BAB I KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami persembahkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah bahasa Indonesia yang
telah memberikan tugas kepada kami sehingga kami bisa memahami tentang
pembahasan dalam makalah ini.
Selanjutnya
sangat sering kita mendengar orang-orang Indonesia yang menggunakan bahasa yang
tidak baku dalam kegiatan-kegiatan resmi atau menggunakan kata serapan yang
salah, bahkan dalam penyusunan pun masih terjadi kesalahan penggunaan tanda
baca, sehingga mengakibatkan kesalahan makna, padahal Pemerintah Indonesia
telah membuat aturan-aturan resmi tentang tata bahasa baik itu kata serapan
maupun penggunaan tanda baca.
Pelajaran
Bahasa Indonesia sebenarnya sudah diajarkan sejak dari Sekolah Dasar (SD)
sampai ke perguruan tinggi. Tapi kesalahan ini masih sering terjadi, bahkan
berulang-ulang kali. Ketidakfahaman terhadap tata bahasa Indonesialah yang
mengakibatkan orang-orang sering melanggar aturan resmi yang telah dibuat
pemerintah tentang tata bahasa Indonesia. Yang mengkhawatirkan ialah ketika
aturan ini terlalu sering diacuhkan oleh masyarakat Indonesia, karena salah
satu dampak negatifnya ialah hal ini akan dianggap lazim oleh masyarakat Indonesia
terlebih lagi oleh anak-cucu yang akan menjadi penerus negeri ini, karena akan
mempersulit masyarakat dalam berkomunikasi.
Maka dari
itu dalam makalah ini, Kami selaku penyusun akan memaparkan bagaimana tata
bahasa yang benar tentang kata serapan, sehingga kita memahami dan dapat
menerapkan aturan berbahasa yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari
terlebih dalam acara-acara resmi.
Makassar, 18 Oktober 2016
Andi Alfian
BAB II PEMBAHASAN
PENYERAPAN BAHASA INDONESIA
A. Pengertian Kata Serapan
Kata serapan
merupakan kata – kata yang diambil dari bahasa asing dan diintegrasikan ke
dalam bahasa Indonesia. Meskipun berasal dari bahasa asing, kata serapan
tersebut telah menjadi bagian dalam bahasa Indonesia dan dipakai luas oleh
masyarakat umum dalam percakapan sehari – hari.
Kata
serapan adalah kata
dalam bahasa Indonesia yang bersumber atau diserap dari bahasa asing untuk
keperluan mencari padanan kata yang tepat. Cara pengucapan ataupun cara
penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah-kaidah standar atau baku yang
sesuai dengan EYD. Seluruh proses penyerapan istilah tersebut bisa
dilakukan dengan atau tanpa pengubahan, melainkan berupa penyesuaian ejaan atau
lafal.
Bahasa Indonesia
merupakan bahasa asing yang dinamis, yang selalu berkembang dari waktu ke waktu
sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat pemakai dan penuturnya. Salah satu
akibat dari sifat dinamis tersebut adalah masuknya berbagai unsur kebahasaan
dari bahasa asing, baik yang berupa afiks (imbuhan, awalan, akhiran) maupun berupa
kata. Inilah yang kemudian dikenal dengan Unsur Serapan.
Penyerapan
bahasa tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan berikut:
- Istilah serapan yang dipilih lebih cocok karena konotasinya
- Istilah serapan yang dipilih lebih singkat jika dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
- Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya.
B.
Proses
Penyerapan Kata
Kata – kata
asing yang terserap ke dalam bahasa Indonesia melalui beberapa proses
penyerapan diantaranya adopsi, adaptasi, terjemahan, dan kreasi. Berikut ini
adalah pembahasan dan contoh – contoh kata serapannya.
1. Adopsi
Proses
adopsi dalam penyerapan kata asing dilakukan dengan cara mengambil kata asing
tanpa merubah pelafalan maupun penulisan. Dengan kata lain, bunyi maupun
penulisannya sama dengan bentuk aslinya. Contoh :
ü Reshuffle
ü Hamburger
ü Supermarket
ü Hotdog
ü Shuttle cock
ü P laza
ü dan lain – lain.
Contoh kalimat :
·
Andre
menjadi gemuk karena suka memakan hamburger.
·
Di
dalam pencarian, pembelajaran, dan perkembangan itu, teori bukan lagi sekadar
teori dalam arti formal
·
Terlepas
dari ada beberapa ejaan yang luput dari koreksi editor, secara
keseluruhan, saya rasa buku ini memang perlu dibaca.
2.
Adaptasi
Proses adapatasi adalah proses
masuknya kata asing ke dalam bahasa Indonesia dengan cara mengambil maknanya
saja sedangkan penulisan dan lafalnya diubah dan disesuaikan ke dalam bentuk
kaidah bahasa Indonesia. Contoh:
ü Option = Opsi
ü Fluctuate = Fluktuatif
ü Organization = Organisasi
ü Maximal = maksimal
Contoh kalimat :
·
Organisasi
itu melakukan bakti sosial untuk membantu anak yatim.
·
Maka
rasanya wajar bila Budi Darma menyamakan pekerja seni yang baik pada dasarnya
juga intelektual yang baik. (intelektual →intelectual)
·
Dari
total 242 halaman yang berisi 15 esai Budi Darma, ada sebuah alinea yang
menjadi titik berat pembacaan saya. (esai →essay).
3. Terjemahan (Pungutan)
Proses
Terjemahan adalah kata serapan yang dihasilkan dengan cara menerjemahkan kata
atau istilah tanpa mengubah makna kata tersebut. Pemakai bahasa
mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, lalu kata tersebut
dicari padanannya dalam bahasa Indonesia. Penyerapan secara terjemahan dapat
dilakukan dengan dua cara berikut ini.
a) Terjemahan langsung, yaitu kosakata
dari bahasa asing itu dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia.
Contoh:airport →bandar
udara
joint ventura →usaha patungan
joint ventura →usaha patungan
b) Terjemahan konsep, yaitu kosakata
asing itu diteliti baik-baik konsepnya, kemudian dicarikan kosakata bahasa
Indonesia yang konsepnya mirip dengan kosakata asing tersebut.
Contoh: vendor
→penjual
green house →rumah kaca
green house →rumah kaca
Contoh Kata :
ü Spare part = Suku cadang
ü Try out = Uji coba
ü Overlap = Tumpang tindih
ü Shuttle ship = Pesawat ulang-alik
ü Balance = Imbang
ü Defisit = Kekurangan, dan lain sebaginya.
Contoh Kalimat :
·
Sebelum
mengikuti Ujian Nasioanl, para siswa harus mengikuti uji coba.
·
Para
vendor pemegang merek yang mencekoki kita untuk menggunakan teknologi mereka.
·
Ira
sedang mengamati pertumbuhan tanaman jagung di green house.
4.
Kreasi
Meskipun sekilas mirip terjemahan,
namun cara terakhir ini memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menurut bentuk,
yang mirip seperti aslinya ditulis dalam dua pertiga kata sedangkan dalam
bahasa Indonesia satu kata saja. Contoh:
·
korupsi
→penyalahgunaan
keuangan
·
kolusi
→persekongkolan
·
handphone
→telepon genggam
C. Kata Serapan sebagai Bagian
Perkembangan Bahasa Indonesia
Kata serapan lumrah terjadi
antarbahasa. Proses serap-menyerap kata terjadi setiap kali ada kontak bahasa
melalui pemakainya. Bunyi bahasa dan kosakata merupakan unsur bahasa yang
bersifat terbuka/mudah menerima pengaruh sehingga dalam kontak bahasa proses
serap-menyerap unsur asing akan terjadi. Hal ini terjadi bisa dikarenakan adanya
kebutuhan dan kemampuan seseorang yang kurang memahami bahasa sendiri. Dalam
proses penyerapan bahasa, pasti akan timbul perubahan-perubahan. Sebab, tidak
ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh. Proses penyerapan terjadi
dengan beberapa penyesuaian, baik dalam ejaan antarbahasa maupun ucapan.
Dalam hal kosakata, bahasa Indonesia
telah banyak menyerap unsur-unsur asing. Beberapa kosakata bahasa Indonesia
juga dipengaruhi oleh bahasa asing, seperti bahasa Belanda, bahasa Arab, bahasa
Inggris, dan bahasa Sanskerta. Unsur-unsur bahasa asing ini masuk ke Indonesia
ketika bangsa Indonesia mengalami kontak budaya dengan bangsa asing.
Unsur-unsur asing telah menambah sejumlah besar kata ke dalam bahasa Indonesia.
Dengan adanya perkembangan bahasa ini, maka muncullah masalah-masalah
kebahasaan. Misalnya, adanya kosakata yang diserap secara utuh dan dengan
penyesuaian-penyesuaian, yang ternyata tidak lepas dari permasalahan analogi
dan anomali bahasa.
Perspektif
Analogi dan Anomali Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia
1. Perspektif Analogi
Analogi adalah keteraturan bahasa. Satuan bahasa dikatakan
analogis bila satuan tersebut sesuai dengan konvensi-konvensi yang berlaku.
Perubahan/penyesuaian yang terjadi dalam kata serapan dapat diketahui dengan
membandingkan kata-kata sebelum masuk ke dalam bahasa Indonesia dan setelah
masuk ke dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, kata serapan yang dikaitkan
dengan analogi bahasa dilakukan dengan membandingkan unsur-unsur intern bahasa
penerima pengaruh itu sendiri. Artinya, untuk mengetahui bahwa kata tersebut
benar-benar kata serapan, maka perlu dilihat aslinya tanpa harus mengetahui
proses perubahan/penyesuaian. Hal yang perlu diingat adalah bagaimana keadaan
kata tersebut setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia -- sistem fonologi,
sistem ejaan, dan struktur bahasa.
a) Analogi dalam Sistem Fonologi
Banyak kata serapan yang sesuai dengan sistem dalam bahasa
Indonesia, baik melalui proses penyesuaian atau tanpa proses penyesuaian.
Contoh:
Aksi - action (Inggris)
Derajat - darrajat (Arab)
Aksi - action (Inggris)
Derajat - darrajat (Arab)
Jika dikaitkan dengan kenyataan historis, fonem /kh/ dan /sy/
diakui sebagai fonem lazim dalam sistem fonologi bahasa Indonesia (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1994:15). Namun, bila diselidiki lebih teliti secara
historis, kedua fonem ini bukan fonem asli Indonesia. Semua kata yang
menggunakan fonem /kh/ dan /sy/ masih bisa dilacak aslinya berasal dari bahasa
Arab.
Jika fonem /kh/ dan /sy/ bukan asli Indonesia, maka pada awal
munculnya dalam bahasa Indonesia bisa dianggap sebagai gejala
penyimpangan/anomalis. Namun, setelah berlangsung lama, disertai frekuensi
penggunaannya yang tinggi, maka dianggap sebagai gejala yang analogis.
Fonem-fonem lain yang merupakan fonem serapan adalah /f/, /q/, /v/, dan /x/.
b) Analogi dalam Sistem Ejaan
Sistem ejaan berhubungan dengan pembakuan. Pembakuan
didasarkan pada Ejaan Yang Disempurnakan. Ada pembahasan khusus tentang
penulisan unsur serapan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994:38).
Menurut taraf integrasinya, unsur pinjaman ke dalam bahasa lndonesia dibagi
menjadi
1)
Unsur
pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Contoh:
reshuffle.
2)
Unsur
pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia -- merupakan analogi bahasa. Contoh: Sentral - central.
2.
Perspektif Anomali
Anomali adalah
penyimpangan/ketidakteraturan bahasa. Satuan bahasa dikatakan anomalis bila
tidak sesuai/menyimpang dengan konvensi-konvensi yang berlaku. Untuk menentukan
anomali bahasa pada kata-kata serapan dalam bahasa Indonesia, kita bisa
menggunakan cara memperbandingkan unsur intern dari bahasa penerima pengaruh,
suatu kata yang tampak sebagai kata serapan dibandingkan atau dilihat dengan
kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Apabila kata tersebut tidak
memiliki kesesuaian dengan kaidah yang berlaku, maka kata tersebut termasuk
anomalis. Kata-kata yang anomalis bisa dalam bentuk fonologi, ejaan, ataupun
struktur.
a)
Anomali dalam Sistem Fonologi
Munculnya anomali dalam fonologi
terjadi karena adanya kata asing yang diserap secara utuh ke dalam bahasa
Indonesia, tanpa mengalami perubahan penulisan dan bisa dibaca seperti aslinya.
Contoh: Export asalnya export; Exodus asalnya exodus.
b)
Anomali dalam Sistem
Ejaan
Semua kata asing yang secara utuh
diserap ke dalam bahasa Indonesia, tanpa melalui penyesuaian dengan kaidah di
dalam penulisan.
Contoh: Bank - bank (Inggris); jum'at - jum'at (Arab).
Selain itu, terdapat pula kata-kata
asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dan ditulis sebagaimana aslinya.
Jika termasuk dalam gejala anomalis, kata-kata tersebut tidak menyimpang dari
kaidah dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
era - era (Inggris); formal - formal (Inggris).
c) Anomali dalam Struktur
Struktur yang dimaksud adalah
struktur kata. Kata bisa terdiri dari satu morfem, bisa juga tersusun dari dua
morfem atau lebih. Kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia bisa
terdiri dari satu morfem, dua morfem atau lebih.
Misalnya: federalisme - federalism (Inggris); bilingual -
bilingual (Inggris); eksploitasi - exploitation (Inggris).
Proses penyerapan untuk kata-kata
tersebut dilakukan secara utuh sebagai satu satuan. Contohnya, kata
"Federalisme" tidak diserap secara terpisah yaitu "Federal"
dan "isme".
Kata serapan dari bahasa Inggris yang
memiliki akhiran "tion", diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi
berakhiran "si" karena mengalami penyesuaian. Ternyata hal ini
memunculkan masalah kebahasaan, yaitu munculnya akhiran "sasi" yang
melekat pada kata-kata yang tidak berasal dari bahasa Inggris, seperti:
islamisasi - islam + sasi; kristenisasi - kristen + sasi.
Dalam linguistik, proses pembentukan
ini disebut "anologi". Istilah anologis wajar digunakan karena
menggunakan bentuk yang sesuai dengan bentuk yang telah ada. Maksudnya,
penggunaan struktur neonisasi didasarkan pada kata "mekanisasi" dan
sejenisnya yang telah ada.
Akhiran "sasi" dalam bahasa
Indonesia termasuk gejala anomali bahasa. Mengapa? Karena jika kita bandingkan
dengan kaidah gramatikal, khususnya berkaitan dengan struktur morfologi kata,
akhiran (sasi) di dalam bahasa Indonesia tidak ada. Hal ini berpotensi
memunculkan permasalahan baru, yaitu masalah pengakuan dari para pakar yang
memiliki legalitas di dalam bahasa. Akhiran (sasi) merupakan gejala anomali
apabila akhiran "sasi" dianggap tidak resmi dalam bahasa Indonesia.
Namun, jika akhiran "sasi" bisa diterima sebagai akhiran dalam bahasa
Indonesia, maka ada perubahan dari anomali menjadi anologi. Proses penyerapan
seperti ini juga terjadi pada bahasa Arab. Contoh: insani - insani; duniawi -
dunyawi.
D.
Kata Serapan
dari Macam-Macam Bahasa
Sebagaimana yang kami dapat dari “Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Ejaan Yang Disempurnakan,
Edisi Pertama, Cetakan Pertama November 1998, Jakarta. 1998 .Hal 21-30, Bumi
Aksara. ada beberapa bahasa asing yang
diserap ke dalam bahasa Indonesia, diantaranya adalah bahasa inggris, bahasa
belanda, bahasa arab, dan bahasa jawa kuno.
1.
Kata Serapan dari Bahasa Inggris
Application
= Aplikasi
Actor = Aktor
Aquarium = Akuarium
Allergy = Alergi
Account = Akun
Aerobic = Aerobik
Ballpoint = Bolpen
Bomb = Bom
Bus = Bis
Boss = Bos
Balloon = Balon
Business = Bisnis
Book = Buku
Calculator = Kalkulator
Cartoon = kartun
Cellular = Seluler
Coin = Koin
Coffee = Kopi
Community = Komunitas
Copy = Salin
Conglomerate = Konglomerat
Conducive = Kondusif
Detail = detail
Data = Data
Design = Desain
Discount = Diskon
Director = Direktur
Dimension = Dimensi
Edition = Edisi
Ecology = Ekologi
Embryo = Embrio
Erosion = Erosi
Export = Ekspor
Essay = Esai
Enzyme = Enzim
Actor = Aktor
Aquarium = Akuarium
Allergy = Alergi
Account = Akun
Aerobic = Aerobik
Ballpoint = Bolpen
Bomb = Bom
Bus = Bis
Boss = Bos
Balloon = Balon
Business = Bisnis
Book = Buku
Calculator = Kalkulator
Cartoon = kartun
Cellular = Seluler
Coin = Koin
Coffee = Kopi
Community = Komunitas
Copy = Salin
Conglomerate = Konglomerat
Conducive = Kondusif
Detail = detail
Data = Data
Design = Desain
Discount = Diskon
Director = Direktur
Dimension = Dimensi
Edition = Edisi
Ecology = Ekologi
Embryo = Embrio
Erosion = Erosi
Export = Ekspor
Essay = Esai
Enzyme = Enzim
·
Business
= Bisnis
Ayahku menjalani bisnis jual beli barang bekas.
Ayahku menjalani bisnis jual beli barang bekas.
·
Aquarium
= Akuarium
Adik menangis karena tidak dibelikan akuarium oleh ibu.
Adik menangis karena tidak dibelikan akuarium oleh ibu.
·
Balloon
= Balon
Aku ingin sekali menaiki baalon terbang.
Aku ingin sekali menaiki baalon terbang.
·
Bus
= Bis
Shinta menunggu bis di halte setiap pagi pukul 7.00 wib.
Shinta menunggu bis di halte setiap pagi pukul 7.00 wib.
·
Community
= Komunitas
Aku bergabung dalam sebuah komunitas sepeda balap di kotaku.
Aku bergabung dalam sebuah komunitas sepeda balap di kotaku.
·
Consume
= Konsumsi
Kami mengkonsumsi tepung terigu sebagai bahan makanan pokok.
Kami mengkonsumsi tepung terigu sebagai bahan makanan pokok.
·
Focus
= Fokus
Kita harus fokus mengejar apa yang menjadi impian kita.
Kita harus fokus mengejar apa yang menjadi impian kita.
2. Kata Serapan dari Bahasa Belanda
Amateur =
Amatir
Akur = Akkoord
Acclamatie = Aklamasi
Akte = Akte
Atleet = Atlet
Berichten =Berita
Bombarderen = Bombardir
Boetiek = Butik
Bezoek = Besuk
Chocolade = Coklat
Debiteur = Debitur
Dieet = Diet
Docent = Dosen
Egoistisch = Egois
Ijs = Es
Etnisch = Etnis
Etiquette = Etiket
Hotel = Hotel
Akur = Akkoord
Acclamatie = Aklamasi
Akte = Akte
Atleet = Atlet
Berichten =Berita
Bombarderen = Bombardir
Boetiek = Butik
Bezoek = Besuk
Chocolade = Coklat
Debiteur = Debitur
Dieet = Diet
Docent = Dosen
Egoistisch = Egois
Ijs = Es
Etnisch = Etnis
Etiquette = Etiket
Hotel = Hotel
·
Docent =
Dosen
Ayah Andri bekerja sebagai dosen Universitas Lampung.
Ayah Andri bekerja sebagai dosen Universitas Lampung.
·
Chocolade =
Coklat
Riska gemar memakan coklat.
Riska gemar memakan coklat.
·
Hotel =
Hotel
Kami meginap di Hotel Indonesia semalam ketika berkunjung ke Jakarta.
Kami meginap di Hotel Indonesia semalam ketika berkunjung ke Jakarta.
·
Atleet =
Atlet
Kakak Andri adalah seorang atlet Volley yang terkenal.
Kakak Andri adalah seorang atlet Volley yang terkenal.
·
Boezoek =
Besuk
Ketika aku sakit, teman – teman ku semua datang membesuk.
Ketika aku sakit, teman – teman ku semua datang membesuk.
3. Kata Serapan dari Bahasa Jawa Kuno
Cuba =
Coba
Cahya = Cahaya
Dhenger = Denger
Garem = Garam
Duraka = Durhaka
Phala = Pahala
Bhasa = Bahasa
Ajian = mantra
Angkara = Murka
Aniaya = Menyiksa
Diwasa = Dewasa
Cahya = Cahaya
Dhenger = Denger
Garem = Garam
Duraka = Durhaka
Phala = Pahala
Bhasa = Bahasa
Ajian = mantra
Angkara = Murka
Aniaya = Menyiksa
Diwasa = Dewasa
4. Kata Serapan dari Bahasa Arab
Abad =
Abad
Abadi = Abadi
Bakhil/Baligh = Baligh
Halal = Halal
Haram = Haram
Ilmu = Ilmu
Lafazh = Lafal
Zhalim = Lalim
Maqalatun = Makalah
Rizqi = Rezeki
Zakarotil = Sekarat
Almanak = Almanak
Awal = Awal
Akhir = Akhir
Kahabar = Kabar
Abadi = Abadi
Bakhil/Baligh = Baligh
Halal = Halal
Haram = Haram
Ilmu = Ilmu
Lafazh = Lafal
Zhalim = Lalim
Maqalatun = Makalah
Rizqi = Rezeki
Zakarotil = Sekarat
Almanak = Almanak
Awal = Awal
Akhir = Akhir
Kahabar = Kabar
·
Ilmu = Ilmu
Marilah kita menuntut ilmu setinggi mungkin.
Marilah kita menuntut ilmu setinggi mungkin.
·
Awal = Awal
Munculnya Budi Utomo di Indonesia menjadi awal kebangkitan perjuangan bangsa Indonesia.
Munculnya Budi Utomo di Indonesia menjadi awal kebangkitan perjuangan bangsa Indonesia.
·
Akhir = Akhir
Pertunjukan tari disertai dengan kembang api itu adalah akhir dari rangkaian acara ini.
Pertunjukan tari disertai dengan kembang api itu adalah akhir dari rangkaian acara ini.
·
Halal = Halal
Sebagai orang islam, kita harus mengkonsumis makanan – makanan yang halal.
Sebagai orang islam, kita harus mengkonsumis makanan – makanan yang halal.
·
Haram = Haram
Daging babi adalah makanan yang haram bagi orang islam.
Daging babi adalah makanan yang haram bagi orang islam.
·
Rizki = Rezeki
Kita harus bersyukur apabila mendapatkan rezeki dari Allah SWT.
Kita harus bersyukur apabila mendapatkan rezeki dari Allah SWT.
·
Zhalim =
Lalim
Penguasa yang lalim adalah penguasa yang dibenci oleh seluruh rakyatnya.
Penguasa yang lalim adalah penguasa yang dibenci oleh seluruh rakyatnya.
·
Abad = Abad
Indonesia dijajah oleh Belanda selama tiga setengah abad lamanya.
Indonesia dijajah oleh Belanda selama tiga setengah abad lamanya.
5. Kata Serapan dari Bahasa-Bahasa Lain
Bahasa lain adalah bahasa-bahasa yang terserap ke dalam bahasa Indonesia dengan porsi yang sedikit dibandingkan dengan bahasa-bahasa di atas. Bahasa-bahasa tersebut merupakan bahasa China, Portugis, Tamil, Parsi.
Contoh:
Bakiak = Bakiak (Bahasa China)
Cincau = Cincau (Bahasa China)
Encang = Paman (Bahasa China)
Encing = tante (Bahasa China)
Armada = Armada (Bahasa Portugis)
Algoz = Algojo (Bahasa Portugis)
Banco = Bangku (Bahasa Portugis)
Bolo = Bolu (Bahasa Portugis)
Petti = Peti (Bahasa Tamil)
Ulogam = Logam (Bahasa Tamil)
Kadai = Kedai (Bahasa Tamil)
Acar = Acar (Bahasa Parsi)
Anggur = Anggur (Bahasa Parsi)
Istana = Istana (Bahasa Parsi)
Bahasa lain adalah bahasa-bahasa yang terserap ke dalam bahasa Indonesia dengan porsi yang sedikit dibandingkan dengan bahasa-bahasa di atas. Bahasa-bahasa tersebut merupakan bahasa China, Portugis, Tamil, Parsi.
Contoh:
Bakiak = Bakiak (Bahasa China)
Cincau = Cincau (Bahasa China)
Encang = Paman (Bahasa China)
Encing = tante (Bahasa China)
Armada = Armada (Bahasa Portugis)
Algoz = Algojo (Bahasa Portugis)
Banco = Bangku (Bahasa Portugis)
Bolo = Bolu (Bahasa Portugis)
Petti = Peti (Bahasa Tamil)
Ulogam = Logam (Bahasa Tamil)
Kadai = Kedai (Bahasa Tamil)
Acar = Acar (Bahasa Parsi)
Anggur = Anggur (Bahasa Parsi)
Istana = Istana (Bahasa Parsi)
BAB III RINGKASAN
A. Ringkasan
Ø Pengertian Kata serapan
Kata serapan
merupakan kata – kata yang diambil dari bahasa asing dan diintegrasikan ke
dalam bahasa Indonesia. Meskipun berasal dari bahasa asing, kata serapan tersebut
telah menjadi bagian dalam bahasa Indonesia dan dipakai luas oleh masyarakat
umum dalam percakapan sehari – hari.
Bahasa Indonesia
merupakan bahasa asing yang dinamis, yang selalu berkembang dari waktu ke waktu
sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat pemakai dan penuturnya. Salah satu
akibat dari sifat dinamis tersebut adalah masuknya berbagai unsur kebahasaan
dari bahasa asing, baik yang berupa afiks (imbuhan, awalan, akhiran) maupun
berupa kata. Inilah yang kemudian dikenal dengan Unsur Serapan.
Penyerapan
bahasa tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan berikut:
- Istilah serapan yang dipilih lebih cocok karena konotasinya
- Istilah serapan yang dipilih lebih singkat jika dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
- Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya.
Ø Proses Penyerapan Kata
a.
Adopsi
Proses adopsi
dalam penyerapan kata asing dilakukan dengan cara mengambil kata asing tanpa
merubah pelafalan maupun penulisan. Dengan kata lain, bunyi maupun penulisannya
sama dengan bentuk aslinya.
b.
Adaptasi
Proses
adapatasi adalah proses masuknya kata asing ke dalam bahasa Indonesia dengan
cara mengambil maknanya saja sedangkan penulisan dan lafalnya diubah dan
disesuaikan ke dalam bentuk kaidah bahasa Indonesia.
c.
Terjemahan
(Pungutan)
Proses
Terjemahan adalah kata serapan yang dihasilkan dengan cara menerjemahkan kata
atau istilah tanpa mengubah makna kata tersebut. Pemakai bahasa
mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, lalu kata tersebut
dicari padanannya dalam bahasa Indonesia.
d.
Kreasi
Meskipun
sekilas mirip terjemahan, namun cara terakhir ini memiliki perbedaan. Cara
kreasi tidak menurut bentuk, yang mirip seperti aslinya ditulis dalam dua
pertiga kata sedangkan dalam bahasa Indonesia satu kata saja.
Ø Kata Serapan sebagai Bagian
Perkembangan Bahasa Indonesia
Perspektif
Analogi dan Anomali Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia
3. Perspektif Analogi
a) Analogi dalam Sistem Fonologi
b)
Analogi dalam Sistem Ejaan
4.
Perspektif Anomali
a) Anomali dalam Sistem Fonologi
b) Anomali dalam Sistem Ejaan
c)
Anomali dalam Struktur
Ø Contoh Kata Serapan dari
Macam-Macam Bahasa
Application = Aplikasi
Actor = Aktor Aquarium = Akuarium Allergy = Alergi Account = Akun
Amateur = Amatir
Akur = Akkoord Acclamatie = Aklamasi Akte = Akte Atleet = Atlet
Cuba = Coba
Cahya = Cahaya
|
Dhenger = Denger
Garem = Garam
Abad = Abad
Abadi = Abadi Bakhil/Baligh = Baligh Halal = Halal Bakiak = Bakiak (Bahasa China) Cincau = Cincau (Bahasa China) Encang = Paman (Bahasa China) Encing = tante (Bahasa China) Armada = Armada (Bahasa Portugis) |
B. Kritik
dan Saran
Kami Kelompok
5 menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, tentunya dalam penulisan
makalah ini mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan dan kedepannya kami
selaku penyusun akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah
di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya sehingga dapat
di pertanggung jawabkan. Semoga makalah ini bermanfaat buat mahasiswa khususnya
kami pribadi.
Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak terhadap
penulisan makalah ini juga kritikan dan saran untuk menanggapi kesimpulan dari
bahasan makalah yang telah kami jelaskan. Sehingga saran dan kritik itulah yang
akan membuat kami semakin paham akan kekurangan kami dan berusaha
memperbaikinya.
Wassalam..
KUTIPAN DAFTAR PUSTAKA
ü
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Ejaan Yang
Disempurnakan, Edisi II (Cet.Pertama; Jakarta. Bumi Aksara, 1998), Hal.21-
32.
ü
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :
Balai Pustaka, 1999).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar