Asslamualaikum wr, wb
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha kuasa dimana
berkat limpahan taufik dan hidayahnya kami
dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “JENIS TES BAHASA” Tak
lupa pula kami ucapkan shalawat serta salam kepada nabi besar muhammad SAW yang
telah menjadi suri tauladan yang baik bagi umatnya sehingga dapat membawa
umatnya dari zaman jahiliah menuju alam yang terang-benerang seperti saat ini.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada pihak-pihak terkait yang memiliki
peran dalam upaya penyelesaikan makalah ini. Ucapan terimakasih tak lupa kami
haturkan pula kepada dosen pembibing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing kami baik mulai
dalam proses pembuatan sampai hasil akhir dari makalah kami. Secara garis besar
makalah kami yang berjudul JENIS TES BAHASA memiliki lima subpokok bahasan
Kami menyadari bahwa baik mulai dari proses pembuatan hingga hasil akhir
makalah kami masih sangatlah jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangatlah kami
harapkan. Agar kedepannya makalah kami menjadi lebih baik lagi. Kami juga
sangat mengharapkan makalah kami dapat berguna bagi diri kami sendiri dan
masyarakat luas.
Akhir kata kami mengucapkan
wabillahi taufik walhidayah wassalamu alaikum wr.wb.
Atula,
28 november 2014
PENYUSUN
|
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar......................................................................................................................... I
Daftar Isi.................................................................................................................................. II
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
A.
Latar
belakang........................................................................................................... 1
B.
Rumusan
masalah...................................................................................................... 1
C.
Tujuan
...................................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kriteria
tujuan penyelenggaraan................................................................................ 2
B. Kriteria tahapan atau waktu
penyelengaraan ............................................................. 2
C.
Kriteria
cara mengerjakan.......................................................................................... 3
D.
Kriteria
cara ppenyusunan......................................................................................... 3
E.
Kriteria
jumlah peserta............................................................................................... 4
BAB III
PENUTUP................................................................................................................ 5
A.
Kesimpulan............................................................................................................... 5
B.
Saran......................................................................................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Telah kita ketahui bahwa tes
kemampuan berbahasa sangat penting untuk
dilakukan dikarenakan hal ini dimaksutkan untuk mengetahui tingkat kemampuan
peserta didik dalam penguasaan bahasa tersebut. Namun dalam kenyataannya masih
banyak yang kurang mengetahui langkah-langkah dan tata cara dalam melakukan tes
bahasa agar memperoleh hasill yang maksimal. Hal itulah yang melatarbelakangi
kami mengangkat tema ini.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami
angkat yaitu :
1. Apa
Jenis-jenis tes bahasa?
2. Apa
Tujuan masing-masing kriteria penyelenggaraan tes bahasa?
C.
Tujuan
Setelah mengetahui kriteria yang
harus dipenuhi dalam melakukan tes bahasa diharapkan kita mampu melaksanakan
tes bahasa dengan baik dan memperoleh hasil yang akurat sesuai kaidah dan
aturan-aturan yang ada.
BABII
JENIS
TES BAHASA
A.
Kriteria tujuan penyelenggaraan
Berdasarkan tujuan
penyelenggaraannya, tes bahasa dibedakan menjadi:
1. Tes
selaksi
Tes bahasa sebagai tes seleksi adalah tes
yang diselenggarakan untuk memilih pesesrta yang memenuhi persyaratan, guna
diikutsertakan dalam kegiatan yang menuntut kemampuan berbahasa tertentu.
2. Tes
penempatan
Tes penempatan pada umumnya
diselenggarakan menjelang dimulainya suatu program pengajaran bahasa, dengan
maksud untuk menempatkan seseorang pada kelompok yang sesuai dengan tingkat
kemampuan berbahasa yang dimilikinya.
3. Tes
hasil belejar
Tes hasil belajar diselenggarakan untuk
mengatahui hasil yang telah dicapai oleh suatu bentuk pengajaran bahasa.
4. Tes
diagnostik
Tes ini mengandung kesalahan-kesalahan
yang menandakan adanya kesulitan dalam belajar bahasa. Pada gilirannya dapat
digunakan sebagai dasar penyelenggaraan pengajaran bahasa yang lebih sesuai
dengan kemampuan siswa yang sebanarnya, termasuk kesulitan-kesulitan belajarnya.
5. Tes
uji coba
Tes uji coba adalah tes yang diselenggarakan untuk
mengatahui apakah suatu perangkat tes
bahasa yang masih dalam tahap penyusunan, memiliki ciri-ciri tes yang
baik dalam artinya yang luas.
B.
kriteria tahapan atau waktu penyelenggaraan
1. Tes masuk
Tes
masuk diselenggarakan sebelum dan menjelang suatu program pengajaran bahasa
dimulai. Tujuan penyelenggaraan tes masuk adalah untuk menentukan apakah
seseorang calon dapat diterima sebagai peserta program pengajaran bahasa karena
memiliki jenis dan tingkat kemampuan berbahasa yang dipersyaratkan.
2. Tes formatif
Tes
formatif diselenggarakan pada suatu program pengajaran bahas sedang
berlangsung. Maksud tes penyelenggaraan tes formatif adalah untuk memperoleh
informasi mengenai jalannya pengajaran bahasa pada tahap tertentu.
3.
Tes sumatif
Tes
sumatif diselenggarakan pada akhir, atau menjelang akhir pengajaran bahasa,
pada saat segala sesuatu yang direncanakan telah selesai dilakukan. Dengan
tujuan untuk mengetahui hasil pengajaran secara keseluruhan, khususnya dalam
hal peningkatan kemampuan berbahasa para siswa, sebagai bukti nyata dari
pencapaian tujuan pengajarannya.
4.
Pra-tes
Untuk
mengetahui kemampuan berbahasa yang dimiliki seorang siswa pada awal suatu
program pengajaran bahasa, kadang-kadang diselenggarakan tes bahasa sebelum
atau pada permulaan penyelenggaraan pengajaran bahasa.
5.
pos-tes
Kebalikan
dari pra-tes yang diselenggarakan sebelum atau awal program pengajaran bahasa,
pos-tes diselenggarakan menjelang atau pada akhir program. Tes ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat kemajuan kemampuan berbahasa yang telah dicapai pada akhir program pengajaran , dibandingkan
dengan tingkat kemampuan pada awal pengajaran.
C.
Kriteria cara mengerjakan
1. Tes
tertulis
Dalam tes tertulis baik soal maupun
jawabannya pada dasarnya dilakukan secara tertulis. Pada pelaksanaan tes
tertulis, mungkin hanya jawaban peserta tes saja yang dilakukan secara
tertulis, sedangkan soal atau pertanyaaanya diberikan dalam bentuk lisan.
2. Tes
lisan
Pada penyelenggaran tes lisan, baik pertanyaan maupun lebih-lebih
jawaban atas pertanyaan dilakukan secara lisan. Tes ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
tentang kemampuan menggunakan bahasa secara lisan.
D.
Kriteria cara penyusunan
1. Tes
buatan guru
Sebagai tes yang dibuat oleh guru itu
sendiri, tes buatan guru sering disusun dan disiapkan dengan cara dan prosedur
seperlunya saja, tanpa kajian yang rinci dan seksama terhadap ciri-ciri
utamanya, seperti reabilitas dan tingkat
kesulitannya.
2. Tes
terstandar
Berbeda dengan tes buatan guru, tes terstandar
dikembangkan dengan upaya untuk sejauh mungkin mengikuti prosedur dan memenuhi
persyaratan secara ketat. Dalam pengembangan tes tersatandar, ciri-ciri pokok
dan persyaratan tes yang baik itu dikaji secara sadar dan terencana, dan
diusahakan pemenuhannya. Untuk mencapai tujuan itu, penyusunan tes terstandar
dimulai dengan melakukan telaah
terhadaap jabaran isi dari kemampuan yang akan diukur. Melalui rangkaian
uji coba, tes yang telah disusun pada tahap awal itu dikaji berbagai aspeknya,
terutama tingkat keterandalan seluruh tes.
E. Kriteria jumlah peserta
1. Tes
perseorangan
Pada penyelenggaraan tes bahsa secara
perseorangan, setiap peserta tes menerima tugas atau pertanyaan tes sendiri,
tidak bersamaan dengan peserta tes yang lain, dan langsung menjawab atau
mengerjakannya sendiri. Tes bahasa perseorangan diselenggarakan bukan karena
hanya ada seorang peserta, melainkan karena tingkat kemampuan berbahasa
tertentu hanya dapat diukur secara efektif bila dilakukan secara perseorangan.
2. Tes
kelompok
Berbeda dengan tes perseorangan yang
diselenggarakan secara terpisah untuk masing-masing peserta, tes kelompok diselenggarakan
untuk sekelompok peserta tes sekaligus. Penyelenggaraan tes kelompok dalam tes
bahasa tidak semata-mata didasarkan pada efisiensi waktu dan tenaga. Melakukan
pengukuran terhadap keterampilan
berbicara melalui tes kelompok, memberikan kesempatan untuk melakukan
pengamatan dan penilaian terhadap tingkat kemampuan berbahasa yang diperlukan
dalam berinteraksi dengan orang lain.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa tes bahasa terdiri
beberapa kriteria. Dan masing-masing kriteria memiliki tujuan yang berbeda
namun semua itu bertujuan untuk menemukan dan mengetahui tingkat kemampuan
berbahasa peserta.
B. SARAN
Setelah
mengetahui tahapan-tahapan dan kriteria tes bahasa diharapkan dapat
sesegera mungkin melakukan tes bahasa
tersebut untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan para pserta didik, agar
tercapai mutu pendidikan yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar