ads head

Advertisement

Senin, 08 Januari 2018

MAKALAH ANALISIS UNSUR EKSTRINSIK NOVEL SHERLOCK HOLMES : SKANDAL ASMARA BERUJUNG MAUT

MAKALAH ANALISIS UNSUR EKSTRINSIK NOVEL SHERLOCK HOLMES : SKANDAL ASMARA BERUJUNG MAUT 

Disusun Oleh :
Siti Dilla Maisyara Pratama
X-Jasa Boga-1



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt., karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah dapat menyelesaikan makalah berjudul “Analisis Unsur Ekstrinsik Novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut.”, dan salam hangat untuk Ibu Siti Ni’matul Azizah, selaku guru Bahasa Indonesia kami yang telah memberi arahan serta dukungan untuk menyelesaikan makalah ini.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata sekolah Analisis karya ilmiah dan Menulis karya ilmiah.
Sastra merupakan bagian dari seni yang berusaha menampilkan nilai-nilai keindahan yang bersifat aktual dan imajinatif sehingga mampu memberikan hiburan dan kepuasan rohaniah pembacanya. Apresiasi sastra memiliki pengertian sebagai suatu aktivitas merasakan atau menikmati karya seni dengan sunggguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan keperkaan yang baik terhaadap karya sastra. Setelah mampu mengapresiasi barulah menganalisis unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik  novel tersebut. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang analisis unsur ekstrinsik novel “Analisis Unsur Ekstrinsik Novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut.”
Makalah ini bukanlah karya yangsempurna karena masih memiliki banyak  kekurangan,baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah  ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca.

                                                                                                Jakarta, 22 Februari 2017


Penulis





DAFTAR ISI
                                                                                                                        Halaman

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..           i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….....ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  LatarBelakangMasalah……………………………………….....................4

BAB II PEMBAHASAN
      2.1 Nilai- Nilai yang terkandung...........................................................................7
      2.2 Sudut pandang yang digunakan.......................................................................7
      2.3 Kalimat konotasi dan denotasi.........................................................................9
      2.4 Tata bahasa yang digunakan............................................................................9
      2.5 Majas yang terdapat dalam buku ini..............................................................10
      2.6 Kelebihan dan kekurangan............................................................................10
BAB III KESIMPULAN
A.    Kesimpulan………………………………………………………………...12
B.     Saran…………………………………………………………………….....12
Daftar Pustaka………………………………………………………………..13
 




BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
            Hadirnyasuatukaryasastratentunya agar dinikmatioleh para pembaca. Untukdapatmenikmatisebuahkaryasastrasecarabaikdiperlukanseperangkatpengetahuanakankaryasastra. Tanpapengetahuan yang cukuppenikmatanakansebuahkaryasastrahanyabersifatdangkaldansepintaskarenakurangnyapemahaman yang tepat.
Dalam dunia fiksi kadang ada sesuatu yang tidak dapat diterima oleh akal sehat, karena seorang pengarang menggunakan imajinasinya untuk diwujudkan dalam karya sastra. Dari sinilahdapatdisimpulkanbahwakaryasastramerupakansebuahbentukandari proses imajinatifpengarangdalammengapresiasiuntukmenjadisesuatu yang estetik. 
Dikalanganremajakaryasatra yang paling diminatibiasanyakaryasastraberbentukprosaterutama novel. Novel merupakankaryaprosafiksi yang ditulissecaranaratif (dalambentukcerita). Kata novel berasaldaribahasa Italia “novella” yang berartisebuahkisahatausepotongberita. Selaindaribahasa Italia novel juga berasaldaribahasa Latin yaitu “novellus” yang diturunkandari kata “novies” yang berartibaru (Tarigan, 1984 : 164).
Jadi, dapatdisimpulkanbahwa novel adalahkaryaimajinatif yang mengisahkansisiutuhproblematikakehidupanseseorangataubeberapa orang tokoh. Novel menceritakansuatukejadanluarbiasadarikehidupantokoh. Dikatakanluarbiasakarenadarikejadianitu, lahirsuatukonflik yang menimbulkanpergolakanjiwa para tokohnyasehinggamengubahjalanhidupnya.
Dalammembaca novel, agar pembacadapatmenikmatidanmemahamiisidanjalancerita di dalamnyadiperlukanpengetahuanmengenaiunsur-unsur yang terkandungdalamsebuah novel yang seringdisebutdenganunsurintrinsik. Unsurintrinsiktersebutmeliputitema, tokoh, alur, setting, sudutpandang, danamanat. Denganbegitu, pembacaakanlebihmudahmenangkapmaksuddanmakna yang ingindisampaikanolehpengarang.
Oleh sebab itu, jika pembaca dapat memahami dengan tepat unsur intrinsik dari sebuah novel yang dibaca, maka pembaca dapat menikmati novel tersebut dengan baik karena pembaca telah mengerti makna dan jalan cerita pada sebuah novel yang dibaca.


1.2       Rumusan Masalah
1.      Nilai-Nilai yang terkandung dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut?
2.      Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut?
3.      Penggunaan kalimat konotasi dan denotasi dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut?
4.      Penggunaan tata bahasa dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut?
5.      Majas yang ditulis pengarang dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut?
6.      Kelebihan dan kekurangan pada novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut?
1.3       Identifikasi Masalah
1.      Mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
2.      Mengidentifikasi sudut pandang yang digunakan dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
3.      Mengidentifikasi penggunaan kalimat konotasi dan denotasi dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
4.      Mengidentifikasi penggunaan tata bahasa dalam novelSherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
5.      Mengidentifikasi majas yang terkandung dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
6.      Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan buku dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
1.4       Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
2.      Mengetahui sudut pandang yang digunakan dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
3.      Mengetahui penggunaan kalimat konotasi dan denotasi dalam novelSherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
4.      Mengetahui penggunaan tata bahasa dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
5.      Menegtahui majas yang terkandung dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
6.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
 



BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Nilai-nilai yang terkandung dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
a. Nilai Sosial
Di dalam novel ini terdapat unsur sosial, yaitu membantu orang. Seperti : “Dengan senanghati Lady Frances membantu Nyonya Schlesseingger untuk merawat Dokter Schlessingger.”[1]
b. Nilai Budaya
Nilai budaya yang terdapat pada novel ini adalah adanya cara penulisan atau tata bahasa dari negara lain. Salah satu contohnya adalah : “ Bukan sama sekali. Huruf ‘G’ dengan ‘t’ kecil berarti ‘Gasellschaft,’ yakni bahasa Jerman yang berarti “Perusahaan”.[2]
c. Nilai Agama
Di novel terdapat beberapa unsur agama, yaitu : “Dokter Schlessingger adalah seorang pria yang taat pada agama dan pernah bekerja di Amerika Selatan. Di sana sang dokter pernah jatuh sakit. Lady Frances sendiri adalah seorang wanita yang sangat taat pada agama, dan bagi Lady Frances merupakan suatu kehormatan bisa mengenal pria seperti Dokter Schlessingger.”[3]

2.2       Sudut pandang yang digunakan dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
a. Sudut pandang tokoh
Dalam novel ini, sang penulis Sir Arthur Conan Doyle menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan. Maksudnya, si “aku” atau orang pertama mengisahkan kisah tentang teman/tokoh yang bersangkutan.
Contoh didalam novel ini : “ Sebelum pergi meninggalkan Lausanne, aku mengirim telegram untuk Holmes yang isinya memberitahukan kepadanya apa saja yang telah kulakukan selama di Lausanne. Holmes membalas telegram dan berkata kalau dia bangga denganku tetapi aku tidak tahu apakah ucapannya itu sebuah lelucon belaka atau dia serius.”[4]
b. Sudut pandang pembaca
                        Menurut saya, novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Mautini sangat menarik untuk dibaca, karena novel ini membawakan cerita yang cukup menegangkan dan sangat seru!
Novel ini banyak mengandung misteri, teka-teki yang memusingkan, yang dapat membuat pembaca penasaran dan mencoba menerka-nerka. Ada banyak unsur positif dan negatif dari para tokoh dalam novel ini. Tentunya terdapat amanat yang terkandung dalam novel ini secara tersirat.
Novel ini juga sangat seru dan menegangkan dimana ada sedikit baku hantam antar tokoh, kejar-kejaran,menyamar, dan masih banyak lagi. Karena alur tersebut dapat membawa para pembaca ikut merasakan ketegangan dalam cerita di buku ini.
c. Sudut pandang penulis
                        Sir Arthur Ignatius Conan Doyle, yang lahir di Edinburgh, Skotlandia pada 22 Mei 1859, berketurunan Irlandia, adalah seorang ahli fisika dan juga penulis. Ayahnya, Charles Doyle, adalah alkoholik kronis, sementara ibunya, Mary Doyle, adalah wanita berpendidikan yang sangat mencintai buku dan senang bercerita. Arthur Conan Doyle meninggal di Crowborough, Inggris, pada 7 Julis 1930 karena serangan jantung.
                        Ia menjadi terkenal karena karya fiksi kriminalnya yang sangat fenomenal dengan tokoh utama Sherlock Holmes. Meskipun begitu, karyanya tidak hanya fiksi kriminal, namun juga novel fantasi, science fiction, drama romantis, nonfiksi, serta novel sejarah. Iaditahbiskan dengan gelar Sir oleh Raja Edward VII pada 1902 atas jasanya sebagai dokter relawan.[5]
2.3       Kalimat konotasi dan denotasi dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
a. Kalimat konotasi
             Dalam novel ini terdapat beberapa kalimat konotasi, diantaranya ialah :
Ø  Tampangnyasepertibinatang liar.
Ø  Namuniaberdiridiatasdenganagungmembelakangilampu-lampukoridor, memandangkembalikejalan.
Ø  Iamelihat kami dengantatapanmatatajamsementara kami melangkahdaridalamkereta.
Ø  Jawab rekanku, sambil menatapnya dengan sebuah tatapan penuh tanya.
Ø   Anda membuat saya menyingkap apa yang ingin Anda ketahui.
b. Kalimat denotasi
            Dalam novel ini terdapat beberapa kalimat denotasi, diantaranya ialah :
Ø  Kauharusmemerhatikanaku, karenaakuakanberada di tempat yang dapatkaulihat.
Ø  Iamendorongpembanturumahtanggaitudanbergegasmasukkedalamrumah, diikutioleh Raja danaku.
Ø  Menjatuhkan diri ke kursi.
Ø  Aku duduk santai di depan perapian rumahku; kunikmati sebatang rokok sambil membaca novel.
Ø  Aku bangkit dari kursi yang kududuki dan membuang abu rokokku di asbak, lalu pergi menuju ruang tamu.
2.4       Tata bahasa dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
a. Kata baku
            Dalam novel ini terdapat kata baku, seperti :
-          Tentu saja
-          Aku
-          Anda
-          Lambat
-          Gemar

b. Kata tidak baku
            Dalam novel ini juga terdapat kata tidak-baku, seperti :
-          Tolol
2.5       Majas dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
Di dalam novel ini terdapat beberapa majas, diantaranya adalah majas Hiperbola, seperti : “ Pria manapun akan rela mengorbankan diri untuk kecantikannya.”[6]  dan juga terdapat majas Metafora, seperti :“ Ia melihat kami dengan tatapan mata tajam sementara kami melangkah dari dalam kereta.”[7]

2.6       Kelebihan dan kekurangan novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Mauta. Kelebihan
1.      Cerita yang bagus dan menarik
2.      Cover yang terlihat sederhana dan penuh mister, sesuai dengan tema buku
3.      Adanya penunjuk tiap bab, saat kita membaca dan memasuki bab tersebut
4.      Penulisan kata dan tata bahasa yang baik
5.      Banyak sekali terdapat kata baku
6.      Terdapat biodata/biografi penulis
7.      Ada daftar isi
b. Kekurangan
1.      Terdapat penulisan dialog yang sulit dimengerti
2.      Penjilidan yang kurang rapih
3.      Penulisan biografi penulis yang diulang di sampul belakang buku, sehingga terkesan membosankan, walau ditambah beberapa informasi tambahan
4.      Sinopsis disampul belakang yang terkesan ‘memberiathu’ cerita keseluruhan.
5.      Terdapat bahasa yang dicampur, Indonesia dengan Inggris. Contoh :Hilangnya Lady Frances Carfax, CASE ONE. Sehingga terkesan kurang ‘enak’ dibaca.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Untuk semua aspek yang terdapat di dalam novel ini sangat bagus dan menarik untuk dibaca. Irene Adler, seorang wanita yang sangat dikagumi oleh Holmes, sangat cantik dan cerdik. Dan begitu besarnya kekaguman Holmes padanya, sehingga ia menyebut wanita itu dengan sebutan "The Woman".

Irena Adler sempat bertunangan dengan sang Raja Bohemia, meskipun pada akhirnya pertunangan tersebut berakhir. Sang Raja kemudian bertunangan dengan seorang putri dari Skandinavia. Kecewa, Irene Adler mengancam akan mengirimkan foto mesra mereka di hari pertunangan sang Raja Bohemia dengan putri Skandinavia.

            Sang Raja Bohemia meminta pertolongan Holmes secara diam-diam dan memohon kepadanya agar kasus ini dirahasiakan dari publik demi menghindari adanya skandal. Ia hanya ingin mendapatkan kembali surat-surat serta foto yang dapat membahayakan posisinya. Namun ternyata wanita itu tak seperti yang ia bayangkan sebelumnya, ia jauh lebih cerdik, hingga Holmes pun menganggapnya sebagai lawan yang setara dengannya. Mampukah Holmes merebut foto itu dari tangan Irene Adler dan menyelamatkan nama baik sang Raja Bohemia?

B. Saran
            Serial novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut, karya Arthur Conan Doyle merupakan jasanya yang paling besar didalam kesusastraan internasional, dan dari novel tersebut nama ia menjadi besar dan menjadi penulis yang terkenal. Hargailah setiap karya sastra dari setiap penulis, karena itu merupakan hal yang paling penulis senangi. Kita pun sebagai siswa harus mampu menilai tentang perkembangan sastra khususnya dalam kritik sastra.

DAFTAR PUSTAKA

Arthur Conan Doyle, 2014. Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut. Yogyakarta:Penerbit Narasi.
www.wikipedia.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan