ads head

Advertisement

Senin, 09 September 2019

PENGARUH PEMBINAAN PENGAWAS DAN KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) TERHADAP KEMAMPUAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SE-KOTA PADANG


Kemampuan seorang guru sangat dibutuhkan dalam mengimple-mentasikan suatu kurikulum. Bagi guru yang mempunyai kemampuan yang baik apapun bentuk suatu kurikulum akan diupayakan penerapannya sebaik mungkin. Guru yang professional tidak akan merasa keberatan atau merasa berat tentang perubahan suatu kurikulum. Sebaliknya guru yang kemampuannya kurang akan merasakan perubahan kurikulum merupakan beban berat yang harus dipikulnya. Dalam dirinya sudah tertanam keinginan agar kurikulum tidak berubah-rubah. Bagi mereka cukuplah pengalaman-pengalaman mereka pada masa lalu yang ditransformasikan kepada peserta didiknya hari ini. Dengan demikian tentu ia tidak perlu repot-repot merancang pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Stephen P. Robbins mengemukakan bahwa “kemampuan (ability) adalah kapasitas seorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan”Spencer & Spencer sebagaimana dikutip Hamzah B. Uno mendefenisikan “kemampuan adalah karakteristik yang menonjol pada seorang individu, yang berhubungan dengan kinerja efektif atau superior dalam suatu pekerjaan maupun situasi.” J. Winardi mengemukakan bahwa “kemampuan (ability) merupakan merupakan sebuah sifat yang melekat pada manusia atau yang dipelajari, yang memungkinkan seseorang melaksanakan suatu tindakan atau pekerjaan mental atau fisikal”. Keith Davis mengemukan bahwa “kemampuan merupakan perpaduan dari pengetahuan dan keteampilan. Hal ini ditunjukan dengan persamaan berikut: pengetahuan + keterampilan = kemampuan.” (Devis, 2008; 227) 
Kemampuan guru dalam menterjemahkan kurikulum ke dalam pembelajaran merupakan salah satu indikator mutu mengajar, sebab kurikulum merupakan pegangan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Bagaimanapun luasnya kurikulum, ditambah dengan ketidaktersediaan fasilitas, jika ditangani oleh guru yang cakap pembelajaran menjadi bermakna bagi kehidupan masa depan peserta didiknya. Menurut Made Pidarta, “supervisor itu adalah pembina guru, yang dapat saja diibaratkan sebagai gurunya guru”.  Sri Banun Muslim menyatakan bahwa “supervisi dan kurikulum merupakan dua bidang tugas yang berkaitan erat sebab supervisi dilaksanakan dalam rangka implementasi kurikulum. Fungsi supervisi dalam hal ini adalah membantu meningkatkan efektifitas pelaksanaan kurikulum”
Pembinaan dan peningkatan kualitas kemampuan guru harus dilaksanakan secara sistematis dan kontiniu. Peningkatan kemampuan harus dibangun berdasarkan suatu keinginan guru untuk lebih baik dan meningkat. Selain pembinaan dari pengawas, menurut Amiruddin Siahaan “salah satu yang dapat meningkatkan kemampuan guru adalah melalui kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau juga Kelompok Kerja Guru (KKG)”.  Senada dengan hal itu menurut Suyanto “salah satu kegiatan yang selama ini dianggap efektif dalam meningkatkan kemampuan guru adalah melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)”
Beberapa penelitian terdahulu menemukan bahwa peran manajemen MGMP dalam meningkatkan profesionalitas guru PAI memiliki peran yang sangat penting sehingga keterlibatan semua guru PAI sangat diharapkan sesuai dengan tujuan pelaksanaan MGMP. Sri Hidayati tahun 2012 juga menmukan bahwa kegiatan MGMP memiliki pengaruh positif terhadap Kompetensi Profesional guru, artinya semakin tinggi pengaruh kegiatan MGMP, maka akan semakin tinggi Kompetensi Profesional guru

OLEH: ZUMFIARDI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan