ads head

Advertisement

Kamis, 25 Juli 2019

Makalah Pengaruh Buruk minuman keras terhadap remaja

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Dengan selesai-nya penysunan makalah hubungan psikologi dengan penggunaan minuman keras pada remaja. Makalah ini di susun berdasarkan perpaduan beberapa buku dan referensi dari internet. Dengan selesainya makalah ini diharapkan dapat memberikan gambaran penggunaan minuman keras pada pelajar, khususnya dalam mengetahui dampak psikologi penggunaan minuman keras pada pelajar, yang akhirnya dapat membantu dalam penanggulangan penggunaan minuman keras pada pelajar.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak terutama yang telah membantu sehingga makalah ini bisa diselesaikan yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu. Segala upaya telah dilakukan untuk kesempurnaan makalah ini, namun penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk meningkatkan kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini pengaruh Globalisasi telah mendunia, bahkan sudah merambah sampai kesegala aspek kehidupan manusia. Misalnya saja dalam gaya hidup manusia modern sekarang yang tak lepas dari minuman keras. Minuman keras atau miras kini bukanlah hal yang tabu lagi dikalangan masyarakat terutama dikalangan remaja. Berbagai karakteristik pelajar dan permasalahnya dapat memicu banyak pelajar dalam penggunaan minuman keras. Banyak faktor yang menyebab-kan mereka sering menghabiskan waktu luangnya dengan minum minuman keras. Faktor-faktor seperti ketidak stabilan dalam kehidupan sosial, krisis ekonomi, perceraian orang tua, sikap, dan perlakuan orang tua dapat mempengaruhi psikologi pada pelajar. Permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa pelajar ini menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi perkembangan menyebutnya sebagai masa krisis. Banyak teori-teori psikologi yang menggali lebih dalam pemecahan terhadap permasalahan pelajar sesuai psikologi pelajar. Seluruh masa depan individu sangat tergantung pada penyelesaian krisis pada masa ini.

Semakin banyaknya pelajar yang minum minuman keras apabila dibiarkan tentunya akan menghambat keperibadian seseorang dan yang lebih jauh lagi menghambat perkembangan bangsa Indonesia. Penyalahgunaan minuman keras saat ini merupakan permasalahan yang cukup berkembang di dunia pelajar dan menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari tahun ke tahun, yang akibatnya dirasakan dalam bentuk kenakalan-kenakalan, perkelahian, munculnya geng-geng pelajar, perbuatan asusila, dan maraknya premanisme pada kalangan pelajar. Kalangan pelajar merupakan generasi penerus bangsa dan aset bangsa yang akan melanjutkan dan mengisi pembangunan bangsa Indonesia. Minum minuman keras sebagai perilaku menyimpang merupakan gambaran dari kepribadian pelajar yang memiliki berbagai permasalahan. Minum minuman keras juga akan memberi dampak buruk pada psikologi pelajar. Berbagai dampak buruk dalam penggunaan minuman keras dan pentingnya perkembangan pada masa pelajar, sehingga sangat perlu diketahui penyebab dan pemecahan masalah dalam penggunaan minuman keras di kalangan pelajar. Maka dari itu penyusun menulis judul “Pengaruh Buruk Minuman Keras Terhadap Pelajar” untuk makalah ini.


1.2. Rumusan Masalah

Agar tema yang diangkat oleh penulis lebih fokus terhadap pokok permasalahan. Maka rumusan masalah yang penulis kemukakan adalah:

1. Apa pengertian minuman keras?

2. Bagaimana sejarah minuman keras?

3. Apa unsur dan ciri-ciri minuman keras?

4. Bagaimana penyebab timbulnya perilaku minum minuman keras?

5. Apa faktor-faktor yang menyebabkan pelajar menggunakan minuman keras

6. Bagaimana tahap-tahap perkembangan pelajar menjadi ketergantungan alkohol?

7. Bagaimana dampak psikologi penggunaan minum minuman keras?

8. Apa upaya pencegahan bahaya minuman keras pada pelajar?


1.3. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian minuman keras?

2. Mengethaui sejarah minuman keras?

3. Mengetahui unsur dan ciri-ciri minuman keras?

4. Mengetahui penyebab timbulnya perilaku minum minuman keras?

5. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pelajar menggunakan minuman keras

6. Mengetahui tahap-tahap perkembangan pelajar menjadi ketergantungan alkohol?

7. Mengetahui dampak psikologi penggunaan minum minuman keras

8. Mengethaui upaya pencegahan bahaya minuman keras pada pelajar




1.4. Manfaat Makalah

1. Sebagai bahan informasi untuk menambah wawasan tentang minuman keras dan pengaruh minuman keras.

2. Sebagai referensi tambahan mengenai bahaya minuman keras.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Minuman Keras

Minuman keras/beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Diberbagai daerah banyak jenis miras. Minuman keras meliputi seluruh jenis minuman yang mengandung alkohol (nama kimianya etanol). Menurut catatan arkeologi, minuman beralkohol sudah dikenal manusia sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Minuman beralkohol merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari pada berbagai kebudayaan tertentu. Di Indonesia dikenal minuman keras yaitu tuak, ciu, sipo, arak dan cap tikus. Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama yang populer : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus, balo dan lain-lain. Alkohol dapat dibuat melalui proses fermentasi (peragian) berbagai jenis bahan yang mengandung gula, misalnya buah-buahan (seperti anggur dan apel), biji-bijian (seperti beras dan gandum), umbi-umbian (seperti singkong), dan madu. Melalui proses fermentasi dapat diperoleh alkohol dengan kadar 14%. Alkohol dengan kadar yang lebih tinggi dapat diperoleh melalui penyulingan. Selain melalui proses fermentasi, alkohol juga dapat dibuat dari etena, suatu produk dari minyak bumi.

2.2. Sejarah Minuman Keras

Sejarah minuman keras dimulai pada abad ke-17, di jaman pertengahan kerajaan mulai mengembangkan berbagai budidaya seperti gula tebu dan beras. Dari dua komoditi itu kemudian dibuatlah anggur yang terbuat dari beras yang difermentasi, tetes tebu, dan kelapa. Minuman ini diproduksi sejak akhir abad ke-17 sampai abad ke-19 dan merupakan minuman populer di Eropa, terutama Swedia. Minuman ini juga umum dikenal sebagai the Batavia Arrack van Oosten.

Pada waktu pemerintahan raja-raja (keraton Surakarta dan Yogyakarta) sebelum Indonesia merdeka, terdapat tradisi pada acara-acara pesta panen raya atau penyambutan tamu-tamu kerajaan dengan mengadakan pesta dan tarian tradisional seperti Tayub, Sinden Ledek, dan sebagainya. Acara-acara ini marak setelah Belanda masuk campur tangan demi menjatuhkan kekuasaan keraton secara pelan-pelan tentunya. Pada acara acara tersebut, walaupun berlangsung pada siang hari, pasti ada acara minum minuman keras “Ciu Bekonang” untuk mabuk-mabukan, baik di kalangan punggawa kerajaan maupun rakyat di sekitar kerajaan.

Pada masa itu walaupun usaha yang dilakukannya secara sembunyi-sembunyi, namun telah menghasilkan sesuatu yang disebut “CIU” dengan kadar alkohol yang masih rendah. Ciu atau yang terkenal dengan sebutan “Ciu Bekonang” pada awal-awal produksinya memang dikonsumsi untuk minuman keras dan mabuk-mabukan.

Menjelang Indonesia Merdeka pada tahun 1945, pengrajin industri rumah tangga “Ciu Bekonang” hanya berkisar 20 orang saja dan hasil produksinya kurang lebih per hari hanya 10 liter saja. Peralatan Produksinya pun masih sangat sederhana. Penjualan dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan pada orang-orang tertentu yang suka mabuk-mabukan. Antara tahun 1961 sampai tahun 1964, industri alkohol “Ciu Bekonang” sudah mulai ada kemajuan. Kemajuan dalam hal peningkatan kadar alkohol dari 27% menjadi 37% dengan peralatan yang juga masih sangat sederhana. Hasil alkohol yang masih berkadar 37% ditampung dan ditingkatkan kadar alkoholnya. Dari Jumlah pekerja juga sudah ada peningkatan menjadi sekitar 30-an pengrajin alkohol. Hasilnya pun sudah dipasarkan mencapai hampir ke-seluruh wilayah karesidenan Surakarta, Surabaya, Kediri, dan lain-lain.Pada tahun 1980-an, Pemda Tingkat II Sukoharjo (Dinas Perindustrian) mengucurkan bantuan sebesar Rp. 2.000.000,- guna meningkatkan produksi minuman “tradisional” ini. Hasilnya, kadar alkohol sudah dapat ditingkatkan kadarnya menjadi 60%. Pada tahun 1997 ada naskah kesepakatan dengan industri alkohol besar di Karanganyar (Jateng) yaitu PT. Indo Acidatama Chemical Industri. Hingga tahun 2000, dengan peralatan yang lebih modern lagi, kadar alkohol ciu berhasil ditingkatkan menjadi 70% bahkan 90%.

2.3. Unsur dan Ciri-Ciri Minuman Keras

Minuman keras mengandung alkohol dengan berbagai golongan terutama etanol (CH3CH2OH) dengan kadar tertentu yang mampu membuat peminumnya menjadi mabuk atau kehilangan kesadaran jika diminum dalam jumlah tertentu. Secara kimia alkohol adalah zat yang ada pada gugus fungsinya mengandung gugus –OH . Alkohol diperoleh dari proses peragian zat yang mengandung senyawa karbohidrat seperti gula,madu,gandum,sari buah atau umbi-umbian. Jenis serta golongan dari alkohol yang akan dihasilkan tergantung pada bahan serta proses peragian. Dari peragian tersebut akan didapat alkohol sampai berkadar 15% tapi melalui proses destilasi memungkinkan didapatnya alkohol dengan kadar yang lebih tinggi bahkan sampai 100%. Ada 3 golongan minuman beralkohol yaitu:

1. Golongan A ; kadar etanol 1%-5% misalnya tuak dan bir

2. Golongan B ; kadar etanol 5%-20% misalnya arak dan anggur.

3. Golongan C ; kadar etanol 20%-45% misalnya whiskey dan vodka.

Di Bali sendiri minuman keras dibuat dari bahan aren. Aren ini kemudian difermentasikan dengan cara tradisional maka didapatlah tuak, jika tuak ini diolah maka akan diperoleh minuman dengan kadar alkohol sampai 15% yang kemudian dinamakan arak. Arak dengan kadar alkohol yang lebih tinggi sering disebut dengan nama arak api, disebut demikian karena jika arak ini disulut dengan api maka akan langsung terbakar.

2.4. Penyebab Timbulnya Perilaku Minum Minuman Keras

1. Akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat

Akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi mayarakat maka banyak dari para remaja dan orang dewasa menganggur, mau bekerja sebagai PNS tidak mungkin kerena hanya tamat SMA, mau membuka usaha tapi modal tidak ada, pilihan mereka hanya bekerja sebagai petani, namun banyak remaja yang merasa gengsi dan malu menekuni pekerjaan tersebut, terutama terhadap teman-teman mereka yang dari luar daerah Sidemen. Tidak ada kegiatan, mereka lebih memilih untuk berkumpul dengan sesamanya, berjudi, sambil ditemani minum minuman keras tentunya. Di seluruh belahan dunia perilaku berjudi dan minum minuman keras merupakan sebab utama terjadinya kemiskinan di suatu daerah, sehingga daerah tersebut menjadi menjadi sulit untuk berkembang dan bersaing dengan daerah lain.

2. Kebudayaan dan latar belakang kehidupan

Salah satu faktor yang mendorong berkembangnya perilaku minum minuman beralkohol adalah kebudayaan serta latar belakang kehidupan seseorang. Karena kebiasaan yang sudah membudaya ini maka muncul kecenderungan untuk merasionalkan norma-norma dan nilai-nilai menurut persepsi dan kepentingan mereka sendiri. Penyimpangan perilaku berupa minum minuman keras ini dilakukan dengan cara mengikuti arus pelaku lainnya melalui sebuah proses pembenanan. Jadi secara tidak langsung kebudayaan masyarakat ikut membantu perkembangan perilaku menyimpang di masyarakat berupa minum minuman keras. Latar belakang kehidupan seseorang juga berpengaruh menentukan perilaku seseorang di masyarakat termasuk berbagai bentuk penyimpangan seperti minum minuman keras. Orang yang pada masa kecilnya bergaul bersama dengan pemabuk tentu akan cinderung untuk menjadi pemabuk juga. Hal tersebut karena dalam lingkungan sosial, seseorang cinderung untuk berusaha diterima olah kelompok sosialnya dengan cara mengikuti perilaku dan gaya hidup mereka.

3. Tidak adanya peran orang tua dan tokoh masyarakat sebagai kontrol sosial

Masa kanak-kanak dan remaja adalah masa dimana seseorang belajar untuk meniru berbagai perilaku orang yang berada di lingkungannya untuk kemudian dipahami dan sebagai suatu bentuk nilai yang sering disebut sebagai proses imitasi. Dalam proses imitasi orang tua adalah berperan sangat penting dalam membentuk kepribadian seseorang, anak-anak akan cenderung untuk meniru perbuatan orang tua yang dianggap sebagai orang terdekat.

Masalah yang terjadi adalah banyaknya orang tua yang bukannya memberikan contoh baik, mereka malah minum minuman keras di depan anak-anak tanpa memikirkan dampak yang akan timbul. Anak-anak yang menyaksikan orang tua mereka minum mendapatkan nilai bahwa seakan-akan minum minuman keras itu adalah sesuatu yang wajar sehingga mereka cenderung berprilaku yang sama dengan orang tua mereka. Selain karena contoh buruk yang diberikan, masalah lain adalah tidak adanya peran orang tua sebagai kontrol sosial sehingga norma serta nilai luhur yang seharusnya dijaga terkesan terabaikan.

Akibat dari tidak adanya kontrol sosial tersebut menyebabkan timbulnya berbagai bentuk penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan dengan norma-norma di masyarakat, artinya penyimpangan tersebut terjadi jika seseorang tidak mematuhi patokan norma yang sudah ada. Disfungsi dari perilaku menyimpang dapat menyebabkan terancamnya kehidupan sosial, karena tatanan sistem yang sudah ada dapat tidak berjalan sebagaimana mestinya karena ada individu yang tidak dapat menjalankan tugasnya dalam sistem masyarakat.

2.5. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Pelajar Menggunakan Minuman Keras

Pelajar sangat mudah untuk terjerumus dalam penggunaan minuman keras. Faktor-faktor yang menyebabkan pelajar menggunakan minuman keras pada umunya, yaitu faktor ingin menyelesaikan masalah dan faktor lingkungannya :

1. Faktor ingin menyelesaikan masalah

Pelajar sebagai manusia akan mempunyai berbagai kebutuhan yang menuntut untuk dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan pelajar amat menentukan terhadap motif yang melatar belakangi tingkah laku pelajar. Jika kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi pelajar tersebut tidak dapat tercapai maka akan memunculkan berbagai problem pada pelajar dan akan memicu perilaku-perilaku menyimpang, salah satunya perilaku minum minuman keras. 

Problem yang dialami pelajar ini merupakan salah satu faktor pe-nyebab pelajar menggunakan minuman keras. Problem pelajar, seperti problem di dalam keluarga, problem di sekolah, problem penyesuaian diri di masyarakat, problem ekonomi, problem pendidikan, problem mengisi waktu luang,dan problem agama sangat berperan dalam penggunaan minuman keras pada pelajar. Para pelajar disini menganggap bahwa minuman keras bukan suatu hal yang merugikan dan terlihat dari gejala untuk meniru budaya barat. 

Negara negara Barat yang sudah menjadilkan minuman keras sebagai minuman budaya, artinya setiap orang dewasa boleh meminumnya, misal-nya di pesta dan terutama jika mengalami masalah pribadi yang sedang dialaminya maka mereka lari kepada minuman keras. Hal itu adalah hasil tontonan di TV dimana jika orang barat mengalami masalah pribadi maka lari ke minuman keras, dengan banyak minum lalu mereka mabuk, maka kesusahannya akan hilang untuk sementara dan akibatnya menjadi kecanduan alkohol.

2. Faktor lingkungannya

Motif ingin tahu, bahwa pelajar selalu mempunya sifat selalu ingin tahu segala sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya. Misalnya saja ingin tahu bagaimanakah rasanya minuman keras. Pelajar yang awalnya mencoba-coba kemudian menjadi kebiasaan. Adanya ajakan atau tawaran dari teman serta banyaknya film dan sarana hiburan yang memberikan contoh model pergaulan moderen. 

Kesempatan, karena kesibukan orang tua maupun keluarga dengan kegiatannya masing-masing, yaitu kurangnya perhatian dari keluarga atau kuarangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi dan susah diatur. Kurang kasih sayang dan sebagai-nya maka dalam kesempatan tersebut kalangan pelajar berupanya mencari pelarian dengan cara minum minuman keras. Sarana dan prasarana, sebagai ungkapan rasa kasih sayang terhadap anak-anaknya terkadang orang tua memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan. Namun hal tersebut disalahgunakan untuk memuaskan segala keinginan dirinya antara lain berawal dari minum minuman keras.

Apabila pelajar telah menjadi terbiasa minum minuman keras dan karena mudah mendapatkannya, maka pelajar akan memakainya sendiri sehingga tanpa disadari lama-kelamaan akan ketagihan. Penggunaan minuman keras di kalangan pelajar umumnya karena minuman keras tersebut menjanjikan sesuatu yang menjadi rasa kenikmatan, kenyamanan dan kesenangan dan ketenangan. walaupun hal itu dirasakan secara semu.

2.6. Tahap-Tahap Perkembangan Pelajar Menjadi Ketergantungan Alkohol

Tahap pertama, pelajar minum minuman keras atau minum-minuman beralkohol sebagai pelarian. Minum alkohol digunakan untuk melarikan diri dari kenyataan atau masalah yang dialaminya. Alkohol digunakan pelajar untuk membantu melarikan diri dari tekanan, ketakutan dan kekhawatiran. Pelajar yang sudah menghadapi tahap awal kecanduan alkohol telah terbiasa terhadap minum minuman beralkohol, dan mungkin tidak muncul mabuk. Pelajar yang sudah mengalami kecanduan alkohol pada tahap yang sangat awal biasanya menunjukan dengan sangat suka meneguk minuman alkohol, menyelinapkan minuman alkohol, dan penolakan untuk mendiskusikan minuman alkohol. 

Tahap kedua, minum minuman alkohol menjadi suatu kebutuhan. Pelajar akan didorong untuk minum oleh keinginan batin yang tak tertahankan. Pada tahap ini pelajar pecandu mungkin memiliki perasaan untuk tidak ingin minum alkohol, tetapi dia akan selalu minum kembali. Pelajar akan berpikir minum minuman alkohol supaya mengurangi masalahnya. Keinginan yang kuat untuk minum mulai membuat pelajar tergantung pada alkohol. Pada tahap ini pelajar mungkin akan menampilkan perilaku yang agresif. 

Tahap ketiga, minum tanpa kendali. Pada dua tahap diawal, walaupun sering minum tetapi masih dapat mempertahankan kontrol, namun pada tahap ketiga ini pecandu tidak lagi mempunyai kuasa atas kebutuhan alkohol. Tahap ini merupakan tahap yang paling mudah untuk dikenali oleh teman ataupun keluarga. Semua kegiatannya mulai terbengkalai dan mulai bermasalah dengan hukum. 

Tahap keempat, minum karena ketergantungan. Hari-harinya selalu dimulai dengan minum minum alkohol dan menunjukan sikap agresif. Tanda-tanda fisik mulai terlihat pada tahap ini, seperti kerusakan otak, penilaian yang rendah, ke-hilangan memori dan gangguan konsentrasi. Pelajar yang dalam tahap ini memiliki risiko yang sangat tinggi untuk penyakit hati, jantung, kanker mulut atau kerongkongan yang sangat berpengaruh pada perkembangannya dan prestasi akademiknya.

2.7. Dampak Psikologi Penggunaan Minum Minuman Keras

Dampak psikologi mengkonsumsi minum minuman keras diantaranya dengan hilangnya kesadaran diri sehingga sulit mengendalikan pikiran, perasaan dan tindakan. Juga timbulnya perilaku agresif, destruktif, apatis, rasa takut, dan tidak bertanggung jawab, serta emosi yang tidak stabil, dan intelektual yang semain hari semakin berkurang. Seseorang yang mengkonsumsi alkohol juga akan kehilangan kemampuan mengambil keputusan. Selain itu, alkohol juga menimbulkan perilaku kurang menghargai orang lain bahkan tidak hormat terhadap orang lain, serta ke-hilangan kemampuan untuk membedakan hal yang baik dan buruk. Pikirannya juga tidak bisa berjalan dengan baik dan cara bicaranya tidak jelas.

Dampak psikologis lainnya, para peminum alkohol juga akan kehilangan kemampuan untuk membedakan alam nyata dan alam bawah sadar. Hal ini di-sebabkan alkohol bersifat halusinogen. Alkohol juga mempengaruhi kewarasan pikiran manusia. Saat di bawah pengaruh alkohol seseorang akan bertindak tanpa akal sehat. Banyak tindakan tidak baik seperti perkosaan terjadi saat berada di bawah pengaruh alkohol. Selain itu hilangnya kewarasan ini membuat orang akan bertindak bodoh, bahkan sampai menghabisi nyawanya sendiri.Dampak paling merugikan bagi pengguna alkohol adalah kematian. 

Dampaknya tak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga orang lain. Banyak kejadian kriminal yang terjadi seperti pembunuhan, pemerkosaan, perkelahian terjadi saat berada di bawah pengaruh alkohol. Banyak kecelakaan mobil terjadi karena pengendara berada di bawah pengaruh alkohol. Selian itu alkohol juga membuat orang lain menjauhi kita. Di Negara-negara timur seperti Indonesia yang pendidikan moralnya masih tinggi, masyarakat akan menghukum pengguna dengan cara mengasingkannya dari kehidupan bermasyarakat. Mengkonsumsi dalam jumlah kecil tampaknya tidak mempengaruhi kinerja mental, tetapi minum dalam jumlah besar secara jarang pun dapat merusak pikiran-pikiran asbtrak di kemudian hari. Dengan kata lain, minum minuman keras dalam jumlah besar di malam minggu lebih potensial mengakibatkan kerusakan dibandingkan minum sedikit setiap hari.

2.8. Upaya Pencegahan Bahaya Minuman Keras Pada Pelajar

Dalam mencegah penggunaan minum minuman keras pada pelajar sangat dibutuhkan peran dari berbagai pihak, dari peran orang tua, peran sekolah, peran masyarakat, peran aparat penegak hukum. 

1. Peran orang tua

Orang tua harus mencipatakan kehidupan rumah tangga atau keluarga menjadi kehidupan yang beragama sehingga menuntun anak menjadi anak yang bertaqwa dan bermoral. Orang tua juga harus dapat menciptakan keluarga yang harmonis sehingga anak menjadi nyaman dan merasa senang dirumah. Orang tua juga harus dapat memberikan kasih sayang secara wajar kepda anak, tidak kurang atau lebih. Orang juga harus memberikan perhatian yang memadai kepada anak. Memberikan pengawasan secara wajar terhadap pergaulan anak pelajar di lingkungan masyarakat. 

2. Peran sekolah

Peran sekolah tidak kalah pentingnya dengan upaya pencegahan di keluarga. Hal ini disebabkan karena sekolah merupakan tempat pendidikan yang kedua setelah keluarga. Guru sebagai pendidik hendaknya memahami aspek-aspek psikis murid sehingga memudahkan guru dalam memberikan bantuan kepada murid-muridnya. Sekolah harus mengitensifkan pelajaran agama atau acara keagamaan agar siswa dapat memenuhi kebutuhan religinya. Mengintensifkan bimbingan dan konseling di sekolah. Konselor bisa mem-bantu siswa secara langsung maupun dengan berkolaborasi dengan orang tua dan guru wali kelas. Guru harus memiliki tingkah laku yang baik dan bermoral karena merupakan tokoh panutan dari siswa.

3. Peran masyarakat

Masyarakat merupakan pendidikan ketiga setelah rumah dan sekolah. Ketiga lingkungan ini haruslah mempunyai keselarasan agar dapat meng-arahkan anak menjadi anak yang memiliki moral, pengetahuan, dan berbudi. Tokoh masyarakat atau organisasi sosial sedapat mungkin merangkul pemuda pelajar masuk ke dalam organisasinya untuk di arahkan kegiatan- kegiatan positif. Ajaklah ara pelajar atau pemuda untuk turut berperan serta dalam aksi-aksi sosial dalam kemasyarakatan. Tingkatkan kegiatan ceramah agama bagi pelajar atau pemuda di lingkungan.

4. Peran Aparat Penegak Hukum

Peran aparat penegak hukum atau kepolisian secara berkesinambungan berkunjung ke sekolah untuk memberikan penyuluhan, penerangan dan akibat penyalahgunaan minuman keras dan narkoba. Mengadakan razia-razia ke tempat-tempat penjualan miras untuk mengetahui apakah di dalam tas pelajar terdapat.


BAB III
PENUTUP


3.1. Kesimpulan

Penggunaan minum minuman keras pada pelajar yang cenderung mengalami peningkatan. Masa pelajar yang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa sangatlah penting untuk diperhatikan, masa depan individu sangat tergantung pada penyelesaian krisis pada masa ini. Penggunaan minum minuman keras yang cenderung memberikan dampak buruk kepada pelajar sangatlah perlu diberikan perhatian yang lebih dari berbagai pihak, agar pelajar dampat berkembang lebih optimal. Pencegahan penggunaan minum minuman keras diperlukan peran dari berbagai pihak, peran orang tua, lembaga-lembaga pendidikan, masyarakat, dan pihak yang berwajib sangat diperlukan kerjasamanya agar pencegahan yang dilakukan dapat terlaksana dengan maksimal.




3.2. Saran

Untuk dapat merubah kebiasaan seseorang yang telah kecanduan minuman keras agar menjadi seseorang yang lebih baik, perlu adanya saran sebagai berikut:

1. Kepada orang tua agar lebih disiplin dalam mendidik anak agar tidak terjerumus dalam lingkaran pergaulan tidak baik.

2. Kepada masyarakat umum agar lebih selektif dalam memilih pergaulan, agar tidak coba-coba pada minuman keras yang sangat memberikan dampak buruk.

3. Kepada para pelajar agar lebih selektif dalam memilih teman bergaul.


DAFTAR PUSTAKA

http://makalahtugasku.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-minuman-keras.html
http://minumanherbaltradisional.blogspot.com/p/penertian-minuman-keras-jenis-minuman.html
http://purnamiap.blogspot.co.id/2013/09/contoh-karya-ilmiah-pengaruh-minuman.html
http://intanchiechielita.blogspot.co.id/2014/11/makalah-dampak-negatif-minuman-keras.html
http://ginoregina.blogspot.co.id/2011/03/pengaruh-minuman-keras-oplosan-terhadap.html
http://www.bimbingan.org/pengertian-minuman-keras.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan