ads head

Advertisement

Kamis, 01 Februari 2018

Memahami Makna Beriman kepada Hari Akhir

.Hari Akhir menurut  bahasa artinya “Hari Penghabisan” (Q.S. al-Baqarah/2:177), juga  disebut  “Hari Pembalasan”  (Q.S. al-Fatihãh/1:4).  Sedangkan   menurut istilah, Hari Akhir adalah hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan  semua makhluk Allah Swt. Hari Akhir juga disebut hari Kiamat, yaitu hari penegakan hukum  Allah Swt. yang seadil-adilnya (Q.S. al- Mumtahanah/60:3).

Kebenaran   akan  datangnya  Hari  Akhir dapat   ditemukan   melalui  kajian ayat-ayat  al-Qur’±n,  ilmu  pengetahuan, dan  panca  indera.  Melalui kajian akan kebenaran adanya  Hari Akhir, kalian dapat  menghayati akan nilai-nilai keimanan  kepada  Hari Akhir. Berikut disajikan informasi terkait dengan Hari Akhir menurut  ketiga sudut pandang tersebut. Mari kalian pelajari bersama!

1.   Hari Akhir Menurut al-Qur’ãn

Hari Akhir atau Hari Kiamat menurut  al-Qur'an dapat dibagi menjadi dua:

a.   Kiamat Sugra (kecil)

Kiamat Sugra adalah  peristiwa datangnya kematian  bagi semua makhluk termasuk  manusia  yang bersifat lokal dan individu. Firman Allah Swt. dalam Q.S. ²li Imrãn/3:185:

Artinya:  “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada   hari  kiamat   sajalah  disempurnakan   pahalamu.   Barang  siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”.

Sebelum  terjadi  hari  kiamat,  mereka  yang  telah  mati  mengalami proses  awal kehidupan  akhirat  yang  disebut  alam barzakh (Q.S. ar- Rµm/30:55-56). Barzakh adalah alam yang menjadi  batas  antara  alam dunia dan alam akhirat. Pada masa itu roh manusia sudah menyadari akan kebenaran janji Allah Swt. (Q.S. al-Mu’minµn/23:99-100), bahkan kepada  mereka yang jahat sudah diperlihatkan  neraka dan siksa (Q.S. al-Mu’min/40:45-46).
Peristiwa-peristiwa yang harus diimani yang akan terjadi sesudah mati antara lain:
1)  Fitnah  kubur: yaitu beragam  pertanyaan yang  diajukan  kepada orang  yang  meninggal   tentang Tuhannya, agamanya,  nabinya, imannya, dan kiblatnya.
2)  Siksa dan  nikmat  kubur: siksa kubur  diperuntukkan bagi  orang yang zalim, munafik, kafir dan musyrik (Q.S. al-An’ām/6:93, Q.S. al- Mu’min/40:46,  Q.S. Fu¡¡ilat/41:30,  Q.S. al-Ahqāf/46:83-89). “Nikmat kubur  diperuntukkan bagi  orang  yang  baik amal  ibadahnya  di dunia” (Q.S. ²li 'Imr±n/3:169-170 dan Q.S. al-Baqarah/2:154).

b.   Kiamat Kubra (besar)

Peristiwa berakhirnya seluruh kehidupan makhluk dan hancur leburnya alam semesta  secara total dan serentak. Proses terjadinya hari kiamat tersebut dijelaskan  oleh Allah Swt. dalam banyak ayat, di antaranya dalam Q.S. at-Takwír/81:1-3:

Artinya: “Apabila matahari digulung, apabila bintang-bintang  berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan”

Dalam Q.S. az-Zalzalah/99:1-5 dijelaskan peristiwa  terjadinya  kiamat dimulai dengan datangnya gempa  yang sangat  dahsyat. Dalam  Q.S. al-Qari’ah/101:1-5  dijelaskan  keadaan   manusia   bagaikan   anai-anai yang  bertebaran dan  gunung-gunung bagai  bulu  yang  dihambur- hamburkan.
Berdasarkan ayat-ayat tersebut, peristiwa kiamat merupakan  kejadian yang sangat  hebat, yaitu tatkala Malaikat Israfil meniup  sangkakala. Kemudian bumi diangkat, gunung-gunung dibenturkan dan terjadilah kerusakan  hebat. Langit pecah  bergelegar, benda-benda bumi  pun bertebaran laksana kabut. Sementara  manusia akan kacau balau kebingungan hanya Allah Swt. saja yang Maha Kekal.

2.   Hari Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan 

a.   Menurut Geologi

Bumi terjadi dari gas yang berputar (chaos catastrope). Setelah diam gas itu menjadi  dingin, maka gas yang berat  mengendap ke bawah, yang ringan berada  di atas. Melalui proses  evolusi yang lama sekali, gas bagian luar mengeras menjadi batu, kerikil, pasir, dan sebagainya, sedangkan bagian  tengah masih panas. Zat panas  bercampur lava, lahar, batu, dan pasir panas. Bumi beredar  karena adanya  daya tarik matahari terhadap bumi berkurang. Akibatnya bumi akan bergeser dari matahari sehingga  putaran  bumi semakin cepat dan akan mengalami nasib seperti meteor (menyala/hancur).

b.   Menurut Teori Fisika

Letak matahari  kira-kira 150 juta km jauhnya dari bumi, namun  sinar matahari  sampai  ke  bumi  selama  8  menit  20  detik. Garis tengah matahari = 1,4 juta km, dan luas permukaannya 616 x 1010 km = 622160 km. Menurut ahli fisika energi matahari  dipancarkan  ke angkasa dan sekitarnya 5,7 x 1027 kalori = 5853,9 kalori/menit dan mampu menyala 50 milyar tahun dengan panas 15 juta derajat celcius. Kalau suatu ketika matahari tidak muncul atau cahayanya redup karena tenaga/sinarnya habis, maka tidak ada angin dan awan yang berakibat hujan  tidak akan turun.  Selanjutnya  gunung-gunung akan meletus, ombak bergulung-gulung, air laut naik sehingga hancurlah bumi ini.

3.   Bukti Indrawi Terjadinya Hari Akhir

Imam Ath Thabari dan Ibnu Katsir berpendapat bahwa telah diperlihatkan peristiwa-peristiwa yang menakjubkan di dunia sebagaimana berikut ini:
a.   Peristiwa pembunuhan yang dipermasalahkan oleh Bani Israil, akan di  hidupkan   kembali  oleh  Allah Swt.  hanya  dengan  perantaraan daging  sapi yang dipukulkan ke tubuh  orang yang terbunuh (Q.S. al- Baqarah/2:72-73 )

b.   Peristiwa   Nabi  Ibrahim  dan   burung-burung  yang   dicincangnya kemudian  diletakkan di tiap-tiap  bagian  di atas bukit lalu Allah Swt. berfirman: “Panggillah! niscaya mereka datang kepadamu dengan segera” (Q.S. al-Baqarah/2:260).

Kedua informasi di atas memang dijelaskan oleh al-Qur'±n, tetapi  bukan merupakan  berita  langsung  bahwa  Hari Akhir akan datang, melainkan informasi  historis  (sejarah)  tentang peristiwa  yang  pernah  terjadi  dan menjadi bukti secara indrawi bahwa kiamat pasti datang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan