Pengaruh Pendidikan Agama Di Sekolah Terhadap Kehidupan Remaja
Pendidikan agama yang diberikan di lingkungan sekolah bagi remaja adalah
tidak hanya menyangkut proses belajar-mengajar yang berlangsung di dalam kelas
melalui intelegensia (kecerdasan otak),
tetapi juga menyangku
proses internalisasi nilai-nilai agama melalui kognisi,
konasi dan emosi, baik di dalam maupun di luar kelas.10
Pengaruh pendidikan agama di sekolah di kalangan remaja baru dapat
terbentuk bila guru yang
bersangkutan benar-benar memiliki
personalitas yang bulat
dan utuh dengan keyakinan penuh
terhadap kebenaran agama yang diajarkan, berwibawa, terampil dalam menerapkan
metode yang sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhan remaja, disamping
lingkungan motivasional yang tersedia harus benar-benar dapat memberikan
dorongan positif kepada berkembangnya penghayatan terhadap ajaran
agama.
Last but not least sarana pendidikan yang
menjadi penunjang terlaksananya pendidikan agama juha harus disediakna sesuai
dengan kebutuhan sebagai halnya dengan perlunya disediakan sarana bagi
bidang-bidang studi lainnya.
Dalam kondisi pendidikan yang masih memerlukan perbaikan di lingkungan
sekolah, kita telah menyaksikan sejauh mana hasil dan pengaruh pendidikan agama
terhadap remaja kita secara umum. Boleh dikatakan bahwa pendidikan agama yang
selama Repelita I dan II telah menjadi mata pelajaran impretif
disekolah-sekolah, meskipun masih perlu disempurnakan terus, menunjukkan bahwa
pengaruhnya dalam perubahan tingkah laku remaja adalah relatif positif
dibanding dengan kondisi sebelum pendidikan tersebut diwajibkan di
sekolah-sekolah umum. Sekurang-kurangnya pengaruh pendidikan agama tersebut
secara minimal dapat menanamkan benih keimanan yang dapat menjadi daya
preventif terhadap pembuatan negatif remaja atau bahkan dapat mendorong mereka
untuk bertingkah laku susila
dan masyarakat sesuai dengan
norma agamanya.
Menurut hasil studi khusus serta berbagai survei terbatas dikalangan
remaja nakal dan keterlibatan dalam penyalahgunaan narkotika dapat memberika
petunjuk bahwa pengaruh pendidikan agama sangat berarti bagi penanggulangan
kenakalan remaja. Pendidikan agama dapat
menjadi daya resiten
terhadap kemungkinan remaja
terlibat dalam penyalahgunaan narkotika atau kenakalan.
Pada tahun 1973
yang lalu Lembaga
Penelitiam ilmu Agama
dan Kemasyarakatan IAIN Gunung Jati di Bandung (sekarang UIN) telah
melakukan studi tentang kehidupan beragama remaja di daerah provinsi Jawa Barat
menyimpulkan antara lain bahwa sebagian besar remaja nakal adalah mereka yang
tidak pernah mengikuti pendidikan agama dan kegiatan-kegiatan keagamaan
disamping sebab-sebab yang lain seperti drop-outs,
family breadown, kurangnya keluarga memberikan motivasi kepada mereka untuk mengikuti pendidikan agama dan sebagainya.
Dalam Lokakarya tentang Mekanisme Penanggulangan
Bahaya Narkotika dibenarkan bahwa pengaruh pendidikan agama di sekolah
dapat mampu menajdi daya preventif terhadap keterlibatan remaja kedalam penyalahgunaan narkotika.
Juga hasil studi yang dilakukan oleh Dr. Winarto Surahmad terhadap 1263 orang
remaja di Jakarta menunjukkan bahwa mereka memerlukan pendidikan agama dan
penerimaan secara positif.
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh H.M Ariffin menunjukkan
data-data bahwa tidak ada seorangpun dari remaja nakal, apalagi yang terlibat
narkoba berasal dari sekolah-sekolah agama/ madrasah
atau pendidikan agama
lainnya. Dengan istilah
lain dapat dikatakan bahwa potensi keberagaman dalam pribadi remaja yang
dikembangkan melalui pendidikan/bimbingan agama ternyata merupakan tenaga
pengontrol, tenaga motivatif untuk bertingkah laku positif-konstruktif, tenaga
stabilisator, yang mampu mengerem nafsu negatif, mendorong untuk menghindari
bisikan iblis serta bagi mereka yang terlanjur terlibat narkotika/ kenakalan,
nilai-nilai agama dalam pribadinya sanggung mendorongnya untuk kembali kepada
kebenaran lebih mudah daripada remaja yang sama sekali tidak pernah
menghayati ajaran agama
melalui proses pendidikan.11
Namun, bagaimana juga pengaruh pendidikan agama ditanamkan oleh para guru
agama di sekolah ke dalam relung pribadi temaja dengan metode yang paling baik
sekalipun, masih perlu juga pengaruh tersebut ditanamkan melalui berbagai
lingkungan di luar sekolah yang melalui keluarga, organisasi/club remaja,
pergaulan dan bidang-bidang studi lainnya. Perluasan tersebut sangat penting
artinya bagi pemantapan dan kesinambungan pengaruh pendidikan agama di
lingkungan sekolah demi pembinaan yang lebih
sukses nbagi generasi pengganti kita yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar