nadi Asih.
2)  Menghemat waktu dan tenaga dalam memproses transaksi.
3) Menghindari       kesalahan-kesalahan kecil dalam bertransaksi.


1.6       Tujuan penulisan

1)  Untuk melengkapi tugas Analisa dan

Desain Sstem Informasi (ADSI).

2) Untuk mengetahui sistem informasi transaksi pembelian dan penjualan barang yang sedang berjalan di Toko Bangunan Nadi Asih

3)  Untuk merancang dan membuat sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan-laporan secara terperinci yang memudahkan dalam mencari informasi apabila ada pengkoreksian terhadap data barang di Toko Bangunan Nadi Asih


BAB II LANDASAN TEORI




2.1       Pengertian Sistem



Definisi secara luas dari sistem adalah kumpulan  dari  elemen-elemen  atau komponen-komponen   atau   sub-sub   sistem yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan hingga tujuan atau sasaran tersebut tercapai.
Menurut  Jerry  Fitz  Gerald,  Arda  F. Fitz Gerald dan Waren D. Stallings, Jr yang dikutip dalam buku  Analisa Desain dan Sistem Informasi’, Jogiyanto H.M, MBA, Akt , ph.D (2005,1), mendefinisikan sebagai berikut : 
Suatu  Sistem  adalah  suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur     yang     saling berhubungan,  berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran  yang tertentu
Menurut Mc.Leod (1995) yang dikutip dalam  buku  Analisis  dan perancangan Sistem Informasi’, Hanif Al Fatta, (2007,4) mendefinisikan sebagai berikut :
Sistem sebagai sekelompok elemen elemen yang terintegritas dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.”




2.1.1    Elemen System

1. Tujuan

Tujuan dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem.
2. Batasan

Dalam mencapi suatu tujuan dari sistem dibutuhkan batasanbatasan suatu system dengan sistem yang lainnya atau lingkungan luarnya. Batasan suatu system menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Kontrol

Kontrol  merupakan  pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem   yang   dapat   berupa   asal
,masukan, frekuensi, masukan data dan jenis masukan.


4. Input

Input merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data dapat  berupa  asal  masukan, frekuensi masukan data dan jenis masukan data.


5. Proses

Proses merupakan bagian yang mengolah data menjadi informasi sesuai dengan keinginan pemakai.


6. Output

Output merupakan keluaran atau tujuan dari sistem yang didapat dari input dan proses yang dilakukan.


7. Umpan Balik

Dalam suatu sistem yang baik dibutuhkan adanya umpan balik yang tujuannya sebagai perbaikan dan pemeliharaan.


2.1.2    Karakteristik Sistem

Sistem  mempunyai  beberapa macam karakteristik, yaitu :
1.       Mempunyai       komponen       (

components )

Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak.
2. Mempunyai batas ( boundary )

Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem   yang  lain.   Tanpa  adanya batas   sistem,   maka   sangat   sulit untuk menjelaskan suatu sistem.


3.      Mempunyai      lingkungan      (

environments )

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan   ataupun merugikan. Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan system


4.   Mempunyai   penghubung   /antar muka ( interface )
Antar komponen penghubung /antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas

menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem.


5. Mempunyai masukan ( input ) Masukan    merupakan    komponen sistem,  yaitu  segala  sesuatu  yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai  bahan  yang  akan  diolah lebih   lanjut   untuk   menghasilkan keluaran yang berguna.


6.      Mempunyai      pengolahan      (

processing )

Pengolah merupakan komponen sistem  yang  mempunyai  peran utama mengolah masukan agar menghasilkan  keluaran  yang berguna bagi para pemakainya.


7. Mempunyai keluaran ( output ) Keluaran    merupakan    komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk   keluaran   yang   dihasilkan oleh komponen pengolahan.


8. Mempunyai sasaran

Setiap   komponen   dalam   sistem perlu  dijaga   agar   saling  bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.


9. Mempunyai kendali ( control )














back )

Setiap   komponen   dalam   sistem perlu  selalu  dijaga  agar  tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.


10.  Mempunyai  umpan  balik  (  feed



Umpan  balik  diperlukan  oleh bagian kendali ( control ) system untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam system dan  mengembalikannya  ke  dalam
kondisi normal.

saja yang membutuhkan. Para ahli memiliki banyak arti lain tentang informasi.

Pengertian Informasi menurut Jogiyanto yang  dikutip  dalam  buku  Analisis dan desain sistem informasi mendefinisikan sebagai berikut :

Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang                           menerimanya” .
(Jogiyanto,2005; 8).





2.1.3.    Klasifikasi Sistem



1) Sebagai sistem abstrak (abstract system)
2) Sebagai sistem alamiah (natural system)
3) Sebagai         sistem         tertentu (determinate system) dan sistem tak tentu (probabilistic   system)
4) Sebagai  sistem  tertutup  (closed system) dan sistem terbuka (open system).



2.2       Pengertian Informasi



Informasi  adalah  data-data  yang  telah diolah sehingga dapat berguna bagi siapa

Menurut Gordon B. davis yang disadur oleh Drs. Moekijat yang dikutip dalam buku Administrasi kepegawaian negara (
1991   :   6   )   mendefinisikan   sebagai berikut:

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang“.




2.2.1     Pengertian Sistem Informasi

Pengertian  sistem  informasi  menurut para ahli diantaranya :


Informasi diperoleh dari sistem informasi ( information system ) atau processing system. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis  yang  dikutip  dalam  Buku Accounting Information System ( New Jersey ; Prentice-Hall, 1983 : 6 ) disadur oleh Jogiyanto, mendefinisikan sistem informasi sebagai :
Sistem informasi adalah suatu sistem   didalam   suatu   organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial   dan   kegiatan   strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan“.


Sistem Informasi menurut Liang Gie diterjemahkan dalam Buku yang berjudul
Sistem  Keterangan”  yang mendefinisikan sebagai :
Rangkaian  tata  cara,  pola  kerja dan   tata   tertib   yang   menangani suatu kegiatan yang lengkap keterangan-keterangan sejak pengumpulan   mengenai penggunaan      dan      penyimpanan

sampai penyingkirannya untuk membantu tercapainya suatu tujuan organisasi“. ( Drs. Moekijat, 1991 :
10 )





Dalam sistem informasi mempunyai komponen-komponen yang saling berhubungan, antara lain:
1. Perangkat Keras (Hardware)

Merupakan kompoenen fisik berupa peraltan input, peralatan proses, dan peralatan output.
2. Perangkat Lunak (Software)

Merupakan instruksi yang membuat komputer melakukan pekerjaan tertentu.


3. SDM (Brainware)

Sebagai user atau pengoperasi sistem.

2.3       Pengertian DataBase / Basis Data

Database atau basis data adalah kumpulan  data  yang  disimpan  secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur, dan juga batasan-batasan data yang akan disimpan. Beberapa pendapat dari para ahli tentang pengertian database diantaranya :

Pengertian Basis Data menurut Ramakrishnan  dan  Gehrke  yang dikutip dalam Buku Sistem Basis Data (2003)  mendefenisikan  sebagai berikut:
DataBase/basisdata sebagai kumpulan data, umumnya mendeskripsikan aktivitas satu organisasi atau lebih yang berhubungan. Misalnya, basisdata universitas mungkin berisi informasi mengenai hal berikut:
§    Entitas        seperti        mahasiswa, fakultas, mata kuliah, dan ruang kuliah.
§    Hubungan   antar   entitas   seperti registrasi mahasiswa dalam mata kuliah,   dan   penggunaan   ruang untuk kuliah.




2.3.1             Sistem  Manajemen  Basisdata

(DBMS)


Pengertian Sistem Manajemen Basisdata (DBMS) menurut Kadir (2003:17) yang dikutip dalam buku’ Sistem Basis Datamendifinisikan:

Suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah , menghapus,memanipulasi          dan

memperoleh data/informasi dengan

praktis dan efisien”.





A.  Keuntungan DBMS


DBMS  memungkin  perusahaan maupun pengguna individu untuk:

a)  Mengurangi pengulangan data

Apabila dibandingkan dengan file-file yang disimpan terpisah di setiap aplikasi  komputer,  DBMS mengurangi jumlah total file dengan menghapus data yang terduplikasi di berbagai file. Data terduplikasi selebihnya dapat
ditempatkan dalam satu file. b)  Mencapai independensi data
Spesifikasi  data  disimpan  dalam skema pada tiap program aplikasi. Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengarahui program yang mengakses data.
c)  Mengintegrasikan data beberapa file Saat       file       dibentuk       sehingga menyediakan    kaitan    logis,    maka organisasi   fisik   bukan   merupakan kendala. Organisasi logis, pandangan pengguna, dan program aplikasi tidak harus      tercermin      pada      media penyimpanan fisik.

d)  Mengambil data dan informasi dengan cepat
Hubungan-hubungan logis, bahasa manpulasi data, serta bahasa query memungkinkan pengguna mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
e)  Meningkatkan keamanan

DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi (password), direktori pemakai, dan bahasa sandi (encryption) sehingga data yang dikelola akan lebih aman.






B.  Kerugian DBMS


Keputusan      menggunakan      DBMS

mengikat perusahaan untuk:


a)  Memproleh   perangkat   lunak   yang mahal
DBMS  mainframe  masih  sangat mahal. Walaupun harga DBMS berbasis komputer mikro lebih murah, tetapi tetap merupakan pengeluaran besar bagi satu organisasi kecil.
b)  Memproleh     konfigurasi     perangkat keras yang besar
DBMS sering memerlukan  kapasitas penyimpannan  dan memori  lebih besar daripada program aplikasi lain.

c)  Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA
DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan kemampuannya secara penuh. Pengetahuan khusus ini disediakan paling baik oleh pengelola basisdata (DBA).


2.3.2      Entity Relationship Diagram

(ERD)

a)  Model-model Data


Struktur yang mendasari suatu basisdata adalah model data  yang  merupakan kumpulan alat-alat konseptual untuk mendeskripsikan data, relasi data, semantic, dan batasan konsistensi. Untuk mengilustrasikan konsep model data, berikut disajikan dua model data, yaitu:

Ø  Entity Relationship Model


Entity  Relationship (ER) data model didasarkan pada persepsi terhadap pada dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan hubungan  antar  objek. Entitas adalah    sesuatu    atau    objek

dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek lain. Contoh, masing-masing mahasiswa adalah entitas dan mata  kuliah  dapat  pula dianggap  sebagai  entitas. Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas. Contoh, relasi menghubungkan mahasiswa dengan mata kuliah yang diambilnya.

Ø  Model Relasional


Model relasional menggunakan  sekumpulan table untuk menyajikan, baik data maupun relasi, di antara data-data. Masing-masing table mempunyai   sejumlah   kolom dan masing-masing kolom mempunyai nama unik.




b)  Batasan


Skema ER bisa menentukan batasan tertentu dimana isi basisdata harus sesuai denganya.

Pemetaan kardinalitas


Pemetaan         kardinalitas menyatakan    jumlah    entitas

dimana entitas lain dapat dihubungan ke entitas tersebut melalui sebuah himpunan realasi.

Pemetaan kardinalitas sangat berguna dalam menentukan himpunan  relasi  biner meskipun pemetaan dapat berperan dalam deskripsi hinpunan  relasi  yang melibatkan lebih dari dua himpunan entitas.

Untuk suatu himpunan relasi biner R antara himpunan entitas A dan B, pemetaan kardinalitas yang harus satu dari berikut:

a) Onto-On, sebuah entitas pada  A  berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada B dan sebuah entitas pada B berhubungan denag paling banyak satu entitas pada A.
b) On-to-Many,          sebuah entitas pada A berhubungan dengan  nol  atau  lebih entitas pada B. Sebuah entitas pada B dapat dihubungkan dengan paling banyak satu entitas pada A.

c) Many-to-One,        sebuah entitas pada A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada B. Sebuah entitas pada B dapat dihubungkan dengan nol atau lebih entitas pada A.
d) Many-to-Many,     sebuah entitas pada A berhubungan dengan  nol  atau  lebih entitas pada B dan sebuah entitas pada B dapat dihubungkan nol atau lebih entitas A.






2.3.3      Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel kedalam beberapa tabel. Normalisasi biasa dipakai oleh perancang database untuk melakukan verifikasi terhadap tabel-tabel yang telah dibuat sehingga tidak menimbulkan masalah saat data diperbaharui maupun saat dihapus. Suatu tabel dikatakan normal jika memenuhi kondisi-kondisi tertentu.
Bentuk normalisasi yang dirancang pada sistem informasi penjualan dan pembelian ini adalah :

1)  Bentuk tidak normal (unnormal) Bentuk ini merupakan kumpulan data  yang  akan  direkam,  tidak ada  keharusan  mengikuti  suatu format  tertentu,  dapat  saja  data tidak lengkap atau terduplikasi.
2)  Bentuk Normalisasi Pertama Suatu         relasi          dikatakan mempunyai bentuk normal form pertama    bila    semua    domain adalah sederhana. Artinya setiap atribut     mempunyai      domain tunggal.
3)  Bentuk Normalisasi Kedua

Tahap normalisasi kedua adalah menentukan kunci dari normalisasi pertama yang digunakan  sebagai  primary key pada tabel, membentuk tabel berdasarkan primary key dan mengelompokkan  data  pada tabel  tabel  yang  sudah dibentuk.
4)  Bentuk Normalisasi Ketiga Bentuk  tahap  ketiga  terpenuhi jika  pada  sebuah  tabel,  semua atribut yang tidak termasuk pada primary          key          memiliki ketergantungan           fungsional primary key secara utuh, adapun perbedaan      dari      normalisasi kedua  dan  ketiga  adalah  pada

normalisasi kedua tidak terdapat field – field yang dijadikan kunci tamu dan kunci primer tiap- tiap tabel  sedangkan  pada normalisasi ketiga sudah ditentukan field-field mana saja yang dijadikan  kunci tamu  dan kunci primer pada tiap tabel sebagai  relasi/penghubung tabel satu ke tabel yang lain.





2.3.4      Tabel


Tabel adalah unit penyimpanan fisik utama untuk data dalam basisdata. Ketika mengakses basisdata, pengguna mengacu table untuk  data  yang  diinginkan. Basisdata  bisa  terdiri  atas  banyak table sehingga harus terdapat relasi antar table. Karena menyimpan data, table  membutuhkan  penyimpanan fisik pada host komputer untuk basisdata.

Ada empat macam table yaitu:


a) Table  data  berfungsi  menyimpan sebagain besar data yang ditmukan pada basisdata.

b)  Join table adalah table yang digunakan untuk   membentuk   relasi   antar   dua table.
c)  Subset table mengandung bagian data suatu table data.
d) Table validasi, kadang disebut table kode, digunakan untuk membuat valid data yang dimasukan pada table lainnya.



2.3.5      Kolom


Kolom atau field adalah kategori informasi yang terdapat dalam table. Kolom pada table bagi atribut bagi entitas. Dengan kata lain, ketika model bisnis menjadi model basisdata,  entitas menjadi  table  dan atribut menjadi kolom. Kolom adalah struktus penyimpanan logis dalam sebuah basisdata. Masing-masing kolom dalam table memilki tipe data. Tipe data menentukan tipe nilai yang dapat mengisi sebuah kolom. Jika kolom  divisualisasikan,  sebuah kolom  adalah struktur vertical  pada abel   dan   mengandung   nilai   pada setiap  baris data  yang berhubungan dengan kolom tertentu.

2.3.6      Baris

Satu  baris  data  adalah kumpulan semua kolom yang berhubungan  dengan  kejadian tunggal. Dengan kata lain, satu baris data adalah satu record dalam table. Sebagai contoh, jika ada 25.000 judul buku, aka nada m25.000 record atau baris data dalam table judul buku. Jumlah baris pada table akan berubah ketika judul buku ditambah atau dikurangi.




2.3.7       Tipe data


Tipe data menentukan tipe data yang dapat disimpan dalam kolom table. Meskipun ada banyak tipe data, hanya tiga tipe data yang umum digunakan, yaitu:

v  Alfanumerik

v  Numeric

v  Tanggal dan Waktu


Tipe data alfanumerik digunakan untuk menyimpan karakter, karakter khusus,  atau  hampir  semua kombinasi. Jika nilai numerik disimpan dalam field alfanumerik, nilai  dilakukan  sebagai  karakter bukan angka. Dengan kata lain, anda tidak boleh melakukan fungsi aritmatika  pada  nilai  numerik  yang

disimpan   pada   field   alfanumerik. Tipe data numerik digunakan hanya untuk   menyimpan   nilai   numerik. Tipe data tanggal dan waktu digunakan menyimpan nilai tanggal dan waktu.




2.4       Perancangan Sistem



2.4.1     Statement Of Purposeem


Pengertian  Statement  Of Purpose  menurut  Husni  Iskandar Pohan dan Kusnassriyanto Saiful Bahri yang  dikutip  dalam Buku  Pengantar Perancangan system, 1997,14mendefinisikan Statement of perpose berisikan   tentang deskripsi tekstual fungsi system.Hal ini berguna bagi hampir semua level antara lain level puncak, level pemakai, dan level lain yang secara tidak langsung dalam pengembangan sistem.




2.4.2    Event List


Pengertian Event List menurut Husni Iskandar Pohan dan Kusnassriyanto Saiful Bahri yang dikutip dalam Buku Pengantar Perancangan       system,       1997,14”

mendifinisikan   pengertian event list ialah : Daftar narasi stimulasi (Daftar kejadian) yang terjadi dalam lingkungan dan mempunyai hubungan dengan responden yang diberikan oleh system”.

2.4.3    Data  Flow  Diagram  Context

Level (Context Diagram)


Pengertian Context Diagram menurut Husni Iskandar Pohan dan Kusnassriyanto Saiful Bahri yang dikutip dalam Buku Pengantar Perancangan system, 1997,14” pengertian context diagram yaitu Kasus khusus DFD ( bagian dari DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan ), yang dipresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan system.”


Context diagram yang meyoroti sejumlah karakteristik penting system yaitu
- Terminator

- Data masuk

- Penyimpanan data

-  Batasan system



2.4.4    Data Flow Diagram Levelled


Pengertian Data Flow Diagram Levelled menurut Husni Iskandar Pohan   dan   Kusnassrisyanto   Saiful

Bahri    yang    dikutip    dalam    Buku

Pengantar    Perqancangan    system,

1997,14” model ini menggambarkan system sebagai jaringan kerja antar fungsi  yang  berhubungan  satu  sama lain dengan aliran dan penyimpanan data (selanjutnya kita sebut dengan DFD).Sebagai perangkat analisis, model ini hanya mampu memodelkan system dari sudut pandang yaitu sudut pandang fungsi. Pada sejumlah kasus, model ini biasanya dinamakan berbeda seperti bubble chart, bubble diagram, process  model,  work  flow  diagram, dan function model.

Pertama kali digunakan pada rekayasa perangkat lunak sebagai notasi untuk mempelajari desain system, dengan menggunakan   notasi   graph   theory yang selanjutnya menjadi notasi yang mengimplementasikan model kebutuhan pemakaian system. Karena itu, model ini tidak hanya dapat digunakan pemodelan system pemrosesan informasi tetapi bisa juga sebagai jalan untuk memodelkan keseliruhan organisasi, sebagai perencana  kerja  dan  perencana strrategi. Pada sejumlah kasus, model ini digunakan juga untuk memodelkan real-time system dan menggunakan notasi tambahan yang tidak diperlukan

pada system yang business-oriented, tetapi lebih kepada scientific dan engineering system.

Ada  empat  komponen  dalam  model yaitu:

a)  Proses

Proses menunjukan transformasi dari masukkan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukkan dapat menjadi satu  keluaran  ataupun  sebaliknya. Proses direpresentasikan dalam bentuk lingkaran (bisa juga oval, atau bujur sangkar dengan sudut melengkung). Proses umumnya didefinisikan dengan kata tunggal, atau kalimat sederhana.
b)  Aliran

Komponen ini direpresentasikan dengan mengggunakan panah yang menuju ke/dari proses. Digunakan untuk menggambarkan   gerakan   paket   data atau informasi dari satu bagian kebagian lain dari system dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data.
c)  Penyimpanan

Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data . Notasi yang digunakan adalah gari sejajar,segiempat dengan sudut melengkung atau persegi panjang
d)  Terminator

Komponen berikut dalam odel ini dirpresentasikan megunakan pesegi panjang yang mewakili entity luar dimana  system  berkomunikasi. Biasanya notasi melambangkan orang atau kelompo orang misalnya organisasi di luar system, grup, departemen, perusahaan pemerintah, dan berada di luar control system yang dimodelkan. Pada sejumlah kasus dapat merupakan system lain, sebagai contoh, system computer yang berkomunikasi dengan system yang dimodelkan.

3.5 Proses Spesification





Kamus Data :

Data Barang (Kode Barang, Nama Barang, Harga, Satuan, Stok)









Kamus Data :

Data Konsumen (Kode Konsumen, Nama
Konsumen, Cari, No Telepon, Alamat)

Kamus Data :

Data Pesanan (Tanggal, Kode Barang, Nama
Barang, Harga, Satuan, Jumlah)






Kamus Data :

Data Transaksi (Tanggal, Kode Transaksi,
Cari Transaksi, Total, Dibayar, Kembali, Bon)






BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN




4.1       Kesimpulan



Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
1.   Dalam penelitian ini dibangun sebuah Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan pada toko bangunan nadi asih yang berfungsi untuk membantu pengelolan transaksi pembelian, penjualan,pencatatan bon dan manajemen persediaan barang yang dapat meningkatkan produktifitas dalam bekerja.
2.   Terjadi  peningkatan dari segi  kinerja yaitu dalam waktu 10 menit sistem ini mampu   malayani   15   item   barang dalam  satu  pelanggan  yang sebelumnya hanya 10 item barang. Kemudian  response  time  sistem  ini juga mengalami peningkatan hanya dalam waktu 3 menit sistem ini dapat menampilkan sekaligus mencetak data laporan  dari  penjualan  yang sebelumnya memerlukan waktu 30 menit.

3.  Peningkatan dari segi informasi juga tercapai seperti pada saat memerlukan laporan data display barang, penjualan, pembelian dan data pengguna, informasi  yang  dihasilkan  lebih relevan dan jauh dari kesalahan.




4.2       Saran



Agar   pemilik   toko   bangunan   Nadi Asih   mengaplikasikan sistem informasi ini untuk memudahkan karyawan atau pemilik toko  bangunan  nadi asih    dalam  pencatatan bon dan penyimpanan data barang, dan juga dapat menghemat waktu.



DAFTAR PUSTAKA


Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, Andi Offset; Yogyakarta.

Arief, M. Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000, Andi Offset; Yogyakarta.

Jogiyanto H. M. 1997. Analisis dan Desain Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset; Yogyakarta.

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Andi Offset; Yogyakarta.

Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan