Ratna Susanti *)
Penguasaan Kosa Kata
Dan Kemampuan Membaca
Bahasa Inggris
Abstrak
enelitian
yang dilakukan guru bahasa Inggris SMUK 5 BPK PENABUR P Jakarta
terhadap siswa SMUK V BPK PENABUR Jakarta ini, memperlihatkan bahwa penguasaan
kosa kata bahasa Inggris siswa berbanding lurus dengan kemampuan membaca bahasa
Inggris siswa. Siswa yang memiliki penguasaan kosa kata tinggi, tinggi pula
kemampuan membaca bahasa Inggrisnya. Hal yang sama terjadi pada siswa yang
rendah penguasaan kosa katanya, kemampuan membaca bahasa Inggrisnya rendah
pula.
Abstract
( The research
done by the English teacher of SMUK 5 BPK PENABUR Jakarta to the SMUK 5 BPK
PENABUR Jakarta students’ shows that the mastering of English vocabulary are
equal to their mastering of the English reading ability. Pupils who have high a
level on mastering the English vocabulary,
they have a high level on
mastering the English reading ability too.
The same result happen also to the opposite one, that pupils who have
low level in mastering the English Vocabulary, their mastering in English
reading ability are low too).
A. Pendahuluan
Seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi di dalam era yang
semakin mengglobal ini, tak dapat dipungkiri bahwa kemampuan dalam berbahasa
asing, terutama bahasa Inggris sangat penting. Namun demikian tidak sedikit
siswa yang prestasi belajar bahasa Inggrisnya belum memadai.
*) Dra. Ratna Susanti adalah guru di SMUK 5 BPK PENABUR, Jakarta
Hal ini disebabkan adanya
kendala-kendala dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris di
sekolah-sekolah, antara lain:
Kemampuan guru seringkali kurang memadai untuk memenuhi
tuntutan siswa terutama siswa-siswa yang
punya kemampuan tinggi dalam berbahasa dan punya sarana belajar yang lebih
canggih dari pada gurunya sendiri. Sistim belajar mengajar sering bersifat
monoton, kurang variasi dan kurang menarik sehingga siswa menjadi bosan, tidak tertarik
untuk belajar. Di kelas, siswa seringkali hanya diberi teori-teori, kaidah-kaidah dan hukum-hukum
bahasa, bukannya aplikasi kaidah-kaidah
dan hukum-hukum itu dalam penggunaan
praktisnya sehingga siswa tidak merasakan manfaatnya belajar bahasa Inggris.
Seperti diketahui belajar
bahasa itu mencakup 4 aspek yaitu:
mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis. Dari ke empat aspek bahasa itu,
pada umumnya membaca kurang disenangi siswa, lebih-lebih, kalau topiknya tidak
menarik minat siswa, hal ini terlihat pada saat siswa mengerjakan ulangan,
mereka cenderung mengerjakan soal-soal yang lain terlebih dahulu ketimbang
soal-soal mengenai pemahaman isi wacana (reading comprehension) , sebab ada
banyak siswa yang tidak memiliki penguasaan kosa kata bahasa Inggris yang cukup untuk memahami isi wacana
tersebut. Berdasarkan pengalaman lapangan ini, muncul ke permukaan suatu
pemikiran bahwa penguasaan kosa kata berbahasa Inggris siswa berpengaruh pada
kemampuan siswa memahami isi wacana bahasa Inggris. Untuk menguji pemikiran ini
peneliti melakukan suatu penelitian survei di sekolah, untuk mengetahui apakah
penguasaan kosa kata berbahasa Inggris berhubungan secara signifikan dengan
kemampuan membaca bahasa Inggris?. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini
diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi guru, siswa dan orangorang
yang berhubungan dengan dunia pendidikan bahasa Inggris agar pembelajaran kosa
kata bahasa Inggis pada siswa ditingkatkan kualitas pembelajarannya.
B. Landasan
Teoretis
1. Hakikat Membaca
Walaupun kini telah banyak sarana-sarana informasi untuk
menambah pengetahuan , seperti misalnya radio, televisi dan internet, membaca
masih merupakan hal penting untuk membuka jendela informasi, lagi pula dalam
internet sarana informasi yang tercanggih saat ini, kemampuan membaca yang
tinggi tetap dituntut. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia :
Membaca
adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis ( dengan melisankan
atau hanya di hati ). Kamus Webster
mendefinisikan membaca:
To read is to understand and grasp the full sense of (such
mental formulation) either with or without vocal reproduction. The World Book
Encyclopedia menyatakan bahwa : Reading is the act of getting meaning from
printed or written words. It is basic to
learning and one of the most important
skills in everyday life.
Secara sederhana pengertian
membaca adalah mengenali huruf-huruf dan kumpulan huruf yang memiliki arti tertentu yang
mengekspresikan ide secara tertulis atau
tercetak.
2. Hakikat Kosa Kata
Vocabulary is the total number
of words in a language. It is also a
collection of words a person knows and uses in speaking and writing. Kosa kata atau perbendaharaan kata adalah
jumlah seluruh kata dalam suatu bahasa; juga kemampuan kata-kata yang diketahui
dan digunakan seseorang dalam berbicara dan menulis. Kosa kata dari suatu
bahasa itu selalu mengalami perubahan dan berkembang karena kehidupan yang semakin kompleks.
Jumlah yang tepat mengenai kosa kata dalam bahasa Inggris sampai saat ini tidak
dapat dipastikan, namun perkiraan yang dapat dipercaya menyebutkan sekitar
1 juta. Berdasarkan definisi di atas,
jelas bahwa penguasaan kosa kata yang cukup, penting untuk bisa belajar bahasa
dengan baik. Lagi pula berbicara mengenai bahasa maka hal itu tidak bisa
terlepas dari kosa kata. Kosa kata adalah kata-kata yang dipahami orang baik
maknanya maupun penggunaannya. Berapa banyak kosa kata yang harus dipunyai
seseorang ? Seorang harus punya kosa kata yang cukup untuk bisa memahami apa
yang dibaca dan didengar, bisa berbicara dan menulis dengan kata yang tepat
sehingga bisa dipahami oleh orang lain.
C. Landasan
Berpikir Dan Metode Penelitian
1. Landasan berpikir
Membaca telah menjadi
aktivitas yang penting dalam kehidupan seharihari di zaman modern ini.
Seseorang akan maju dan berpengetahuan luas apabila senang membaca.
Informasi-informasi mengenai berbagai macam kejadian dan peristiwa di seluruh
dunia bisa diperoleh dari media massa seperti radio, TV, surat kabar,
majalah dan paling mutakhir adalah
internet. Selain radio dan TV, media massa yang lain masih tetap memerlukan
keterampilan membaca untuk bisa memperoleh informasi yang disampaikannya.
Membaca akan lebih mudah dan menyenangkan bila seseorang tahu banyak mengenai kosa kata
dalam sebuah wacana, oleh karena itu penting untuk mempelajari kosa kata. Kosa
kata bisa dipelajari dengan mengklasifikasikan berdasarkan topiknya, bisa
berdasarkan kontek dalam kalimatnya atau bisa dengan mempelajari berbagai macam
awalan dan akhiran.
Berdasarkan
pembahasan di muka diduga terdapat hubungan positif antara penguasaan kosa kata
dengan kemampuan membaca bahasa Inggris. Dengan kata lain makin tinggi kosa
kata, makin tinggi kemampuan membaca bahasa Inggris siswa.
2. Metode penelitian
Populasi, sampel
dan teknik sampling
Penelitian ini mengambil
populasi siswa kelas 1 SMUK 5 BPK PENABUR, Jakarta. Sampel yang dipergunakan
berjumlah 36 siswa yang diambil secara acak sederhana. Instrumen
penelitian untuk penguasaan kosa kata
berupa tes obyektif berjumlah 25 butir soal pilihan ganda dengan 5 butir
pilihan, sedangkan untuk kemampuan membaca berupa tes obyektif berjumlah 15
soal pilihan ganda dengan 5 pilihan. Penelitian dilaksanakan pada akhir cawu
3 tahun ajaran 2000/2001 , mengambil
tempat di kelas 1 SMUK 5 BPK PENABUR Jakarta.
D.Teknik
Analisis Data
Teknik analisa
data dilakukan dengan korelasi Pearson, dan uji t untuk uji signifikansi
koefesien korelasi.
E.
Hipotesis Penelitian:
1. Hipotesis verbal:
H1 = Terdapat hubungan positif antara penguasaan
kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan membaca bahasa Inggris.
2. Hipotesis Statistik
H1
= p xy > 0
3. Paradigma Penelitian
x
|
|
y
|
||
|
|
|||
|
||||
|
α= 0,0 5
F. Hasil
Penelitian
1. Deskripsi data
Penelitian ini terdiri dari 2
(dua) variabel yaitu variabel x
(penguasaan kosa kata) dan variabel y (kemampuan membaca). Berdasarkan
hasil pengumpulan data terhadap kedua variabel tersebut diperoleh data
penelitian sebagai berikut:
|
Mean
|
N
|
Standard Deviasi
|
x
|
68,8611
|
36
|
15,4904
|
y
|
61,7222
|
36
|
11,2117
|
2. Uji persyaratan analisis
Uji persyaratan analisis yang
dilakukan adalah uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov.
Hasil perhitungan uji persyaratan tersebut menyatakan bahwa populasi
berdistribusi normal.
3. Pengujian hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah
terdapat hubungan positif antara penguasaan kosa kata bahasa Inggris dengan
kemampuan membaca bahasa Inggris
H1 = p xy >
0
4. Hasil pengujian
Setelah dilakukan perhitungan,
diperoleh rxy sebesar 0,467. Pengujian signifikansi uji T untuk rxy
diperoleh t hitung sebesar 3,0793 dan t tabel pada alpha 0,05 dengan N sebesar
36 sebesar 1,684. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa koefisien korelasi rxy signifikan karena nilai hitung lebih
besar dari nilai tabel.
G.Pembahasan
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang
diuraikan di muka, dapat dikatakan ada
hubungan positif antara penguasaan kosa kata
(vocabulary) dengan kemampuan
membaca (reading) . Seseorang yang
mempunyai penguasaan kosa kata tinggi, mempunyai kemampuan membaca yang tinggi,
sebaliknya yang penguasaan kosa katanya rendah, memiliki kemampuan membaca yang
rendah pula. Hal semacam ini dapat
terjadi karena kosa kata adalah inti dari suatu bacaan. Sebenarnya, apa yang
dibaca seseorang adalah kosa kata yang direpresentasikan oleh kata, frase,
kalimat dan paragraf menjadi suatu bacaan atau wacana. Jadi, bila seseorang
membaca, terlebih lagi bila yang dibacanya bacaan berbahasa asing maka memiliki
pengetahuan dan penguasaan tentang kosa
kata menjadi sangat penting. Tanpa pengetahuan dan penguasaan kosa kata yang
luas, seseorang tidak akan mendapatkan makna bacaan yang luas pula. Dalam hal
ini, kurangnya pengetahuan tentang kosa kata tertentu akan memunculkan kesenjangan dalam menginterpretasikan
makna bacaan. Padahal, penguasaan makna bacaan merupakan inti dari pembelajaran
membaca dan Orang hanya dapat memahami arti atau makna suatu bacaan melalui
penguasaan kosa kata. Jadi hubungan positif yang dihasilkan oleh penelitian
ini, memberikan kontribusi perlunya guru bahasa memberikan perhatian secara
khusus terhadap penguasaan kosa kata siswa.
Selain itu dapat dikatakan
bahwa hubungan positif yang didapat antara penguasaan kosa kata dengan
kemampuan membaca memberikan alternatif lain untuk meningkatkan kemampuan
membaca pada khususnya dan prestasi belajar bahasa Inggris pada umumnya. Salah satu alternatif adalah pemberian
pembelajaran kosa kata sedini mungkin dan secara bertahap, baik melalui situasi
yang tidak formal seperti di dalam keluarga maupun melalui situasi formal seperti di sekolah. Pemberian
pembelajaran sedini mungkin ini menjadi sangat penting guna menghasilkan
manusia Indonesia yang cakap berbahasa Inggris. Banyak cara lain yang dapat
dipergunakan untuk meningkatkan penguasaan kosa kata siswa yaitu dengan cara mendengarkan radio, kaset, nonton televisi,
permainan teka teki dan sebagainya. Melalui cara ini tingkat penguasaan kosa kata dan pengorganisasian pengertian
mengenai apa yang didengar dan ditonton lewat radio, kaset dan televisi maupun
dalam permainan; dapat ditingkatkan, sehingga dengan sendirinya, kemampuan
membaca siswa juga akan turut meningkat.
H.Implikasi
Melihat pentingnya penguasaan kosa kata terhadap kemampuan membaca siswa
maka guru bahasa Inggris harus lebih memberikan perhatian kepada penguasaan
kosa kata siswa dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam hal ini, siswa perlu dilatih cara atau
strategi peningkatan kosa kata melalui berbagai cara pelatihan dan tugas kerja
baik secara individu maupun kelompok.
I. Saran
1.
Guru dalam mengajar di kelas harus mampu menciptakan
metode dan teknik belajar kosa kata berbahasa Inggris yang menyenangkan bagi
siswa sehingga siswa mau terlibat secara aktif dalam mempelajari kosa kata
bahasa Inggris tersebut.
2.
Sekolah agar menyediakan wadah (kegiatan
ekstrakurikuler) bagi berkembangnya kemampuan berbahasa Inggris siswa.
3.
Pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional
agar memilih silabus-silabus yang lebih mengacu pada perkembangan kosa kata
yang ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan oleh
siswa dalam partisipasi siswa SMU belajar bahasa Inggris.
Daftar
Pustaka
The World Book Encyclopedia Vol 16.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.(
1990). Kamus besar bahasa Indonesia cetakan 3, Jakarta: Balai Pustaka.
Webster’s third new international dictionary Vol II.
(1981). Chicago,London, Toronto, Geneva,
Sydney, Tokyo, Manila: G 7 C Merriam Co.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar