Bismillahirrahmanirrahim.
Kali ini saya akan menuliskan resep awet sehat buat emak-emak kece yang nggak kapok melahirkan, hehe.
Nggak perlu pembuka panjang-panjang, langsung aja, yuk.
Perawatan tradisional setelah melahirkan yang saya jalani meliputi banyak hal, antara lain air mandian, param dan pilis, makanan, minuman, dan lain-lain.
1. Air mandian
Gunakan rebusan air sirih, asam potong, serai dan pandan (jika suka), sebagai air mandi. Air rebusan ini digunakan ketika panas, dengan ditambah air biasa secukupnya. Gunakan dua kali sehari sebagai pengganti air mandi yang biasa digunakan.
2. Param dan Pilis
Ibu yang baru melahirkan tidak boleh kedinginan. Karenanya disarankan untuk mengenakan kaus kaki. Jika ingin menginjak lantai gunakan juga sandal yang bersih yang dapat dipakai di dalam rumah.
Supaya selalu hangat, selain mengenakan kaus kaki, ibu yang baru melahirkan harus membalurkan param/ parem ke seluruh tubuhnya. Pengolesan param dilakukan setelah mandi, pagi dan sore.
Untuk wilayah perut, oleskan minyak zaitun, lalu oleskan juga campuran kapur sirih dan jeruk nipis (sebagian orang menambahkan minyak kayu putih juga). Salah satu famili saya, ada yang menggunakan pala bubuk untuk dioleskan di perut.)
Setelah diolesi kapur sirih dkk, ikat perut menggunakan gurita. Lalu gunakan bengkung. Apa itu bengkung? Kain yang berukuran sangat panjang, bisa mencapai 10-15 meter dengan lebar kira-kira 50 cm. Sebagian orang menggunakan stagen. Silakan pilih mana yang mudah bagi Anda.
Untuk kening, oleskan pilis. Apa itu pilis? Silakan cek di google, hehe.
Untuk melancarkan darah di daerah perut, bakar batu bata dan lapisi dengan kain lalu letakkan di atas baju bagian perut Anda (biasanya dilakukan setelah mandi dan sedang santai = anak udah kenyang menyusu dan si ibu sudah makan. Intinya sudah beres semuanya.)
3. Makanan
Menurut resep yang diturunkan dari nenek saya, ibu yang baru melahirkan pantang memakan ikan dan telur. Katanya supaya ASI tidak amis. Lalu apa lauk yang dimakan? Ada ayam kampung, juga ada tahu dan tempe.
Makanlah bawang yang sudah direndam dalam air cuka, temu mangga dan temu-temu lainnya. Jika suka pedas, bisa gunakan merica bubuk. Sangat tidak disarankan memakan sambal atau cabai.
Nah, katanya nasi yang dimakan tidak boleh dikuahi. Jika ingin meminum kuah sayur, kuah diletakkan terpisah dari piring nasi.
Pilih sayuran yang tidak mengandung gas.
Untuk melancarkan ASI, seminggu pertama sangat bagus jika mengonsumsi jantung pisang rebus. Jika suka tambahkan juga sayur daun katu (di Medan disebut daun nasi-nasi.)
Oke, sampai di sini bisa dibayangkan seperti apa isi piring yang akan dimakan ibu yang baru melahirkan itu, kan? Ada nasi, acar bawang, temu mangga, merica bubuk, sayuran, dan ayam/tahu/tempe.
Supaya tidak bosan, ayam kampung bisa disop dengan menggunakan banyak rempah, dibakar atau digoreng. Oh iya, yang punya rezeki berlebih bisa juga menikmati sop merpati.
4. Minuman.
Untuk minuman, sudah pernah saya tulis sebelumnya. Silakan lihat di sini 👇🏻
https://m.facebook.com/groups/488655531196343?view=permalink&id=2355106944551183
5. Postur tubuh
Tidak ada ceritanya wanita yang habis melahirkan bebas menekuk kakinya. Pantang sekali. Karena bisa menyebabkan varises. Tahu kan apa itu varises?
Jika menyusui dan Anda bersandar di dinding tempat tidur maka luruskanlah kaki, begitu juga jika duduk di kursi. Carilah kursi lain untuk tempat Anda meluruskan kaki.
6. Pijat
Carilah tukang pijat terpercaya untuk memijat Anda dan bayi. Tanyakan padanya di hari ke berapa Anda dan bayi boleh dipijat.
7. SPA
Saya mendapatkan resep “mewah” ini dari seorang tukang pijat yang berasal dari Aceh. Namanya Wak Inong. SPA ala Wak Inong ini menggunakan rempah-rempah yang direbus di dalam wadah yang terbuat dari tanah liat. Rebusan rempah-rempah ini diletakkan di bawah bangku kecil yang berlubang, lalu silakan duduk di atas bangku berlubang tadi sambil menutup badan dengan sarung.
Bisa dikatakan ini SPA sederhana berkhasiat luar biasa.
Demikian perawatan yang bisa dilakukan untuk ibu-ibu sehabis melahirkan. In sya Allah perawatan ini akan berefek bukan saja secara instan (badan hangat, tidak mudah masuk angin, tidak demam, dll) tetapi juga akan dinikmati di jangka panjang.
Apa itu? Awet sehat, in sya Allah. Awet muda juga nggak? In sya Allah, awet mudanya bonus.
Sayangi diri Anda, karena kalau bukan Anda yang menjaganya, siapa lagi?
BONUS: PERAWATAN BAYI
Tapal perut bayi Anda selama enam bulan pertama kelahirannya dengan daun jarak, dimulai setelah tali pusatnya kering dan putus. In sya Allah perutnya akan “tua.” Artinya dia tidak akan gampang mencret, in sya Allah.
Caranya: bakar sambil membolak-balik daun jarak di atas kompor sampai layu, kemudian oleskan minyak telon. Setelah itu tempelkan di perut bayi tanpa menutup pusatnya, lalu pasangkan guritanya.
Jangan gunakan minyak kayu putih! Pengalaman saya, perut anak bisa melepuh jika memakai minyak kayu putih.
*Jika ada yang terlupa atau kurang lengkap dari tulisan ini, in sya Allah saya akan mengeditnya.
Salam Sehat
Anise Haleema, Mamak Trio Ucok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar