ISTIGHOTSATUL
KHOIRIYAH (B0516021)
LINGUISTIK
UMUM (Drs. ABDUL CHAER)
PENGERTIAN
LINGUISTIK
Secara populer orang menyatakan linguistik sebagai ilmu
tentang bahasa atau suatu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.
· Linguistik menurut Martinet (1987:19) telaah ilmiah mengenai bahasa
manusia.
Kata linguistik (berpadanan dengan linguistics dalam
bahasa Inggris, linguistique dalam bahasa Prancis dan linguistiek dalam
bahasa Belanda) diturunkan dari bahasa Latin lingua yang berarti
“bahasa”. Dalam bahasa Roman atau bahasa
yang berasal dari latin ditemukan kata yang serupa, antara lain lingua
dalam bahasa Italia, lengue dalam bahasa Spanyol, langue dan langage
dalam bahasa Perancis. Language sendiri di adopsi bahasa Inggris dari langage
Prancis.
Langue dan langage
dalam bahasa Prancis memiliki makna yang berbeda.
·
langue berarti suatu bahasa tertentu, langue mengacu pada sistem
bahasa tertentu jadi bersifat lebih abstrak
·
langage adalah sistem bahasa secara umum, jadi sifatnya paling abstrak.
Disamping kedua istilah tersebut Perancis masih punya istilah lain
yaitu
·
parole, maksudnya adalah bahasa dalam wujudnya yang nyata, yaitu yang
berupa ajaran. Parole/ujaran adalah wujud bahasa yang konkret, digunakan
dalam aktivitas sehari-hari.
Pakar linguistik disebut linguis (Inggris linguist).
Namun perlu diperhatikan dalam bahasa Inggris kata linguist memiliki 2 buah
penafsiran.
1.
Ahli linguistik
2.
Orang yang
fasih dalam beberapa bahasa.
Ilmu
linguistik sering disebut linguistik umum (general linguistics). Artinya
ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa saja, misal bahas Arab,
bahasa Jawa melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya, bahasa yang
menjadi alat interaksi sosial milik manusia.
Bahasa-bahasa
di dunia ini selain memiliki banyak perbedaan juga ada pula persamaan. Ada
ciri-cirinya yang yang universal dan hal seperti itulah yang diteliti oleh
linguistik. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum; dan
karena itu pulalah ilmu ini biasa disebut linguistik umum.
Selain
linguistik, ada pula ilmu atau disiplin lain yang menjadikan bahasa sebagai
objek kajian, misalnya ilmu susastra, ilmu sosial, psikologi dan fisika. Namun
ada perbedaan antara linguistik dan ilmu-ilmu tersebut dalam menangani objek
kajiannya yaitu cara pandang dan pendekatan terhadap bahasa itu sendiri.
·
Ilmu susastra
memandang bahasa sebagai wadah seni, sebagai sarana mengungkapkan karya seni.
·
Ilmu sosial/
sosiologi memandang bahasa sebagai alat interaksi sosial di didalam masyarakat.
·
Psikologi mendekati
dan memandang bahasa sebagai gejala pelahiran jiwa.
·
Fisika
memandang bahasa sebagai fenomena alam, sebagai gelombang bunyi yang merambat
dari mulut pembicara ke telinga pendengar.
·
Sedangkan linguistik
mendekati dan memandang bahasa sebagai bahasa. Bukan sebagai “sosok” yang lain.
KEILMIAHAN LINGUISTIK
Agar bisa dikatakan sebagai kegiatan ilmiah, disiplin ilmu harus
melalui tiga tahapan perkembangan
1.
Spekulasi, tahapan pembicaraan mengenai sesuatu dan cara mengambil
kesimpulan dilakukan tanpa didukung oleh bukti-bukti empiris dan dilakukan
tanpa prosedur-prosedur tertentu.
2.
Observasi dan
klasifikasi, mengumpulkan
dan menggolongkan segala fakta dengan teliti tanpa memberi teori atau
kesimpulan apapun. Tahap ini belum bisa dikatakan ilmiah sebab belum
sampai pada penarikan kesimpulan.
3.
Perumusan teori,
memahami masalah-masalah dasar dengan mengajukan pertanyaan
mengenai masalah tersebut berdasarkan data empiris yang di ada, kemudian
dirumuskanlah sebuah hipotesis.
Sebagai
ilmu yang empiris, linguistik berusaha mencari keteraturan atau kaidah-kaidah
yang hakiki dari bahasa yang ditelitinya. Karena itu linguistik sering disebut
ilmu nomotetik. Kemudian sesuai dengan predikat keilmiahan yang disandangnya,
linguistik tidak pernah berhenti pada satu titik kesimpulan, tetapi akan terus
menyempurnakan kesimpulan tersebut berdasarkan data empiris selanjutnya.
Pendekatan
bahasa sebagai bahasa ini, sejalan dengan ciri-ciri hakiki bahasa dan dapat
dijabarkan dalam konsep sebagai berikut :
1.
Bahasa adalah
bunyi ujaran, maka linguistik melihat
bahasa sebagai bunyi. Artinya bagi linguistik bahasa lisan adalah bahasa yang
primer dan bahasa tulis hanya sekunder.
2.
Bahasa besifat
unik, maka linguistik tidak berusaha menggunakan kerangka suatu bahasa
untuk dikenakan pada bahasa lain.
Pendekatan
terhadap bahasa yang dilakukan oleh peneliti dahulu tidak melihat bahwa setiap
bahasa mempunyai keunikan atau ciri khas masing-masing, meskipun diakui ada
juga kesamaan-kesamaan sistem antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain.
3.
Bahasa adalah
suatu sistem. Maka linguistik
memandang bahasa sebagai kumpulan unsur yang satu dengan lainnya mempunyai
jaringan hubungan atau disebut pendekatan struktural. Lawannya disebut
pendekatan atomistis atau berdiri sendiri.
4.
Bahasa bersifat
dinamis. Oleh karena itu linguistik dapat
mempelajari bahasa secara sinkronik dan diakronik. Sinkronik adalah melakukan telaah terhadap dua
bahasa atau lebih dalam waktu yang bersamaan, bersifat horizontal dan
menggunakan perbandingan unsur-unsur bahasa yang ada, yaitu unsur fonemis,
marfologis, sintaksis). Diakronik adalah melakukan telaah terhadap dua bahasa
atau lebih pada waktu yang berbeda, maksudnya telaah didasarkan pada
perkembangan waktu yangsudah berbeda, kajian ini bersifat horizontal, dan
dilakukan dengan membandingkan perubahan dan perkembangan dari bahasa yang
dikaji tersebut.
5.
Pendekatan bahasa secara deskriptif dan tidak secara
preskriptif.
SUBDISIPLIN
LINGUISTIK.
Pengelompokan nama-nama subdisiplin linguistik
berdasarkan
1.
Objek kajiannya adalah bahasa pada umumnya atau bahasa
tertentu.
·
linguistik umum ,mengkaji kaidah-kaidah secara umum
·
linguistik khusus, mengkaji kaidah bahasa-bahasa
tertentu
2.
Objek kajiannya adalah bahasa pada masa tertentu atau
bahasa sepanjang masa.
·
linguistik sinkronik/deskriptif, mengkaji bahasa pada
masa yang terbatas
·
linguistik diakronik, mengkaji bahasa pada masa yang
tidak terbatas. Bersifat historis dan komparatif dan bertujuan untuk mengetahui
sejarah struktural bahasa itu dengan segala bentuk perubahan dan
perkembangannya.
·
Hasil kajian diakronik diperlukan untuk menjelaskan
deskripsi studi sinkronik.
3.
Objek kajiannya adalah struktur internal bahasa itu
dalam kaitannya dengan berbagai fakor diluar bahasa.
·
mikrolinguistik, mengkaji struktur internal bahasa tertentu
atau strukturr internal bahasa pada umumnya.
·
subdisiplin mikrolinguistik :fonologi,
morfologi,sintaksis, semantik dan leksikologi, morfosintaksis dan
leksikosemantik.
·
makrolinguistik, menyelidiki bahasa dalam kaitannya
dengan faktor-faktor diluar bahasa.
·
Subdisiplin makrolinguistik :
ü Sosiolinguistik:
mempelajari bahasa dalam hubungan pemakaiannya di masyarakat.
ü Psikolinguistik:mempelajari hubungan bahasa
dengan prilaku dan akal budi manusia.
ü Antropolinguistik: mempelajari hubungan bahasa
dengan budaya dan pranata budaya manusia.
ü Etnolinguistik
ü Stilistika:
mempelajari bahasa yang digunakan dalam bentuk karya sastra.
ü Filologi: mempelajari bahasa, kebudayaan,
pranata dan sejarah suatu bangsa.
ü Dialektologi: mempelajari batas-batas dialek
dan bahasa dalam wilayah tertentu.
ü Filsafat bahasa: mempelajari kodrat hakiki dan
kedudukan bahasa sebagai kegiatan manusia, serta dasar-dasar konseptualdan
teoritis linguistik.
ü Neurolinguistik.
4.
Tujuan pengkajiannya untuk keperluan teori belaka atau
untuk tujuan terapan.
·
Linguistik teoritis : untuk menemukan kaidah-kaidah
yang berlaku dalam objek kajiannya.
·
Linguistik terapan : untuk kepentingan memecahkan
masalah-masalah praktis yang terdapat dalam masyarakat.
5.
Teori atau aliran yang digunakan untuk menganalisis
objeknya.
·
Linguistik tradisional
·
Linguistik struktural
·
Linguistik generatif semantik
·
Linguistik relasional
·
Linguistik sistemik.
ANALISIS LINGUISTIK
Dilakukan terhadap semua tataran
tingkat bahasa, yaitu fonetik, fonemik, morfologi, sintaksis, dan semantik.
STRUKTUR, SISTEM dan DISTRIBUSI
Ferdinand de Saussure dalam bukunya Course
de Linguistique Generale membedakan adanya dua jenis relasi dalam satuan
bahasa, yaitu
·
Relasi sintagmatik, hubungan yang terdapat antara
satuan bahasa dalam kalimat yang konkret tertentu. Hubungan ini bersifat linear
atau horizontal antara satuan yang satu dengan satuan yang lain.
·
Relasi asosiatif, hubungan yang terdapat dalam bahasa
namun tidak tampak dalam susunan suatu kalimat.
Oleh Louis Hjelmslev seorang linguis Denmark istilah
asosiatif diganti dengan istilah paradigmatik (hubungan yang berlaku dalam
semua tataran bahasa).
Firth seorang linguis inggris menyebut hubungan
sintagmatik dengan istilah struktur dan hubungan paradigmatik dengan istilah
sistem.
Menurut Verhaar istilah struktur dan sistem lebih
tepat untuk digunakan karena istilah tersebut dapat diterapkan pada semua
tataran bahasa, yaitu tataran fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, dan
leksikon.
Struktur
dapat dibedakan menurut tataran sistematik bahasanya, yaitu menurut susunan
fonetis, alofonis, morfemis dan sintaksis.
Sistem
pada dasrnya menyangkut dalam masalah distribusi. Distribusi adalah
menyangkut masalah dapat tidaknya penggantian suatu konstituen tertentu dalam
kalimat tertentu dengan konstituen lainnya.Umpamanya, konstituen dia dalam
kalimat Dia mengikut ibunya dapat disubstitusikan dengan konstituen Ali, anak
itu atau mahasiswa itu. Dan macam-macam substitusi ada 3, yaitu substitusi
fonemis , morfemis, dan sintaksis (menysngkut masalah penggantin kata dengan
kata, frase dengan frase atau klausa dengan klausa lainnya).
ANALISIS BAWAHAN LANGSUNG
Sering disebut dengan analisis unsur langsung atau
analisis bawahan terdekat (Immediate Constituent Analysis) adalah suatu teknik
dalam menganalisis unsusr-unsur atau konstituen yang membangun suatu bahasa.
Setiap satuan bahasa secara apriori diasumsikan dari
dua buah konstituen yang langsung membangun
satuan itu. Misalnya kata dimakan unsur langsungnya adalah di dan
makan. Tapi contoh itu
tidak ada masalah berbeda dengan satuan bahasa yang lebih kompleks yang akan
menimbulkan perbedaan analisis. Contoh kontruksi Guru baru datang.
Konstituen baru dapat ditafsirkan lebih dahulu bergabung pada konstituen
guru, tetapi bisa juga pada konstituen datang.
Meskipun
teknik analisis ini banyak kelemahannya, tetapi juga cukup memberi manfaat
dalam menghindari keambiuan karena satuan satuan bahasa yang terikat pada
konteks wacananya dapat di pahami dengan analisis tersebut.
ANALISIS RANGKAIAN UNSUR DAN
ANALISIS PROSES UNSUR
Analisis rangkaian unsur mengajarkan bahwa setiap
satuan bahasa dibentuk dari unsur- unsur lain. Misalnya satuan tertimbun terdiri
dari ter- + timbun.
Analisis proses unsur menganggap setiap satuan adalah
merupakan hasil dari proses pembentukan. Jadi bentuk tertimbun adalah
hasil dari proses prefiksasi ter- dengan dasar timbun.
MANFAAT
LINGUISTIK
Bagi linguis
pengetahuan yang luas mengenai linguistik tentu akan sangat membantu dalam
menyelesaikan dan melaksanakan tugasnya.
Bagi
peneliti, kritikus, dan peminat sastra linguistik akan membantunya dalam
memahami karya sastra dengan lebih baik, karena bahasa merupakan wadah
pelahiran karya.
Bagi
penerjemah, pengetahuan linguistik mutlak diperlukan bukan hanya berkenaan
dengan morfologi, sintaksis maupun semantik saja melainkan juga berkenaaan
dengan sosiolinguistik dan kontrastif linguistik.
Bagi
leksikografer menguasai semua aspek
linguistik mutlak diperlukan agar dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Dalam penyusunan kamus dia harus mulai dengan menentukan fonem fonem bahasa,
menentukan ejaan, memahami seluk beluk kata, makna leksikal, makna idiomatikak serta latar belakang sosial
bahasa tersebut.
Bagi
penyusun buku pelajaran dapat dijadikan tuntunan agar dapat menyusun kalimat
dengan tepat, menentukan kosa kata yang tepat sesuai jenjang usia pembaca buku
tersebut.
Bagi
negarawan atau politikus yang harus memperjuangkan ideologi dan konsep
kenegaraan atau pemerintah, secara lisan dia harus menguasai bahasa dengan
baik. Jika politikus atau negarawan menguasai masalah lingistik dan
sosiolinguistik makan dalam kaitannya dengan kemasyarakatan tentu dia dapat
meredam dan menyelesaikan gejolak sosial yang terjadi dalam masyarakat akibat
perbedan dan pertentangan bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar