ads head

Advertisement

Jumat, 23 September 2016

Penguasaan Kosa Kata Dan Kemampuan Membaca Bahasa Inggris



Ratna Susanti *)
Penguasaan Kosa Kata
Dan Kemampuan Membaca
Bahasa Inggris
Abstrak
enelitian yang dilakukan guru bahasa Inggris SMUK 5 BPK PENABUR P Jakarta terhadap siswa SMUK V BPK PENABUR Jakarta ini, memperlihatkan bahwa penguasaan kosa kata bahasa Inggris siswa berbanding lurus dengan kemampuan membaca bahasa Inggris siswa. Siswa yang memiliki penguasaan kosa kata tinggi, tinggi pula kemampuan membaca bahasa Inggrisnya. Hal yang sama terjadi pada siswa yang rendah penguasaan kosa katanya, kemampuan membaca bahasa Inggrisnya rendah pula.
Abstract
( The research done by the English teacher of SMUK 5 BPK PENABUR Jakarta to the SMUK 5 BPK PENABUR Jakarta students’ shows that the mastering of English vocabulary are equal to their mastering of the English reading ability. Pupils who have high a level on mastering the English vocabulary,  they have a high  level on mastering the English reading ability too.  The same result happen also to the opposite one, that pupils who have low level in mastering the English Vocabulary, their mastering in English reading ability are low too).
A.    Pendahuluan
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan  teknologi  di dalam era yang semakin mengglobal ini, tak dapat dipungkiri bahwa kemampuan dalam berbahasa asing, terutama bahasa Inggris sangat penting. Namun demikian tidak sedikit siswa yang prestasi belajar bahasa Inggrisnya belum memadai.
*) Dra. Ratna Susanti adalah guru di SMUK 5 BPK PENABUR, Jakarta
Hal ini disebabkan adanya kendala-kendala dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris di sekolah-sekolah, antara lain:
Kemampuan guru seringkali kurang memadai untuk memenuhi tuntutan siswa terutama siswa-siswa  yang punya kemampuan tinggi dalam berbahasa dan punya sarana belajar yang lebih canggih dari pada gurunya sendiri. Sistim belajar mengajar sering bersifat monoton, kurang variasi dan kurang menarik sehingga siswa menjadi bosan, tidak tertarik untuk belajar. Di kelas, siswa seringkali hanya diberi  teori-teori, kaidah-kaidah dan hukum-hukum bahasa, bukannya aplikasi  kaidah-kaidah dan hukum-hukum itu dalam  penggunaan praktisnya sehingga siswa tidak merasakan manfaatnya belajar  bahasa Inggris.
Seperti diketahui belajar bahasa itu mencakup 4 aspek  yaitu: mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis. Dari ke empat aspek bahasa itu, pada umumnya membaca kurang disenangi siswa, lebih-lebih, kalau topiknya tidak menarik minat siswa, hal ini terlihat pada saat siswa mengerjakan ulangan, mereka cenderung mengerjakan soal-soal yang lain terlebih dahulu ketimbang soal-soal mengenai pemahaman isi wacana (reading comprehension) , sebab ada banyak siswa yang tidak memiliki penguasaan kosa kata bahasa Inggris  yang cukup untuk memahami isi wacana tersebut. Berdasarkan pengalaman lapangan ini, muncul ke permukaan suatu pemikiran bahwa penguasaan kosa kata berbahasa Inggris siswa berpengaruh pada kemampuan siswa memahami isi wacana bahasa Inggris. Untuk menguji pemikiran ini peneliti melakukan suatu penelitian survei di sekolah, untuk mengetahui apakah penguasaan kosa kata berbahasa Inggris berhubungan secara signifikan dengan kemampuan membaca bahasa Inggris?. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi guru, siswa dan orangorang yang berhubungan dengan dunia pendidikan bahasa Inggris agar pembelajaran kosa kata bahasa Inggis pada siswa ditingkatkan kualitas pembelajarannya.
B.    Landasan Teoretis
1. Hakikat  Membaca
Walaupun kini telah banyak sarana-sarana informasi untuk menambah pengetahuan , seperti misalnya radio, televisi dan internet, membaca masih merupakan hal penting untuk membuka jendela informasi, lagi pula dalam internet sarana informasi yang tercanggih saat ini, kemampuan membaca yang tinggi tetap dituntut. Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia :
Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis ( dengan melisankan atau hanya di hati ).  Kamus Webster mendefinisikan membaca:
To read is to understand and grasp the full sense of (such mental formulation) either with or without vocal reproduction. The World Book Encyclopedia menyatakan bahwa : Reading is the act of getting meaning from printed or written words. It is  basic to learning  and one of the most important skills  in everyday life.
Secara sederhana pengertian membaca adalah mengenali huruf-huruf dan kumpulan  huruf yang memiliki arti tertentu yang mengekspresikan ide secara tertulis atau  tercetak.
2. Hakikat Kosa Kata
Vocabulary is the total number of words in a language. It is also  a collection of words a person knows and uses in speaking and writing.  Kosa kata atau perbendaharaan kata adalah jumlah seluruh kata dalam suatu bahasa; juga kemampuan kata-kata yang diketahui dan digunakan seseorang dalam berbicara dan menulis. Kosa kata dari suatu bahasa itu selalu mengalami perubahan dan berkembang  karena kehidupan yang semakin kompleks. Jumlah yang tepat mengenai kosa kata dalam bahasa Inggris sampai saat ini tidak dapat dipastikan, namun perkiraan yang dapat dipercaya menyebutkan sekitar 1  juta. Berdasarkan definisi di atas, jelas bahwa penguasaan kosa kata yang cukup, penting untuk bisa belajar bahasa dengan baik. Lagi pula berbicara mengenai bahasa maka hal itu tidak bisa terlepas dari kosa kata. Kosa kata adalah kata-kata yang dipahami orang baik maknanya maupun penggunaannya. Berapa banyak kosa kata yang harus dipunyai seseorang ? Seorang harus punya kosa kata yang cukup untuk bisa memahami apa yang dibaca dan didengar, bisa berbicara dan menulis dengan kata yang tepat sehingga bisa dipahami oleh orang lain.
C. Landasan Berpikir Dan Metode Penelitian
1.  Landasan berpikir
Membaca telah menjadi  aktivitas yang penting dalam kehidupan seharihari di zaman modern ini. Seseorang akan maju dan berpengetahuan luas apabila senang membaca. Informasi-informasi mengenai berbagai macam kejadian dan peristiwa di seluruh dunia bisa diperoleh dari  media  massa seperti radio, TV, surat kabar, majalah  dan paling mutakhir adalah internet. Selain radio dan TV, media massa yang lain masih tetap memerlukan keterampilan membaca untuk bisa memperoleh informasi yang disampaikannya.
Membaca akan lebih mudah dan menyenangkan  bila seseorang tahu banyak mengenai kosa kata dalam sebuah wacana, oleh karena itu penting untuk mempelajari kosa kata. Kosa kata bisa dipelajari dengan mengklasifikasikan berdasarkan topiknya, bisa berdasarkan kontek dalam kalimatnya atau bisa dengan mempelajari berbagai macam awalan dan akhiran.
Berdasarkan pembahasan di muka diduga terdapat hubungan positif antara penguasaan kosa kata dengan kemampuan membaca bahasa Inggris. Dengan kata lain makin tinggi kosa kata, makin tinggi kemampuan membaca bahasa Inggris siswa.
2.  Metode penelitian
Populasi, sampel dan teknik sampling
Penelitian ini mengambil populasi siswa kelas 1 SMUK 5 BPK PENABUR, Jakarta. Sampel yang dipergunakan berjumlah 36 siswa yang diambil secara acak sederhana. Instrumen penelitian  untuk penguasaan kosa kata berupa tes obyektif berjumlah 25 butir soal pilihan ganda dengan 5 butir pilihan, sedangkan untuk kemampuan membaca berupa tes obyektif berjumlah 15 soal pilihan ganda dengan 5 pilihan. Penelitian dilaksanakan pada akhir cawu 3  tahun ajaran 2000/2001 , mengambil tempat di kelas 1 SMUK 5 BPK PENABUR Jakarta.
D.Teknik Analisis Data
Teknik analisa data dilakukan dengan korelasi Pearson, dan uji t untuk uji signifikansi koefesien korelasi.
E. Hipotesis  Penelitian:
1.  Hipotesis verbal:
H1 =   Terdapat hubungan positif antara penguasaan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan membaca bahasa Inggris.
2.  Hipotesis Statistik
H1  =   p xy  >  0
3.  Paradigma Penelitian
x

y








α=   0,0  5
F. Hasil Penelitian
1.  Deskripsi data
Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel yaitu variabel x  (penguasaan kosa kata) dan variabel y (kemampuan membaca). Berdasarkan hasil pengumpulan data terhadap kedua variabel tersebut diperoleh data penelitian sebagai berikut:

Mean      
            N           
      Standard Deviasi
x
68,8611
36
15,4904
y
61,7222
36
11,2117
2.  Uji persyaratan analisis
Uji persyaratan analisis yang dilakukan adalah uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov. Hasil perhitungan uji persyaratan tersebut menyatakan bahwa populasi berdistribusi normal.
3.  Pengujian hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan positif antara penguasaan kosa kata bahasa Inggris dengan kemampuan membaca bahasa Inggris
H1               =   p xy >  0
4.  Hasil pengujian
Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh  rxy sebesar 0,467.  Pengujian signifikansi uji T untuk rxy diperoleh t hitung sebesar 3,0793 dan t tabel pada alpha 0,05 dengan N sebesar 36 sebesar 1,684.  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi rxy signifikan karena nilai hitung lebih besar dari nilai tabel.
G.Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan di muka,  dapat dikatakan ada hubungan positif antara penguasaan kosa kata  (vocabulary)  dengan kemampuan membaca  (reading) . Seseorang yang mempunyai penguasaan kosa kata tinggi, mempunyai kemampuan membaca yang tinggi, sebaliknya yang penguasaan kosa katanya rendah, memiliki kemampuan membaca yang rendah pula.  Hal semacam ini dapat terjadi karena kosa kata adalah inti dari suatu bacaan. Sebenarnya, apa yang dibaca seseorang adalah kosa kata yang direpresentasikan oleh kata, frase, kalimat dan paragraf menjadi suatu bacaan atau wacana. Jadi, bila seseorang membaca, terlebih lagi bila yang dibacanya bacaan berbahasa asing maka memiliki pengetahuan dan penguasaan  tentang kosa kata menjadi sangat penting. Tanpa pengetahuan dan penguasaan kosa kata yang luas, seseorang tidak akan mendapatkan makna bacaan yang luas pula. Dalam hal ini, kurangnya pengetahuan tentang kosa kata tertentu  akan memunculkan kesenjangan dalam menginterpretasikan makna bacaan. Padahal, penguasaan makna bacaan merupakan inti dari pembelajaran membaca dan Orang hanya dapat memahami arti atau makna suatu bacaan melalui penguasaan kosa kata. Jadi hubungan positif yang dihasilkan oleh penelitian ini, memberikan kontribusi perlunya guru bahasa memberikan perhatian secara khusus terhadap penguasaan kosa kata siswa.
Selain itu dapat dikatakan bahwa hubungan positif yang didapat antara penguasaan kosa kata dengan kemampuan membaca memberikan alternatif lain untuk meningkatkan kemampuan membaca pada khususnya dan prestasi belajar bahasa Inggris pada umumnya.  Salah satu alternatif adalah pemberian pembelajaran kosa kata sedini mungkin dan secara bertahap, baik melalui situasi yang tidak formal seperti di dalam keluarga maupun melalui  situasi formal seperti di sekolah. Pemberian pembelajaran sedini mungkin ini menjadi sangat penting guna menghasilkan manusia Indonesia yang cakap berbahasa Inggris. Banyak cara lain yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan penguasaan kosa kata siswa yaitu dengan cara  mendengarkan radio, kaset, nonton televisi, permainan teka teki dan sebagainya. Melalui cara ini  tingkat penguasaan   kosa kata dan pengorganisasian pengertian mengenai apa yang didengar dan ditonton lewat radio, kaset dan televisi maupun dalam permainan; dapat ditingkatkan, sehingga dengan sendirinya, kemampuan membaca siswa juga akan turut meningkat.
H.Implikasi
Melihat pentingnya penguasaan kosa kata terhadap kemampuan membaca siswa maka guru bahasa Inggris harus lebih memberikan perhatian kepada penguasaan kosa kata siswa dalam proses belajar mengajar di kelas.  Dalam hal ini, siswa perlu dilatih cara atau strategi peningkatan kosa kata melalui berbagai cara pelatihan dan tugas kerja baik secara individu maupun kelompok.
I. Saran
1.       Guru dalam mengajar di kelas harus mampu menciptakan metode dan teknik belajar kosa kata berbahasa Inggris yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa mau terlibat secara aktif dalam mempelajari kosa kata bahasa Inggris tersebut.
2.       Sekolah agar menyediakan wadah (kegiatan ekstrakurikuler) bagi berkembangnya kemampuan berbahasa Inggris siswa.
3.       Pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional agar memilih silabus-silabus yang lebih mengacu pada perkembangan kosa kata yang ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan oleh siswa dalam partisipasi siswa SMU belajar bahasa Inggris.
Daftar Pustaka
The World Book Encyclopedia Vol 16.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.( 1990). Kamus besar bahasa Indonesia cetakan 3, Jakarta: Balai Pustaka.
Webster’s third new international dictionary Vol II. (1981).  Chicago,London, Toronto, Geneva, Sydney, Tokyo, Manila: G 7 C Merriam Co.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan