ads head

Advertisement

Jumat, 23 September 2016

Theory of modeling as an instructional strategy



Modeling
Modeling is an instructional strategy in which the teacher demonstrates a new concept or approach to learning and students learn by observing.
Theory of modeling as an instructional strategy
Research has shown that modeling is an effective instructional strategy in that it allows students to observe the teacher’s thought processes. Using this type of instruction, teachers engage students in imitation of particular behaviors that encourage learning.1 According to social learning theorist Albert Bandura, “Learning would be exceedingly laborious, not to mention hazardous, if people had to rely solely on the effects of their own actions to inform them what to do. Fortunately, most human behavior is learned observationally through modeling: from observing others one forms an idea of how new behaviors are performed, and on later occasions this coded information serves as a guide for action.”2
Research has shown that modeling can be used across disciplines and in all grade and ability level classrooms.
Types of modeling
Disposition modeling
In disposition modeling, teachers and students convey personal values or ways of thinking. Although teachers must be careful not to offend and to be inclusive when modeling dispositions, this type of modeling is important for facilitating the development of character and community. Teachers can model desired personal characteristics by acting with integrity and empathy and by setting high expectations. “Teachers who are creative, diligent, well-prepared, and organized model the kinds of strategies needed to succeed in the workforce.”3
Task and performance modeling
Task modeling occurs when the teacher demonstrates a task students will be expected to do on their own. This type of modeling generally precedes activities like science experiments, foreign language communication, physical education tasks, and solving mathematical equations. This strategy is used so that students can first observe what is expected of them, and so that they feel more comfortable in engaging in a new assignment.
Metacognitive modeling
Metacognitive modeling demonstrates how to think in lessons that focus on interpreting information and data, analyzing statements, and making conclusions about what has been learned. This type of modeling is particularly useful in a math class when teachers go through multiple steps to solve a problem. In this type of modeling teachers talk through their thought process while they do the problem on the board or overhead. “This thinking-out-loud approach, in which the teacher plans and then explicitly articulates the underlying thinking process… should be the focus of teacher talk.”4 This type of modeling can also be done in a reading class while the teacher asks rhetorical questions or makes comments about how to anticipate what is coming next in a story.
Modeling as a scaffolding technique
When using modeling as a scaffolding technique, teachers must consider students’ position in the learning process. Teachers first model the task for students, and then students begin the assigned task and work through the task at their own pace. In order to provide a supportive learning environment for students who have learning disabilities or English language learners, teachers will model the task multiple times.5
Student-centered modeling
Teachers can often call on students to model expected behaviors or thought processes. In student-centered modeling, teachers engage students who have mastered specific concepts or learning outcomes in the task of modeling for their peers. This type of modeling makes the class less “teacher-centered,” which, in some cases, provides a more supportive learning environment for students.6
















Modeling merupakan strategi pembelajaran di mana guru menunjukkan konsep baru atau pendekatan untuk belajar dan siswa belajar dengan mengamati.

Teori pemodelan sebagai strategi instruksional

Penelitian telah menunjukkan bahwa pemodelan merupakan strategi pembelajaran yang efektif dalam yang memungkinkan siswa untuk mengamati proses berpikir guru. Menggunakan jenis instruksi, guru melibatkan siswa meniru perilaku tertentu yang mendorong pembelajaran. 1 Menurut teori pembelajaran sosial Albert Bandura, "Belajar akan sangat melelahkan, belum lagi berbahaya, jika orang harus hanya mengandalkan efek dari mereka tindakan sendiri untuk memberitahu mereka apa yang harus dilakukan. Untungnya, sebagian besar perilaku manusia dipelajari observasional melalui pemodelan: dari mengamati orang lain satu bentuk gagasan tentang bagaimana perilaku baru dilakukan, dan pada kesempatan kemudian informasi kode ini berfungsi sebagai panduan untuk bertindak ". 2
Penelitian telah menunjukkan bahwa pemodelan dapat digunakan di seluruh disiplin ilmu dan dalam semua kelas dan tingkat kemampuan kelas.

Jenis pemodelan

Pemodelan Disposisi

Dalam pemodelan disposisi, guru dan siswa menyampaikan nilai-nilai pribadi atau cara berpikir. Meskipun para guru harus berhati-hati untuk tidak menyinggung perasaan dan menjadi inklusif ketika model disposisi, jenis pemodelan adalah penting untuk memfasilitasi pengembangan karakter dan masyarakat. Guru dapat model karakteristik pribadi yang diinginkan dengan bertindak dengan integritas dan empati dan dengan menetapkan harapan yang tinggi. "Guru yang kreatif, rajin, disiapkan, dan terorganisir model jenis strategi yang diperlukan untuk berhasil dalam dunia kerja." 3

Tugas dan kinerja pemodelan

Pemodelan tugas terjadi ketika guru menunjukkan siswa tugas akan diharapkan untuk melakukan sendiri. Jenis pemodelan umumnya mendahului kegiatan seperti percobaan sains, komunikasi bahasa asing, tugas pendidikan jasmani, dan memecahkan persamaan matematika. Strategi ini digunakan agar siswa pertama dapat mengamati apa yang diharapkan dari mereka, dan agar mereka merasa lebih nyaman dalam melakukan tugas baru.

Pemodelan metakognitif

Pemodelan Metakognitif menunjukkan bagaimana untuk berpikir dalam pelajaran yang berfokus pada menafsirkan informasi dan data, menganalisis laporan, dan membuat kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari. Jenis pemodelan ini sangat berguna dalam kelas matematika ketika guru melalui beberapa langkah untuk memecahkan masalah. Dalam jenis pemodelan guru berbicara melalui proses pemikiran mereka sementara mereka mengerjakan soal di papan tulis atau overhead. "Pemikiran-out-keras Pendekatan ini, di mana rencana guru dan kemudian secara eksplisit mengartikulasikan proses berpikir yang mendasari ... harus menjadi fokus pembicaraan guru." 4 Jenis pemodelan juga dapat dilakukan dalam kelas membaca sementara guru bertanya retoris pertanyaan atau membuat komentar tentang bagaimana untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya dalam cerita.

Modeling sebagai teknik scaffolding

Bila menggunakan pemodelan sebagai teknik scaffolding, guru harus mempertimbangkan posisi siswa dalam proses pembelajaran. Guru pertama memodelkan tugas bagi siswa, dan kemudian siswa mulai tugas yang diberikan dan bekerja melalui tugas dengan langkah mereka sendiri. Dalam rangka memberikan lingkungan belajar yang mendukung bagi siswa yang memiliki ketidakmampuan belajar atau belajar bahasa Inggris, guru akan model tugas beberapa kali. 5

Pemodelan berpusat pada siswa

Guru sering dapat memanggil siswa untuk model perilaku yang diharapkan atau proses berpikir. Dalam pemodelan yang berpusat pada siswa, guru melibatkan siswa yang telah menguasai konsep-konsep tertentu atau hasil belajar dalam tugas pemodelan untuk rekan-rekan mereka. Jenis pemodelan membuat kelas kurang "berpusat pada guru," yang, dalam beberapa kasus, menyediakan lingkungan belajar yang lebih mendukung bagi siswa. 6













Modeling merupakan strategi pembelajaran di mana guru menunjukkan konsep baru atau pendekatan untuk belajar dan siswa belajar dengan mengamati.

Teori pemodelan sebagai strategi instruksional

Penelitian telah menunjukkan bahwa pemodelan merupakan strategi pembelajaran yang efektif dalam yang memungkinkan siswa untuk mengamati proses berpikir guru. Menggunakan jenis instruksi, guru melibatkan siswa meniru perilaku tertentu yang mendorong pembelajaran. 1 Menurut teori pembelajaran sosial Albert Bandura, "Belajar akan sangat melelahkan, belum lagi berbahaya, jika orang harus hanya mengandalkan efek dari mereka tindakan sendiri untuk memberitahu mereka apa yang harus dilakukan. Untungnya, sebagian besar perilaku manusia dipelajari observasional melalui pemodelan: dari mengamati orang lain satu bentuk gagasan tentang bagaimana perilaku baru dilakukan, dan pada kesempatan kemudian informasi kode ini berfungsi sebagai panduan untuk bertindak ". 2
Penelitian telah menunjukkan bahwa pemodelan dapat digunakan di seluruh disiplin ilmu dan dalam semua kelas dan tingkat kemampuan kelas.

Jenis pemodelan

Pemodelan Disposisi

Dalam pemodelan disposisi, guru dan siswa menyampaikan nilai-nilai pribadi atau cara berpikir. Meskipun para guru harus berhati-hati untuk tidak menyinggung perasaan dan menjadi inklusif ketika model disposisi, jenis pemodelan adalah penting untuk memfasilitasi pengembangan karakter dan masyarakat. Guru dapat model karakteristik pribadi yang diinginkan dengan bertindak dengan integritas dan empati dan dengan menetapkan harapan yang tinggi. "Guru yang kreatif, rajin, disiapkan, dan terorganisir model jenis strategi yang diperlukan untuk berhasil dalam dunia kerja." 3

Tugas dan kinerja pemodelan

Pemodelan tugas terjadi ketika guru menunjukkan siswa tugas akan diharapkan untuk melakukan sendiri. Jenis pemodelan umumnya mendahului kegiatan seperti percobaan sains, komunikasi bahasa asing, tugas pendidikan jasmani, dan memecahkan persamaan matematika. Strategi ini digunakan agar siswa pertama dapat mengamati apa yang diharapkan dari mereka, dan agar mereka merasa lebih nyaman dalam melakukan tugas baru.

Pemodelan metakognitif

Pemodelan Metakognitif menunjukkan bagaimana untuk berpikir dalam pelajaran yang berfokus pada menafsirkan informasi dan data, menganalisis laporan, dan membuat kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari. Jenis pemodelan ini sangat berguna dalam kelas matematika ketika guru melalui beberapa langkah untuk memecahkan masalah. Dalam jenis pemodelan guru berbicara melalui proses pemikiran mereka sementara mereka mengerjakan soal di papan tulis atau overhead. "Pemikiran-out-keras Pendekatan ini, di mana rencana guru dan kemudian secara eksplisit mengartikulasikan proses berpikir yang mendasari ... harus menjadi fokus pembicaraan guru." 4 Jenis pemodelan juga dapat dilakukan dalam kelas membaca sementara guru bertanya retoris pertanyaan atau membuat komentar tentang bagaimana untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya dalam cerita.

Modeling sebagai teknik scaffolding

Bila menggunakan pemodelan sebagai teknik scaffolding, guru harus mempertimbangkan posisi siswa dalam proses pembelajaran. Guru pertama memodelkan tugas bagi siswa, dan kemudian siswa mulai tugas yang diberikan dan bekerja melalui tugas dengan langkah mereka sendiri. Dalam rangka memberikan lingkungan belajar yang mendukung bagi siswa yang memiliki ketidakmampuan belajar atau belajar bahasa Inggris, guru akan model tugas beberapa kali. 5

Pemodelan berpusat pada siswa

Guru sering dapat memanggil siswa untuk model perilaku yang diharapkan atau proses berpikir. Dalam pemodelan yang berpusat pada siswa, guru melibatkan siswa yang telah menguasai konsep-konsep tertentu atau hasil belajar dalam tugas pemodelan untuk rekan-rekan mereka. Jenis pemodelan membuat kelas kurang "berpusat pada guru," yang, dalam beberapa kasus, menyediakan lingkungan belajar yang lebih mendukung bagi siswa. 6



















https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIL-KKVQPEiXMf10OBoDbGbkha0f4hyphenhyphen8MzdYE8HGs3_NLKxwMfCt1QM6zXHrpFlpQSegZKil5AOejxcwc761VQnuba7MwIJ0_81BuXl47bptwzUC95S4QMQjNVbMjXALqBLH96r9aS84I/s1600/1.jpg
Modeling The Way merupakan metamorfosa dari metode sosiodrama.
  • Metode Modeling The Way sebagai metode pembelajaran adalah suatu metode yang dilaksanakan dengan cara guru memberikan skenario suatu sub bahasan untuk didemonstrasikan siswa di depan kelas, sehingga menghasilkan ketangkasan dengan keterampilan atau skill dan profesionalisme.

    Metode Modeling The Way merupakan salah satu metode mengajar yang dikembangkan oleh Mel Silbermam, seorang yang memang berkompeten di bidang psikologi pendidikan. Metode ini merupakan sekumpulan dari 101 strategi pengajaran.Sebuah metode yang menitik beratkan pada kemampuan seorang siswa untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Karena siswa dituntut untuk bermain peran sesuai dengan materi yang diajarkan.

    Ada sebuah pendapat, metode Modeling The Way merupakan metamorfosa dari metode sosiodrama. Yakni sebuah metode dengan cara mendramatisasikan suatu tindakan atau tingkah laku dalam hubungan sosial. Dengan kata lain guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan atau peran tertentu sebagaimana yang ada dalam kehidupan masyarakat (sosial). Hendaknya siswa diberi kesempatan untuk berinisiatif serta diberi bimbingan atau lainnya agar lebih berhasil.

    Metode ini mempunyai kelebihan sebagai berikut: 1) Mendidik siswa mampu menyelesaikan sendiri problema sosial yang ia jumpai; 2) Memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa; 3) Mendidik siswa berbahasa yang baik dan dapat menyalurkan pikiran serta perasaannya dengan jelas dan tepat; 4) Mau menerima dan menghargai pendapat oranglain; 5) Memupuk perkembangan kreativitas anak.

    Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut: 1) Pemecahan problem yang disampaikan oleh siswa belum tentu cocok dengan keadaan yang ada di masyarakat, 2) Karena waktu yang terbatas, maka kesempatan berperan secara wajar kurang terpenuhi, 3) Rasa malu dan tekut akan mengakibatkan ketidak wajaran dalam memainkan peran, sehingga hasilnyapun kurang memenuhi harapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan