Pendidikan berkarakter ini diterapkan di sekolah sekolah. Tujuannya adalah agar sekolah melaksanakan Pendidikan karakter yang membentuk watak bangsa seperti dikemukakan ery utomo,dkk dalam Pedoman Pendidikan berkarakter tahun (2010:2) bahwa Tujuan Pendidikan berkarakter adalah memberntuk bangsa yang tangguh,kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik,berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.
Sekolah sekolah yang ada di Indonesia diharuskan menerapkan pendidikan berkarakter. Semua butiran yang berjumlah 18 butir itu diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah masing masing. Pihak sekolah sebagai pelaksana pendidikan membuat kebijakan pada level sekolahnya mengenai program yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan berkaraktern nilai nilai bangsa.
Sekolah menerapkannya dalam proses pelaksanaan pendidikan yang mereka lakukan. Pelaksanaan pendidikan berkarakter di sekolah dengan cara mengimplementasikannya dalam kurikulum (KTSP) oleh setiap satuan pendidikan, cara lainnya di integrasikan dalam proses pengelolaan sekolah secara umum, dan mengintegrasikan dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Diperlukan penambahan waktu untuk dalam pengelolaan satuan pendidikan. Tambahan waktu dalam terkait pendidikan berkarakter di sekolah. Penambahan waktu ini sesuai dengan karakteristik pendidikan berkarakter yang dilakukan oleh masing masing lembaga pendidikan.
Pendidikan Il mu Pengetahuan Sosial merupakan suatu kajian interdisipliner yang mengkaitkan berbagai ilmu-ilmu sosial, seperti: sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, hukum, dan psikologi sosial untuk memahami berbagai fenomena dan kehidupan sosial yang perkembangannya begitu cepat dan sering tidak terduga dengan tepat (unpredicable).
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sedemikian cepat dalam era globalisasi, menambah semakin cepat perkembangan kehidupan sosial berikut dampak yang mengiringinya. Arus globalisasi dengan fenomena demokratisasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat manusia di muka bumi ini. Dalam konteks fenomena globalisasi, pendidikan Ilmu Pengatahuan Sosial perlu mengembangkan program pendidikan yang mampu mengakomodasikan semua kecenderungan yang terbawa dalam proses globalisasi itu. Program pendidikan tersebut perlu diwujudkan dalam bentuk “… a curriculum geared to the development of ‘world citizens’ who are capable of dealing with the crises” (Parker, dan Cogan: 1990), yakni kurikulum yang mampu mengarahkan warga dunia dalam mengelola krisis.
Pembangunan bangsa dan pembangunan karakter (nation and character building) merupakan komitmen nasional yang memiliki sejarah panjang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Makna semangat Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan dan untaian kata yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, merupakan bukti sejarah yang telah lama tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Makna tersebut merupakan bukti yang tak terbantahkan bahwa pembangunan bangsa dan pembangunan karakter merupakan komitmen bangsa Indonesia sejak masa kebangkitan nasional (Kaelan, 2004).
Sekolah sekolah yang ada di Indonesia diharuskan menerapkan pendidikan berkarakter. Semua butiran yang berjumlah 18 butir itu diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah masing masing. Pihak sekolah sebagai pelaksana pendidikan membuat kebijakan pada level sekolahnya mengenai program yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan berkaraktern nilai nilai bangsa.
Sekolah menerapkannya dalam proses pelaksanaan pendidikan yang mereka lakukan. Pelaksanaan pendidikan berkarakter di sekolah dengan cara mengimplementasikannya dalam kurikulum (KTSP) oleh setiap satuan pendidikan, cara lainnya di integrasikan dalam proses pengelolaan sekolah secara umum, dan mengintegrasikan dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Diperlukan penambahan waktu untuk dalam pengelolaan satuan pendidikan. Tambahan waktu dalam terkait pendidikan berkarakter di sekolah. Penambahan waktu ini sesuai dengan karakteristik pendidikan berkarakter yang dilakukan oleh masing masing lembaga pendidikan.
Pendidikan Il mu Pengetahuan Sosial merupakan suatu kajian interdisipliner yang mengkaitkan berbagai ilmu-ilmu sosial, seperti: sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, hukum, dan psikologi sosial untuk memahami berbagai fenomena dan kehidupan sosial yang perkembangannya begitu cepat dan sering tidak terduga dengan tepat (unpredicable).
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sedemikian cepat dalam era globalisasi, menambah semakin cepat perkembangan kehidupan sosial berikut dampak yang mengiringinya. Arus globalisasi dengan fenomena demokratisasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat manusia di muka bumi ini. Dalam konteks fenomena globalisasi, pendidikan Ilmu Pengatahuan Sosial perlu mengembangkan program pendidikan yang mampu mengakomodasikan semua kecenderungan yang terbawa dalam proses globalisasi itu. Program pendidikan tersebut perlu diwujudkan dalam bentuk “… a curriculum geared to the development of ‘world citizens’ who are capable of dealing with the crises” (Parker, dan Cogan: 1990), yakni kurikulum yang mampu mengarahkan warga dunia dalam mengelola krisis.
Pembangunan bangsa dan pembangunan karakter (nation and character building) merupakan komitmen nasional yang memiliki sejarah panjang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Makna semangat Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan dan untaian kata yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, merupakan bukti sejarah yang telah lama tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Makna tersebut merupakan bukti yang tak terbantahkan bahwa pembangunan bangsa dan pembangunan karakter merupakan komitmen bangsa Indonesia sejak masa kebangkitan nasional (Kaelan, 2004).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar