BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengalaman beberapa negara berkembang khususnya
negara-negara latin yang gandrung memakai teknologi dalam industri yang
ditransfer dari negara-negara maju (core industry) untuk pembangunan
ekonominya seringkali berakibat pada terjadinya distorsi tujuan. Keadaan ini
terjadi karena aspek-aspek dasar dari manfaat teknologi bukannya dinikmati oleh
negara importir, tetapi memakmurkan negara pengekpor atau pembuat teknologi.
Negara pengadopsi hanya menjadi konsumen dan ladang pembuangan produk teknologi
karena tingginya tingkat ketergantungan akan suplai berbagai jenis produk
teknologi dan industri dari negara maju. Alasan umum yang digunakan oleh
negara-negara berkembang dalam mengadopsi teknologi (iptek) dan industri, searah
dengan pemikiran Alfin Toffler maupun John Naisbitt yang menyebutkan bahwa
untuk masuk dalam era globalisasi dalam ekonomi dan era informasi harus melewati
gelombang agraris dan industrialis. Hal ini didukung oleh itikad pelaku
pembangunan di negara-negara untuk beranjak dari satu tahapan pembangunan ke
tahapan pembangunan berikutnya.
Tetapi akibat tindakan penyesuaian yang harus dipenuhi dalam
memenuhi permintaan akan berbagai jenis sumber daya (resources), agar
proses industri dapat menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh
manusia, seringkali harus mengorbankan ekologi dan lingkungan hidup manusia.
Hal ini dapat kita lihat dari pesatnya perkembangan berbagai industri yang
dibangun dalam rangka peningkatan pendapatan (devisa) negara dan pemenuhan
berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia.
Disamping itu, iptek dan teknologi dikembangkan dalam bidang
antariksa dan militer, menyebabkan terjadinya eksploitasi energi, sumber daya
alam dan lingkungan yang dilakukan untuk memenuhi berbagai produk yang
dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
Gejala memanasnya bola bumi akibat efek rumah kaca (greenhouse
effect) akibat menipisnya lapisan ozone, menciutnya luas hutan tropis, dan
meluasnya gurun, serta melumernya lapisan es di Kutub Utara dan Selatan bumi
dapat dijadikan sebagai indikasi dari terjadinya pencemaran lingkungan karena
penggunaan energi dan berbagai bahan
kimia secara tidak seimbang.
Selain itu, terdapat juga indikasi yang memperlihatkan tidak
terkendalinya polusi dan pencemaran lingkungan akibat banyak zat-zat buangan
dan limbah industri dan rumah tangga yang memperlihatkan ketidak-perdulian terhadap
lingkungan hidup. Akibat-akibat dari ketidak-perdulian terhadap lingkungan ini
tentu saja sangat merugikan manusia, yang dapat mendatangkan bencana bagi
kehidupan manusia. Oleh karena itu, masalah
pencemaran lingkungan baik oleh karena industri maupun konsumsi manusia,
memerlukan suatu pola sikap yang dapat dijadikan sebagai modal dalam mengelola
dan menyiasati permasalahan lingkungan.
Pengertian dan persepsi yang berbeda mengenai masalah
lingkungan hidup sering menimbulkan ketidak-harmonisan dalam pengelolaan
lingkungan hidup. Akibatnya seringkali terjadi kekurang-tepatan dalam
menerapkan berbagai perangkat peraturan, yang justru menguntungkan perusak
lingkungan dan merugikan masyarakat dan pemerintah.
Itikad penanganan dan pemecahan masalah lingkungan telah
ditunjukkan oleh pemerintah melalui Kantor Menteri Lingkungan Hidup yang
mempersyaratkan seluruh bentuk kegiatan industri harus memenuhi ketentuan Amdal
dan menata hasil buangan industri baik dalam bentuk padat, cair maupun gas.
Disamping itu, berbagai seruan dan ajakan telah disampaikan kepada konsumen dan
rumah tangga pengguna produk industri yang buangannya tidak dapat diperbaharui
ataupun didaur ulang.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa dampak industri terhadap
kelestarian lingkungan ?
2. Apa yang menyebabkan masalah
tersebut terjadi ?
3. Bagaiman cara mencegah masalah tersebut ?
4.
Apa
keuntungan dan kerugian tiap cara
tersebut ?
6.
Bagaiman
cara pelaksanaannya ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. DAMPAK INDUSTRI TERHADAP KELESTARIAN
LINGKUNGAN
Dengan semakin
maraknya industri besar yang berdiri. Maka mulailah timbul tumpukan
limbah yang tidak dibuang sebagaimana mestinya. Hal itu berakibat pada
kehidupan kita yang tidak sehat sehingga menurunkan kualitas kehidupan terutama
pada kondisi lingkungan sekitar. Memang kemajuan dibidang industri tidak bisa
dipungkiri, karena adanya pengaruh globalisasi yang memudahkan kita untuk
mendapatkan berbagai kemudahan yang tersedia. Berbagai masalahpun akan timbul
akibat pertumbuhan industri diantaranya:
● Pencemaran udara
● Pencemaranair
● Pencemaran tanah
● Pencemaran suara
● Global warming
B. PENYEBAB TERJADINYA MASALAH PENCEMARAN :
1.
Pencemaran udara :
· Asap kendaraan bermotor yang terlalu banyak juga menyebabkan
polusi udara
2.
Pencemaran air :
· Pembuangan limbah – limbah pabrik yang dibuang melalui
saluran pembuangan air ke sungai – sungai yang masih jernih
3.
Pencemaran tanah :
· Kemasan hasil produksi pabrik yang setelah dipakai oleh
konsumen yang berupa kaleng minuman atau plastik dibuang ke lingkungan sekitar
yang membuat polusi tanah
4.
Pencemaran suara
· Suara-suara yang keluar pada pabrik dapat mengakibatkan
polusi udara dan bila berlangsung secara terus menerus dalam waktu yang lama
dapat mengganggu manusia bahkan dapat mengakibatkan cacat pendengaran yang permanen
5.
Global warming :
· Produksi parfum yang mengandung gas CFC mengakibatkan
pengikisan ozon jika diproduksi secara berlebih
· Limbah pabrik yang berupa asap dan asap kendaraan
mengakibatkan pengikisan ozon yang juga disebut global warming.
C. CARA MENGATASI MASALAH TERSEBUT
PENCEMARAN :
1. Pencemaran udara:
a) Menggalakkan penanaman pohon atau
pun tanaman hias di sekitar kita pabrik.
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi
manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis.
Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi
atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air,
sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
b) Pada pabrik perlu dilengkapi dengan
alat penyaring yang dapat membersihkan asap limbah pabrik tersebut dan cerobong
asap juga perlu dipertinggi.
c) Pada kendaraan bermotor knalpot
perlu dilengkapi dengan alat penyaring asap yang dapat mengurangi polusi udara.
d) Menempatkan pabrik
industri terpisah/ jauh dari
permukiman penduduk.
2. Pencemaran
air
a) Sebaiknya limbah tersebut dibuat
saluran sendiri dan dimasukan kedalam IPAL (Instalasi Pembuangan Akhir Limbah)
3. Pencemaran tanah
a) Sisa
kemasan hasil produksi tersebut sebaiknya didaur ulang agar dapat lebih
bermanfaat atau dibuat kemasan yang ramah lingkungan.
b) Upaya
pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam
pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul.
Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu
dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air
hujan.
4. Pencemaran suara
a) Pada pabrik tersebut perlu dipasang peredam suara agar
tidak menimbulkan suara-suara yang keras
5. Global
warming
a) Memperbanyak penghijauan dan mengurangi sumber yang
menyebabkan global warming.
D. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TIAP CARA
TERSEBUT YAITU :
a) Pencemaran udara
Keuntungan
:
Polusi asap tidak langsung mengenai
manusia
Kerugian :
Tetap menimbulkan polusi pada alam
walaupun dalam jumlah yang sedikit
b) Pencemaran air
Keuntungan
:
Jika saluran
sudah dibuat maka limbah yang akan di buang tidak akan mengganggu ekosistem air
Kerugian
:
Pembuatan IPAL membutuhkan biaya yang besar
c) Pencemaran
tanah
Keuntungan :
Sampah yang didaur ulang tersebut dapat dimanfaatkan lagi dan
dapat mengurangi sampah
Kerugian
:
Tidak ada kerugian pada cara
tersebut
d) Pencemaran suara
Keuntungan :
Setelah dibuat peredam suara, maka akan mengurangi suara-suara
keras tersebut
Kerugian
:
Membutuhkan biaya yang lebih untuk membuat
peredam tersebut
e) Global warming
Keuntungan :
Dengan penghijauan, menambah
kesejukan dan udara di lingkungan menjadi lebih sehat
Kerugian
:
Dengan adanya penghijauan tersebut lahan akan menjadi lebih sempit
E.
CARA YANG PALING BAIK UNTUK
DILAKSANAKAN ADALAH :
Pencemaran Udara
- Semua cara sebenarnya baik walaupun ada kekurangan sedikit. Tetapi yang penting bisa mengurangi angka pencemaran.
Pencemaran air
- Cara itu merupakan cara satu-satunya untuk mencegah polusi air, dan tidak ada cara lain selain itu. Maka cara itulah cara yang terbaik. Dan walaupun membutuhkan biaya yang besar, tapi cara itu bisa meminimalkan dampak polusi air akibat limbah cair pabrik.
Pencemaran tanah
- Cara yang terbaik dari dua cara di atas yaitu cara yang pertama. Karena selain bisa mencegah polusi tanah, barang hasil daur ulangnya bisa memberikan manfaat bagi si pendaur ulangnya.
Pencemaran suara
- Sama dengan solusi pencemaran air, hanya ada satu solusi untuk mengurangi pencemaran suara. Maka, cara itulah yang paling baik.
Global
warming
- Cara itu merupakan cara yang paling baik untuk mencegah adanya global warming. Karena banyak manfaatnya.
F. CARA PELAKSANAANYA ADALAH:
v Walaupun
membutuhkan biaya yang relatif besar tapi pabrik tersebut harus bersedia untuk memperbaiki kelestarian lingkungan.
v Masyarak
juga harus selalu berupaya menjaga kelestarin lingkungan dengan cara mendaur
ulang hasil sisa perindustrian akar limbah tersebut dapat diambil manfaatnya.
v Melakukan penyuruhan langsung pabrik tersebut dan
menambah pendidikan lingkungan untuk menumbuhkankesadaran masyarakat tentang
arti manfaat lingkungan hidup yang sesungguhnya.
v Memberikan
sanksi yang tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
v Melaksanakan
kerja bakti membersihkan lingkungan serta melakukan penanamn pohon pohon
disekitar jalan, pabrik, dan tempat tnggal masyarakat.
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Seiring dengan perkembangan industri
yang semakin pesat, berbagai masalahpun akan timbul akibat pertumbuhan industri
diantaranya:
● Pencemaran udara
● Pencemaran air
● Pencemaran tanah
● Pencemaran suara
● Global warming
b. Saran
Kita sebagai generasi muda yang baik harus ikut serta dalam
upaya melestarikan lingkungan karena lingkungan adalah tempat dimana kita
hidup. Dengan melestarikan lingkungan berarti kita telah menyelamatkan beribu
bahkan berjuta juta nyawa. Karena banyak nyawa yang melayang itu banyak
disebabkan adanya kerusakan lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar